Chapter 30 : Kehidupan Baru

86 15 3
                                    

"Kenapa kau memutuskan semua ini putri?" tanya Xavier.

"Aku ingin bahagia juga Xavier" kata Allegra.

"Kau salah kau tak akan bahagia disini" kata Xavier.

"Apa maksudmu Xavier?" tanya Allegra.

"Kau akan mengetahuinya sendiri putri" kata Xavier.

"Sekarang tahun 2025, sudah 5 tahun kau meninggal kan abad 20" kata Xavier.

"Bagaimana bisa? Aku cuman sebulan di abad 17" kata Allegra.

"Kau hanya memikirkan rumahku, tanpa memikirkan tahun tujuanmu" kata Xavier.

"Aku lupa" kata Allegra sambil menggerutui kebodohan nya.

"Ini kartu debit pangeran Zayn, dan didepan ada mobil milik pangeran Zayn" kata Xavier.

"Aku akan ke London" kata Allegra.

"Aku sarankan kau pergi besok pagi" kata Xavier.

"Baiklah" kata Allegra.

Xavier menyiapkan kamar untuk Allegra, sedangkan Allegra tak sabar ingin bertemu Niall, dia benar-benar merindukan nya.

"Aku merindukan mu Niall" kata Allegra sambil menatap gelang pemberian Niall.

Saat mereka balik ke abad 17, Xavier menyimpan semua barang mereka, termasuk gelang Niall.

"Sudah siap putri, kau boleh beristirahat!" kata Xavier.

0-0-0-0-0
Jam 5 pagi Allegra mulai mengendarai mobil Zayn menuju London, waktu dulu Niall yang mengajari Allegra mengendarai mobil.

Flashback on
"Apakah mengendarai mobil itu mudah?" tanya Allegra.

"Kau ingin mencoba?" tanya Niall.

"Boleh deh" kata Allegra.

Niall pindah kursi dari kursi supir ke kursi penumpang samping supir.

"Jadi yang itu gas untuk menjalankan mobil ini dan yang itu rem, kalau yang ini starternya dan yang ini... " Niall menjelaskan setiap bagian dari mobil kepada Allegra. Allegra mengangguk mengerti.

"Sekarang kau coba injek gas nya pelan-pelan!" kata Niall.

Allegra menginjak gas nya dan...

Bug.

Dia menabrak tong sampah.

"Alle! Kau ingat kan bagaimana pelan-pelan?" kata Niall sambil memikirkan nasih hidupnya.

"Maafkan aku" kata Allegra.

"Sekarang mundurkan pelan-pelan!" kata Niall.

Allegra memundurkan mobilnya pelan-pelan, dia memadukan antara menginjak gas dan rem.

"Aku berasa naik odong-odong" kata Niall dengan wajah datar.

"Kau meledekku?" kata Allegra dengan cemberut.

"TIDAK" jawab Niall deng terburu-buru.

Flashback Off.

Allegra terkekeh mengingat bagaimana dia belajar mengendarai mobil. setelah Allegra bisa mengendarai mobil, Mobil Niall harus ke bengkel karena setiap bagian mobilnya di penuhi dengan goresan dan penyok.

"Aku senang kau sudah bisa" kata-kata Niall saat di bengkel sambil mencubit pipinya, ini membuat pipi Allegra memanas mengingatnya.

Allegra sampai didepan apartemen Niall, dia melepas seatbelt nya. Siapa sangka belum Allegra turun, dia melihat Niall baru saja turun dari taxi.

The Princess Story [1D X Barbara Palvin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang