part 02-Dia

9.3K 603 0
                                    

Pagi pagi sekali Aby sudah bangun dia membuat sarapan untuk dirinya dan adiknya hari ini sekolahnya libur dan dia juga libur bekerja.

Aby membuat nasi goreng yang cukup mudah dibuat,setelah selesai Aby menyiapkan piring di meja makan.

Alvaro sudah bangun dan menuju dapur di meja makan sudah tersedia nasi goreng yang sudah di buatkan oleh kakaknya.

Alvaro duduk di kursi berhadapan dengan Aby,dia mengambil nasi goreng ke dalam piringnya dan memakanya dengan lahap.

Alvaro tidak pernah bosan dengan makanan buatan kakaknya,masakan kakaknya sungguh lezat.

Alvaro cukup banyak memakan nasi goreng, untung saja Aby membuat lebih karena dia tau adiknya gemar makan.

"Cuci piringnya dan bersiap,kita harus pergi ke panti"ucap Aby menuju kamarnya.

Aby sudah mandi sejak pagi dia Menganti pakaiannya dengan hoodie,celana jeans dan mengikat rambutnya.

Tidak perlu lama untuk berdandan karena Aby tidak suka menghabiskan waktu dengan berdandan.

Setelah selesai dia menuju ruang tengah menunggu adiknya bersiap.

Sebelum pergi ke panti mereka harus membeli makanan terlebih dahulu untuk anak anak panti.

Baru 2 tahun mereka meninggalkan panti dan tinggal berdua di rumah sederhana meski begitu mereka rutin memberikan uang untuk panti agar anak anak dapat selalu mendapat apa yang mereka butuhkan.

Alvaro sudah siap dia menuju kakaknya dan keluar rumah,Aby mengunci pintu lalu mekakai sandal sepatu dan menuju mobil.

Mereka segera berangkat menuju swalayan karena membutuhkan bahan makanan dan cemilan untuk anak anak panti.

Ini masih jam 08.00 jadi tidak banyak orang yang berada di dalam swalayan.

Mereka segera memilih bahan makanan untuk panti dan cemilan lainya.

Aby menyusuri tempat sayuran dan memilih sayuran,selain itu Aby mencari daging,telur serta buah buahan dan rempah rempah masakan.

Cukup lama mereka memilih bahan makanan karena mereka membeli cukup banyak untuk 1 bulan,karena di panti terdapat 20 anak yatim.

Setelah selesai memilih Aby mencari Alavaro yang sedang memilih cemilan dan meminum.

Tanpa sengaja ada yang menabrak bahu Aby membuat Aby terjatuh karena tubuhnya yang kacil,untung saja bahan makanan tidak berserakan.

Saat orang itu akan membantu Aby untuk berdiri Aby memundurkan tubuhnya dan menunduk.

"Jangan sentuh"gumam Aby.

Orang itu menatap Aby heran dia tidak tau kenapa gadis di hadapannya tidak mau di bantu.

Alvaro yang tidak sengaja melihat Aby segera mendekati Aby dan membantunya untuk berdiri.

Tubuh Aby gemetar dia menyembunyikan tangannya agar tidak di lihat orang itu.

Alvaro memeluk Aby dan segera pergi sesaat setelah melihat orang itu.

Deg...

Jantung Alvaro berdetak cepat saat matanya bertatapan dengan orang itu dia merasa ada hal yang mengganjal.

Alvaro membuangnya pirkiranya itu dan segera membawa Aby,setelah membayar semuanya mereka kembali ke mobil.

Alvaro memberikan minuman kepada Aby agar sedikit tenang,dia merasa khawatir melihat Aby yang seperti ini.

"Apa kita pulang saja"ucap Alvaro.

Alvaro khawatir melihat kondisi kakaknya yang masih merasa takut dan tanganya yang bergetar.

"Tidak,aku tak apa sebaiknya kita segera ke panti"ucap Aby berusaha menenangkan diri.

"Baiklah"ucap Alvaro.

Aby menyenderkan tubuhnya dan memejamkan matanya berusaha menenangkan diri agar tanganya tidak bergetar lagi.

Alvaro mengengam tangan Aby berusaha memberikan kenyamanan agar Aby lebih tenang.

