19. Lukisan 2

3.1K 187 10
                                    

    Jimin sudah menceritakan semuanya pada kelima hyungnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

    Jimin sudah menceritakan semuanya pada kelima hyungnya. Jungkook?  Dia tidak keluar kamar sama sekali sejak tadi. 

Di kamar Jungkook

"Hikss..  I-ini bagaimana?  Hiks..  Besok sudah harus dikumpulkan.. Kookie tidak mau dihukum hiks," iya..  Itu Jungkook menangis. Ingat,  Seorang Jungkook juga masih anak-anak. Dia sudah menangis dari saat pertama masuk kamar. Artinya sudah dari empat jam yang lalu.  Bayangkan bagaimana keadaan wajahnya sekarang,  hidung memerah, mata sembab,  dan masih terus terisak. 

   " Hiks... Lukisan Kookie hiks.. ,"  meratapi lukisn yang susah payah sudah dibuat olehnya hancur seketika. Jungkook kesal, ingin sekali dia berteriak marah tapi, diurungkan karna ia mengerti Jimin tidak sengaja.  Tapi,  tetap saja dia kesal. Jungkook menidurkan dirinya lalu tertidur terlelap tanpa makan malam. 

Di sisi lain.. 

   

     Seorang Jimin sudah tidak menangis lagi tetapi, rasa bersalahnya masih ada. 

    " Taetae akan melihat Kookie dulu. Chim tidak ingin tidur?ini sudah malam, " ucap Taehyung.

    " Chim ingin tidur bersama Ugie Hyung, " Taehyung mengangguk mengantar Jimin ke kamar Yoongi lalu pergi ke kamar Jungkook. 

Cklek.. 

    Taehyung masuk kamar Jungkook dan yang dia lihat adalah wajah sembab Jungkook yang sedang tidur. Taehyung menutup pintu dan menghampiri sebuah lukisan yang berantakan di atas meja belajar Jungkook. Dia berinisiatif memperbaiki lukisannya.

    Setelah dua jam mengerjakan

         Setelah selesai Taehyung segera kembali ke kamarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

   
     Setelah selesai Taehyung segera kembali ke kamarnya. Sebelum itu tidak lupa ia megecup kening adiknya.

.

.

.

.

    Paginya Jungkook terbangun dengan sakit kepala dan perut seperti teraduk-aduk . Mengabaikan semuanya dia beranjak mandi untuk bersiap-siap pergi sekolah.  Saat dia melihat meja belajar dia terdiam,  bingung,  terheran-heran. Setan baik mana yang memperbaiki lukisannya?. Jungkook senang walau tidak sebagus gambar awal setidaknya dia tidak jadi di hukum kan? Siapapun yng memperbaiki lukisannya TERIMA KASIH BANYAKK BANYAKK UNTUKNYAA .  Setelah siap Jungkook keluar kamar.

    " Eoh Jungkook ayo sarapan, " ucap Jin.

    " Tidak,  terima kasih hyung perutku tidak enak. Jadi aku menunggu saja, " Ucap Jungkook yang sedari tadi memang agak tidak enak badan. 

    " Kau belum makan dari kemarin Kookie setidaknya makanlah sedikit, " Jin menjaeab Jungkook dengan wajah cemas.

    "Tidak hyung Kookie tidak mauuu," wajah cemberut Jungkook terlihat lucu.

    " Oke, minum susu ini atau tidak usah berangkat sekolah, "  Jungkook mengalah dia menerima susu dari tangan Yoongi lalu meminumnya. 

    " K-kookie Hyung apakah H-hyung sakit?, " Jimin bertanya dengan takut-takut pada Jubgkook dan terdengar helaan nafas dari Jungkook. 

    " Tidak aku baik-baik saja," dengan tersenyum kecil Jungkook menjawab Jimin. 

   " Hyung sudah tidak marah pada chim ? ," tanya Jimin lagi.
  
   " Tidak, makan sana jangan banyak berbicara nanti kita terlambat sekolah jika terlalu lama, " ucap Jungkook lagi. Kepalanya semakin sakit dan Jungkook terus menahannya, wajahnya juga sangat pucat. Jin yang sedari tadi memperhatikannya khawatir. Tiba-tiba Jungkook berdiri dari tempatnya dan langsung berlari ke arah Wastafel.

   "Hoek... Hoek.. Hoek..," Jungkook muntah mengeluarkan semua isi perutnya. Semua terlihat panik, Jin langsung menghampiri Jungkook.

    " Kau kenapa eoh?, " Jin memijit tengguk Jungkook. Jungkook merasa sangat lemas sekarang kepalanya sakit, perutnya benar-benar tidak enak .

    " Hoek... Hah..  K-kepalaku sakit hyung, " ucap Jungkook memejamkan matanya berusaha menetralkan rasa sakit kepalanya. 

   " OMO SAENG !!," dengan sigap Jin menahan tubuh Jungkook sebelum bertabrakan dengan ubin. 

  " YAK!! BADANNYA PANAS SEKALI KENAPA KELUARGA INI SENANG SEKALI SAKIT EOH?!, "  Jin menggerutu Namjoon membantu Jin memindahkan Jungkook ke sofa. 

   "Kookie hyung kenapa?, " Jimin berdiri memerhatikan Wajah pucat hyungnya itu sendu. 

   " Yoongi antar Taehyung dan Jimin ke sekolah sekarang dan jangan lupa beritahu walikelas Jungkook kalau Jungkook sakit, " Ucap Namjoon.

   " Oke hyung, ayo jangan hanya berdiri di sana, Cepat atau nanti kalian terlambat ,"  Yoongi berjalan mendahului diikuti Taehyung dan Jimin.

    " Uh..  Hyung... Aku ingin sekolah, " rengek Jungkook berusaha bangun. 

    " Jangan banyak bicara Kau ingin mati?, " ucap Jin lalu mencubit lengan Jungkook.
 
    " AKH.. Shh.. sakit hyung," Jungkook cemberut dibuatnya. 

   " Kepalamu masih pusing?, " tanya Hoseok dan jungkook mengangguk. 

   " Siapa suruh tidak makan? Pintu segala dikunci, " Jin menatap Jungkook nyalang. 

    " Ehe.. Mianhe hyung, sudah Jin hyung kepalaku masih sakit, " Ucap jungkook dengan wajah memelas. 

TBC... 

Yeayy.... 
Kangen gak? 

Maaf klo ada Typo.. 

Vote, Comment , Follow..  :v

JANGAN LUPAAA.... 

Salam manis dari akuu... 
Muach..  😘

Baby Jiminie Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang