🌷Bad Cover-01🌷

93 6 12
                                    

"Rara bangun nak udah pagi, sekolah kan?" Tutur oma. Rara adalah panggilan hangat untuk Zaura.

" hmmmpp....jam berapa oma?" Tanya zaura

" Jam empat pagi, kamu bangun gih solat subuh abis itu baru mandi, oma tunggu di dapur ya." Kata oma lalu mencium kening zaura.

" iya oma." Dengan mata setengah terpejam.

Setelah kepergian oma Zaura bangkit dari ranjang, merapikan tempat tidurnya dan mencepol asal rambut hitamnya, setelah itu berjalan ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu.
Kran air diputar oleh Zaura. Menyemburkan percikan air. Air itu mulai ia gunakan untuk berwudhu. Setelah selesai berwudu tak lupa Zaura membaca doa. Setelah itu ia beranjak dari kamar mandi, menutup pintu dan memadamkan lampu. Kemudian menjalankan solat subuh.

Setelah selesai sholat. Kedua tangan Zaura menengadah. Memanjatkan doa demi doa agar harinya dapat berjalan dengan lancar tanpa ganguan sedikitpun.

Setelah itu ia pun mandi dan bersiap-siap untuk kesekolah. Setelah selesai mandi zaura duduk di depan cermin riasnya. Memandangi pantulan wajah nya lewat cermin. Warna rambut yang berwarna hitam pekat itu benar-benar kontras dengan wajah putih mulus tanpa noda. Bola mata nya pun senada dengan warna rambut. Hidung mancung dengan bibir softpink menambah daya tarik wajahnya. Sudah menjadi kebiasaan bagi Zaura sebelum sekolah ia akan mengepang rambutnya. Tak lupa pita merah ia sematkan di ujung rambut nya. Menambah kan kesan manis pada diri Zaura. Setelah menyelesaikan penampilan nya. Zaura bergegas turun ke dapur untuk sarapan pagi. Sampai di dapur Zaura mendapati sang oma sedang menuangkan susu kedalam gelas. Dan opa yang sedang membaca koran dengan kaca mata bacanya sambil menyesap kopi hitam favoritnya.

Zaura sudah dua tahun ini tinggal bersama opa dan omanya. Zaura tidak tinggal bersama ayah dan bundanya setelah kejadian itu. Ia dan sang kakak dilarikan ke rumah omanya untuk menghindari kejadian itu terulang lagi. Mereka tidak akan mengambil resiko, mereka tak inggin fisik dan mental kedua cucunya dirusak lebih dalam lagi jika mereka masih tinggal di rumah itu.

"Rara ayo sarapan nak, panggil kakakmu dulu sana." Kata oma.

" iya oma, rara panggil abang dulu ya." Ujar Zaura yang tak jadi mendudukan bokong nya ke kursi.

Zaura pun segera berjalan ke lantai dua munuju ke kamar kakaknya yang terletak depan kamar Zaura.

Ceklek,

Terdengar suara pintu dibuka Zaura pun segera masuk ke dalam dan mendapati abangnya yang sedang bergelut dengan selimut dikasur. Sambil tersenyum tipis zaura pun mendekat ke ranjang abangnya dan duduk di pinggir ranjang.

Zaura memperhatikan wajah tenang abang nya yang sedang menjelajah di alam mimpi nya.

"Hey bang bangun. Udah pagi masih aja tidur. Udah mau siang nih ayo buruan bangun." Kata zaura sambil mengoyangkan lengan sang kakak.

" mmmm apasih raaaaa, ih abang masih ngantuk."

" ih bangun bang dah ditunguin tuh ayo."

" Ntaran aja ya five minutes." Ujar Alfas masih dengan mata yang terpejam.

" Gapake five-five an segala. Ayo bangun, siram nih pakek air kalo gak bangun." Ancam Zaura.

" Iya-iya bawel banget sih." Kata Alfas bangun dari kasur hanya duduk di samping Zaura masih dengan mata terpejam.

" Hitungan kelima nga bangun dari kasur, aku taroin kecoa di lemari." " satu...dua...."

Tak butuh waktu lama alfas pun langsung lari ke kamar mandi. Alfas memang takut terhadap segala jenis seranga. Dasar emang abangku penakut hihi.

Melihat abangnya sudah masuk ke kamar mandi Zaura pun inisiatif untuk merapikan selimut dan tempat tidur abangnya. Lalu beranjak menuju jendela untuk menyibak kan gorden agar cahaya dapat masuk menerangi setiap sisi kamar. Setelah semuanya beres Zaura pun keluar dari kamar abangnya kemudian turun ke ruang makan.

Lima menit kemudian alfas sudah rapi dengan seragamnya dan bergabung di ruang makan bersama zaura dan opa oma nya.

" Cepet banget mandinya. Abang mandi apa cuci muka? Jangan-jangan abang ga mandi ya." Kata zaura

" Ye sok tau lu ngapain mandi lama-lama. Emang kek kamu mandinya seabad." Kata alfas.

"Namanya juga cewek kalo mandi pasti lama lah. Cewek kan mengutamakan kebersihan. Ngak kayak abang, udah mandi aja masih bau." Kata Zaura sambil menutup hidung nya seolah-olah mencium aroma yang sangat bau.

"Adek laknat, dosa ngatain abangnya sendiri."

" Udah-udah yuk sarapan dulu." Kata nenek.

"Hem kayaknya enak nih."

Alfas pun langsung menyerobot nasi goreng udang buatan neneknya dan mulai memakanya. Kami pun melakukan hal yang sama. Setelah itu hanya terdengar suara dentingan sedok dan garpu yang menari di atas piring.

"Heeeq....( suara sendawa ceritanya) kenyangnya yuk dek let's go to the school." Kata Alfas sambil mengelusi perutnya yang membesar penuh dengan nasi goreng.

"Ih abang jorok banget sih." Kata Zaura sambil mengibaskan tanganya di depan hidungnya karna mencium bau lambung kakaknya.

"Sedap kan bau lambungnya, ayo buruan keburu telat nih." Katanya sambil menyalimi tangan opa omanya. Lalu berlalu ke depan teras sambil memanasi motor sport birunya.

" Iya entar aku abisin susu dulu." Kata zaura.

Gleg gleg gleg.

Susu strawberry kesukaan zaura pun tandas tak bersisa.

" oma opa, rara pamit ya. Assalamualaikum." Kata zaura sambil mencium tangan nenek dan kakeknya.

"Waalaikumsalam, ati-ati ya ra." Kata oma.

" iya oma."

Zaura pun melangkah ke teras dan mendapati abangnya sudah standby di atas motornya.
" Lama amat sih." Kata alfas

" Hehe maap bang al ngabisin susu tadi." Kata zaura.

Ketika zaura hendak menaiki montor sport abangnya omanya memangil.

" Rara kacamatamu ketingalan nih. Kebiasaan deh kalo dilepas suka lupa." Kata oma.

" oiya lupa oma. Makasih. Yaudah rara berangkat dulu ya."

" iya ati-ati."
Zaura pun mengambil helm dan naik ke motor. Tak butuh waktu lama pun motor itu sudah melesat meningalkan rumah sang oma.





Hay aku come again. Gimana ceritanya tambah ga nyambung kan. Lagi minim ide nih di otak maklum otak dibawah standar ya gini. Jangan lupa follow, vote sama coment nya ya. Aku tunggu.
Yang mau lanjutttttt coment dongg:)

#awasbanyaktypo
#enjoythisstoryfreind

Bad CoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang