Prolog

4.1K 183 19
                                    

Hai?
Pernahkah kau mendengar kisah snowhite? Pernahkah kau mendengar kisah Romeo dan Juliet? Pernahkah kau mendengar kisah Belle dan siburuk rupa? Pernahkah kau mendengar cerita Cinta dan Rangga?
Semua berakhir indah bukan?
Mengapa? Karna mereka semua adalah fiktif. Lalu apa kabar dengan kehidupan nyata? Apakah kisah semua orang berakhir indah? Tidak. Jawabanku adalah tidak.

Semua orang bercerita padaku tentang betapa harmonisnya kehidupan mereaka. Aku hanya cukup jadi pendengarnya saja, meski aku tau setiap kali kata "indah" yang mereka ucap akan mencabik relung hatiku yang paling dalam.

Aku tak punya kebahagiaan seperti mereka. Lantas, kenapa aku masih bersedia jadi pendengar? Bukankah itu menyakitkan ketika mendengar setiap katanya?

Dan, tak semua kisah bahagia yang aku dengar. Beberapa juga datang kepadaku mengeluhkan ujian hidupnya. Mereka bilang orang yang paling mereka cintai slalu menyakiti padahal sudah memberikan "segalanya". Iya, segalanya. Terdengar bodoh bukan? Tapi itulah adanya cinta yang seperti mereka katakan. Cintanya membuatnya lemah. Cintanya membuat mereka tunduk. Cintanya membuat ia harus melakukan segalanya demi kebahagiaan orang yang ia pikir akan membahagiakannya. Lalu, mengapa cintanya yang paling menyakitinya lebih dalam? Sudah tau disakiti, tetap saja memilih bertahan. Ck, kadang hidup mereka sebercanda itu.

Aku akui, ada kalanya cinta itu indah seperti yang mereka katakan. Karna yang mereka dapatkan sesuai dengan harapan. Tapi, apakah semua orang akan bernasib sama? Tidak.

Kalian mengatakan indah, karna yang kalian dapatkan memang keindahan. Berbeda dengar yang bernasib buruk. Mereka akan sangat membenci setiap kalimat indah yang kalian ucap. Bagaimana bisa ia percaya jika yang ia dapatkan hanya kesakitan?

Aku pernah menyukai seseorang begitu dalam. Namun, dia tidak menginginkan aku ada. Baik, aku bisa terima. Lalu aku dapat melupakan karna tuhan tau dia bukan yang terbaik.

Aku pernah dicintai, dan menjalani hari-hari bersamanya. Namun, lagi-lagi rasa egoisnya memilih untuk pergi sementara ada hati yang siap membersamai.

Aku pernah mempercayai seseorang begitu dalam. Namun, ada jarak yang harus memisahkan. Dan kemudian bertahan lalu hancur. Hancur karna sebuah penghianatan secara diam-diam. Aku memilih untuk memendamnya sendirian, karna cintaku begitu tulus sehingga tetap menyelamatkan perasaannya dari rasa bersalah yang pada kenyataannya dia adalah orang yang paling meremukan hati ini.

Sampai detik ini, aku masih menyimpan kebenaran itu. Kebenaran dimana ia adalah oramg yang paling menyakiti.

Kebisuanku menjadi sebuah rahasia yang tak ingin orang tau.

Semua tetap berjalan seperti biasa.

Meski ada kepahitan yang harus ku pendam.

Hanya saja ada yang berbeda seperti biasa.

Aku sadar bahwa aku tak selamanya mengemis kehadirannya. Aku juga punya rasa egois dan harga diri yang harus membuatku berubah seperti biasanya. Agar ia tau, tak semua perempuan sama dimatanya.

Mati Rasa
-April 9th '20

Mati Rasa - Completed✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang