Epilog

605 35 6
                                    

1 tahun kemudian

Ku fikir semua kisah yang berakhir happy ending akan slalu terjadi di dunia cerita, ternyata hanyalah imajinasi yang ku kaitkan dengan permasalahan hidupku saja. Happy ending itu benar-benar ada.

Hanya saja dari situ aku mendapatkan banyak sekali pelajaran dalam hidup bahwa, jika kau ingin memperoleh sesuatu yang membahagiakan, tentu kau harus melewati semua ujian yang datang. Semakin banyak ujian itu dan kau mampu melewatinya. Maka semakin manis hasil yang kau dapat setelah itu.

Kita boleh saja berfikir dan memprediksi apapun yang kita anggap benar, namun lama kelamaan semua itu kadang hanya imajinasi belaka. Sampai kapanpun kita tidak bisa mengubah fikiran kita tentang orang lain sebelum kita mencari taunya.

Dan, tak semua yang datang dalam hidup kita hadir untuk menyakiti. Sehingga kita enggan untuk memberi kesempatan apalagi sampai tak ingin lagi membuka hati. Cukup beri ia satu kesempatan dan setelah itu kau boleh mengambil keputusan apa saja selanjutnya.

Tidak mudah menyembuhkan luka ini sendirian, jika tidak ada yang berusaha meyakinkan kita untuk kembali bertahan dan jika dia ingin berjuang kembali, maka dia harus berusaha untuk meyakinkan kita dan menggunakan kesempatan yang sekali itu sebaik mungkin. Sebab, jika salah sedikit saja, ibarat menjatuhkan sebuah kaca yang sudah retak sebab berkali2 nyaris hancur.

Sama halnya dengan perasaan, yang berkali-kali tersakiti dan jika disakiti sekali saja, maka akan hancur dan akan sulit lagi memulihkannya atau bahkan tidak akan pernah kembali seperti semula, jadi berhati2lah.

Dan pada akhirnya, dengan ketulusam hatinya, ia mampu memperbaiki itu semua meski nyaris saja tidak lagi mendapatkan harapan untuk memulai suatu hubungan yang baru.

Bertahun-tahun menanti..

Bertahun-tahun tersiksa..

Bertahun-tahun menunggu..

Kami yang nyaris terpisah untuk selamanya akhirnya dipertemukan kembali dengan segala asam dan pahitnya ujian.

Dan sekarang.

Ia menggenggam tanganku dan membawaku untuk bersandar dibahunya. Semilir angin di pantai berhembus dan menerpa kami berdua. Aku dan dia saling tersenyum menatap satu sama lain. Status kami sekarang sudah berubah menjadi sepasang kekasih halal.

kami sedang menanti buah cinta kami yang beberapa bulan lagi akan lahir. Sungguh, kebahagiaan yang setiap saat ku nantikan.

Dan tak lupa pula teruntuk sahabatku Nova dan Ali.

Mungkin, tanpa dorongan dan semangat dari mereka. Aku berhenti untuk membuka hati untuk siapapun.

Aku bersyukur untuk semua yang telah ku dapatkan dalam hidup.

Sahabat sejati, cinta sejati, bahkan bagiku itu lebih dari cukup.

Pesan yang bisa aku sampaikan kepada kalian cukup banyak, tapi dari kisahku kalian dapat bijak mengambil pelajarannya.

Benar kata pepatah yang mengatakan bahwa hidup bak seperti roda berputar, sewaktu-waktu kita akan mengalami fase terberat atau bisa disebut terbawah dan sewaktu-waktu juga kita akan berada di fase yang menyenangkan. Disaat itu juga kita akan kembali tersenyum dan berbahagia.

Itulah kenyataan hidup, bahkan dalam dongeng pun juga ada permasalahan, kenapa tidak dengan hidup nyata? Yang alurnya jauh lebih indah sebab kita punya tuhan yang mengaturnya. Bukan manusia yang hanya bisa menciptakan peran dan imajinasi saja.

Semua akan sedih pada waktunya dan semua akan bahagia pada waktunya, hanya saja menunggu giliran siapa yang akan dipilih selanjutnya.

Dan yang paling penting.

Jangan terlalu takut.

Semua akan baik-baik saja..

Semoga kalian segera menemukan kebahagiaan kalian masing2.

Jangan pernah putus asa dalam menjalani hidup.

Jangan mengambil keputusan disaat kalian sedih atau marah.

Sabar, itu kuncinya.

Jika kalian sabar, kalian akan menemukan jawabannya.

Tetapi jika tidak, mungkin kalian tidak akan pernah berhenti untuk mencari2 kebahagiaan dan tidak pernah puas dengan apa yang terjadi pada hidup kalian.

Biarlah semua mengalir seperti air, tapi jangan pasrah, kendalikan!

Aku harap kalian mengerti maksudnya.

"Aku mencintaimu, hari ini, esok, dan sampai maut memisahkan." Ucap Irfan sambil mengecup kening Syila.

-The End-

Alhamdulillah..
Terimakasih untuk semua reader setia 'Mati Rasa' yang senatiasa setia menunggu kelanjutan dari cerita ini. Huaaa ini yg kedua kalinya aku tamatin cerita, semoga biaa menginspirasi.

Aku minta maaf untuk semua kesalahan dalam penulisan karna aku masih proses belajar. Aku sangat mengharapkan support dari kalian semua agar aku bisa menerbitkan salah satu dari ceritaku. Doain ya..

Sekali lagi terimakasih sedalam2nya dariku terutam untuk sahabatku yang slalu support dan excited bgt aku update, luv u more❤❤❤

Apa apa? Squel? Extrapart?

Hehe, untuk ini masih dalam proses, aku harap kalian semua tetep mau bersabar menunggu karna ini untuk kepuasan kalian juga, kalo inspirasinya bagus, kalian tentu akan senang kalo jalan ceritanya semakin bagus, jadi sabar ya :)

Thx a lot, *virtual hug*💕💕

Mati Rasa - Completed✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang