7. Rangkaian Cerita Baru

125 63 54
                                    


Assalamu'alaikum,
Selamat membaca.

Hari ini Alif dan Aisyah mulai bekerja seperti biasanya. Mereka merelakan dua hari libur pernikahan karena memang sudah merasa bosan jika harus berdiam di rumah.

Pastilah Alif kembali bekerja dengan kesibukan di kantor, dan Aisyah di pengadilan.

Mungkin perlu aku tekankan. Alif adalah sosok CEO di perusahaannya. Dan Aisyah adalah seorang pengacara.

Setelah menyiapkan sarapan bersama Budhe Ratna, Aisyah kembali ke kamarnya dan bersiap. Hari masih tergolong pagi saat ini. Dia membuka lemari dan menyiapkan baju Alif karena melihatnya belum keluar dari kamar mandi.

Lima menit kemudian.

Aisyah mengisi kebosanan dengan bermain ponsel. Sesekali menjawab beberapa pertanyaan dari teman-temannya apakah hari ini dia akan tetap masuk atau justru tetap di rumah bersama Alif, dan kalimat-kalimat godaaan lainnya.

Ia juga menjawab telfon dari sahabatnya. Milla.
Karena mobil Milla sedang berada di bengkel, ia meminta Aisyah untuk menjemputnya karena arahnya sama.

"Loh, Mas?" kata Aisyah kaget. Pasalnya sang suami sudah berada di belakangnya entah sejak kapan. Sedangkan Alif hanya menyengir tak bersalah.

"Telfon siapa?" tanya Alif.

"Oh, Milla."

"Sahabat kamu yang datang ke pernikahan waktu itu?"

"Iya."

Alif ber-oh sebagai jawaban.

"Sejak kapan kamu sahabatan sama Milla?"

Lagi. Langkah Aisyah terhenti saat akan memasuki kamar mandi setelah mengambil baju yang akan ia kenakan.

"Sejak SMA, Mas. Lebih tepatnya satu SMA."

"Oh ya? Bagaimana kalian bisa akrab?"

"Mas, ku kira sekarang bukan waktu yang tepat untuk bercerita panjang lebar" Aisyah mengangkat alisnya jengah, mengehela napas berat.

Sebenarnya, tak perlu ia bertanya atau Aisyah menjelaskan ia sudah tau semuanya. Segalanya. Tapi, biarkan Alif ingin hidup seperti apa.

"Iya, sana mandi!"

"Ih, aku udah mandi jauh sebelum Mas mandi!" Aisyah berseru tak terima. Pasalnya memang benar, ia sudah mandi lebih dulu dibanding Alif.

"Terus, mau ngapain ke kamar mandi?"

"Ganti baju, Mas!"

"Kan bisa di sini!" Alif mengatakan kalimat itu sungguh tanpa beban.

Sedangkan Aisyah, menunjukkan sebuah kepalan tangan berbentuk tinju ke arah Alif dan berlari kecil ke kamar mandi. Istrinya ini sangat lucu, pikirnya.

_____

Setelah selesai, mereka berdua turun dan sarapan. Menu sarapan andalan Aisyah adalah nasi goreng dan roti tawar selai.

AliSya [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang