Baby Jiminie

18. Lukisan

Lagi-lagi semua Hyung sibuk dan tersisa Jungkook serta mochi bulat kesayangan. siapa lagi kalau bukan Jimin di Mansion besar itu. Jungkook sedang sibuk dengan Tugas melukisnya yang harus dikumpul sekitar dua hari lagi, sedangkan Jimin dari dua puluh menit yang lalu sudah terpenjara di alam mimpinya.

Belakangan ini memang pekerjaan hyung-hyungnya sedang sibuk sesibuk sibuknya sehingga Mansion lebih sering sepi.Taehyung juga terlalu banyak memiliki tugas kelompok yang diberikan gurunya.

" Huft, " Jungkook menghela napas karena lukisannya yang tak kunjung selesai padahal sudah tiga hari ia buat.

" HOAM.. Aku mengantuk ya Tuhan," Jungkook sudah menguap dan sebenarnya lukisannya hampir selesai. Jadi, Jungkook bertekat akan menyelesaikannya hari ini.

"YEAAH.. SELESAII !!!," dengan senang Jungkook beranjak dari tempatnya, pindah ke sofa dan menidurkan dirinya di sofa. Matanya sudah tidak bisa diajak kompromi dan akhirnya jatuh tertidur.

.

.

.

.

.

.

Cklek..

" Kookie Hyung?, " Itu Jimin. Sambil membawa bonekanya dia menuruni tangga dengan hati-hati ia mencari Jungkook.

" Eoh? wuah indah, " mata Jimin berbinar saat tidak sengaja melihat lukisan yang Jungkook buat tadi .

Jimin berusaha menaiki bangku yang ada di depan lukisan yang belum kering itu, untuk melihatnya itu lebih dekat. Tapi dia oleng karena memegang bonekanya dan..

Bruk...
Pyarr...

Jimin terjungkal kedepan mengenai Lukisan itu. Bajunya berumuran cat yang memang belum kering dan terdapat luka pada lutut dan sikunya.
Jungkook terkejut dan bangun dari tidurnya karena mendengar suara benda jatuh yang cukup keras. Alangkah terkejutnya saat melihat lukisan hasil kerjanya sudah tidak berbentuk.

"Hiks.. Appo HUWA... hyung, " Jimin menangis kencang karena rasa perih lukanya.

" Astaga Chim apa yang telah kau lakukan, " Jungkook membantu Jimin berdiri. Sebenarnya dia ingin sekali marah karena lukisan itu tapi, melihat luka pada siku dan lutut Jimin yang berdarah dia mencoba sabar.

"Hiks.. Appo kookie hyung Hiks.. Hiks.. ," Jimin masih menangis dan belum. Menyadari tentang lukisan yang tidak sengaja dihancurkannya.

" Ayo mandi setelah itu hyung akan mengobati lukamu, " Jungkook berucap dengan datar karena tidak ingin meledak.
.
.
.

Setelah membersihkan diri dan lukanya diobati oleh Jungkook, Jimin duduk terdiam melihat Hyungnya yang membereskan kekacauan cat dimana-mana dan jangan lupa lukisan yang astrak . Jimin merasa bersalah sekarang.

"K-kookie hyung ," panggil Jimin agak takut melihat sedari tadi Jungkook hanya diam dan berusaha tidak menatapnya.

"Hmm," Jungkook hanya berdeham menjawab.

"M-maaf chim tidak sengaja, " Ucap Jimin menundukkan kepala.

" Hmm.., " lagi-lagi hanya dehaman yang terdengar.

" Kookie Hyung m-marah?, " Jimin agak ngeri sebenarnya melihat wajah hyungnya ini.

" Diam Jimin , " Wow, tamat Jungkook tidak memanggilnya dengan chim tapi Jimin. Jimin ingin menangis rasanya.

Cklek..

" Taetae pulangg, " Taehyung melihat Jimin ingin menangis terduduk di sofa heran. Wajah Jungkook juga terlihat sangat dingin dia marah? Batin Taehyung.

" Chim Kenapa?," Taehyung medudukkan dirinya disebelah Jimin.

" Hiks.. Taetae," Jimin sudah tidak tahan dia langsung menangis memeluk Hyungnya yang satu itu. Taehyung semakin bingung.

" Kookie-ah ada apa?, " Tanya Taehyung dengan wajah blanknya.

".....," tidak ada jawaban Jungkook yang baru selesai membereskan kekacauan langsung pergi ke kamarnya tanpa menghiraukan pertanyaan Taehyung.

"Hiks.. Hiks.. Hiks.. Chim N-nakal hiks.. Kookie Hyung marah sama Chim, " Jimin masih menangispun hanya mengatakan itu.

" Shut.. Jangan menangis ayo cerita sama Taetae hyung. Kenapa kau bisa terluka eoh? Lalu Kookie Hyung kenapa bisa marah padamu hmm?, "

TBC...

Typo bertebaran..

Cie.. Aku update cie..
Yeah...

maafkan aku yang lama updatenya.. Aku kebanyakan tugas gaes.. Jadi yah begitu..

Apakabar kalian ? Semoga sehat yah..

Jangan lupa Vote dan Comment pendapat kalian tentang story ini..

Follow acc ku yah.. (tidak memaksa)

#dirumahaja