Setelah 30 menit mereka sampai di Panti Asuhan Bunda Kasih,Alvaro memparkirkan mobilnya di depan rumah sederhana dan menatap kakaknya yang masih terdiam.

"Ayo"ucap Aby dan keluar dari mobil.

Anak anak panti yang melihat kedatangan mereka sangat senang karena sudah lama mereka jarang ke panti untuk menjenguk anak anak.

Alvaro keluar dari mobil dan membuka bagasi mengeluarkan bahan makanan dan cemilan.

Alvaro membawa masuk semuanya ke dalam panti dan menyimpannya di dapur.

Ibu panti yang bernama Diana tersenyum senang melihat Alvaro dan Aby yang datang.

"Nak Varo"ucap Bu Diana senang.

"Selamat siang bu,maaf saya baru bisa datang sekarang"ucap Alvaro.

"Tak apa nak,kedatanganmu dan Aby sudah membuat ibu senang,apa Aby baik baik saja dia terlihat lebih pendiam dari biasanya"ucap Bu Diana.

"Saat kami di swalayan tidak sengaja ada yang menabrak kak Aby membuat kambuh"ucap Alvaro terlihat jelas di wajahnya jika Alvaro masih khawatir.

"Baiklah,ibu buatkan minuman dulu untuk Aby,kau pergi lah bermain dengan anak anak, mereka pasti merindukanmu"ucap bu Diana.

Aby duduk ruang tamu masih saja melamun dia belum sepenuhnya tenang.

Bu Diana yang melihat Aby merasa khawatir karena semenjak mengetahui hal itu dia selalu memikirkan kondisi Aby.

Sudah 2 tahun Aby dan Alvaro memutuskan meninggalkan panti karena mereka ingin mandiri,awalnya ibu Panti tidak setuju tapi mereka tetap ingin tinggal berdua saja.

Mau tidak mau Ibu panti mengizinkan karena mereka sudah besar dan bisa menjaga diri.

Meski Aby dan Alvaro tidak tinggal di panti mereka sering berkunjung 1 bulan sekali dan memberikan uang untuk di pakai karena kebutuhan panti banyak,ini adalah rasa balas Budi pada ibu panti karena sudah membesarkan mereka sejak bayi dengan kasih sayang.

Ibu panti membuatkan teh hangat untuk Aby agar lebih tenang,ibu panti duduk di hadapan Aby dan memberikan gelas pada Aby untuk dia minum.

"Aby,ibu tau kamu sangat takut tapi percayalah ada Alvaro yang selalu ada untukmu,ibu ingin kamu melawan semua rasa takut mu,ibu tidak Ingan kamu seperti ini terus,ibu selalu cemas memikirkan anak ibu yang merasa tertekan seperti ini,ibu selalu berharap semua baik baik saja tapi nyatanya itu tidak semudah yang di pikirkan ibu"ucap Bu Diana menatap Aby sayang.

Bu Panti mengeluarkan air matanya,dia merasa amat sedih melihat anak asuhnya merasakan hal yang membuatnya takut.

"Ibu maafkan aku karena sudah membuat ibu cemas,aku akan berusaha melawan semua rasa takutku,aku akan mencoba perlahan"ucap Aby menatap Bu panti dan tersenyum tipis.

Mereka menghabiskan waktu untuk mengobrol waktu sudah menunjukan pukul 12.00 siang.

"Ibu akan memasak untuk makan siang"ucap Bu Diana.

"Aku bantu"ucap Aby mengikuti Bu Diana menuju dapur.

Mereka berdua sibuk memasak sedangkan Alvaro sedang bermain dengan anak anak dia mengajak bermain bola di halaman.

Alvaro sibuk menendang bola dan mengoper menuju gawang yang dibuat dari dua batu saja.

Mereka bermain dengan semangat meski panas menyengat,sudah cukup lama mereka bermain akhirnya Alvaro mengajak anak anak masuk ke dalam untuk makan siang.

Aby dan Bu Diana sudah selesai memasak makan siang untuk anak anak,mereka terlihat sangat lapar karena bermain terus.

Mereka makan siang bersama sama meski Aby makan di tempat lain agar tetap tenang.

*********

Typo bertebaran dan jangan lupa Vote and Komen ok, Author pingin tau kesan kalian udah baca WP buatan Author yang baru ini

#dirumahaja

My Posesif BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang