Part 08-Mimpi

7.8K 499 4
                                    

Author POV

Mereka melewati malam dengan kebahagian karena sebagian keluarga mereka sudah kembali menambah keceriaan dalam Rumah besar itu.

Tapi kali ini kondisi Aby tidak baik dia sedang tertidur dengan memimpikan kejadian yang membuatnya merasa Trauma dan memiliki Phobia.

Tubuh Aby bergerak gelisah keringat dingin bercucuran,wajahnya terlihat ketakutan, tubuhnya gemetar hebat.

"Ti..tidak ja..jangan mendekat"

"Ja.. jangan,pergi kalian"

"Hikss.....jangan mendekat,pergi"

"Ahkkk,kumohon pergi"

Aby teriak dengan air mata yang bercucuran tubuhnya semakin bergetar terlihat sangat ketakutan dengan mimpinya itu.

"Hiksss....jangan,jangan lakukan itu kumohon"

Alvaro yang berada di samping kamar Aby merasa tergangu dia membuka matanya dan mendengar suara tangisan.

Alvaro segera bangun dan menuju kamar Aby, Alvaro mencoba membuka kamar Aby tapi tidak bisa karena terkunci.

Alvaro segera menuju kamar kedua orang tuanya yang berada di lantai bawah.

Alvaro mengetuk pintu kamar kedua orang tua dengan tergesa gesa.

Bundanya yang terusik dengan suara ketukan pintu segera membuka pintu,dia melihat anaknya dengan tatapan khawatir.

"Ada apa sayang"ucap Arsya..

"Bun,ada kunci cadangan kamar kak Aby,cepat kak Aby mimpi buruk karena traumanya"ucap Alvaro tidak sabaran.

Setelah mendengar ucapan anaknya bunda segera masuk ke dalam dan mencari kunci cadangan kamar Aby dan memberikan.

Bunda segera membangunkan suaminya untuk mengecek keadaan Aby,mereka menuju kamar Aby.

Alvaro mencoba membangunkan Aby dengan menepuk pipinya pelan dan memanggil nama Aby.

"Kak Aby,bangun kak"ucap Alvaro berusaha membangunkan Aby.

Aby membuka matanya dan menatap Alvaro dengan air mata yang masih keluar.

Aby memeluk Alvaro erat dan kembali menangis dengan keras terdengar sangat menyayat.

Kedua orang tuanya yang melihat itu merasa sangat khawatir dengan kondisi Aby.

Semua orang yang tertidur terbangun karena mendengar suara menangis mereka mencari suara itu dan melihat Aby menangis di pelukan Alvaro.

Bunda mencoba mendekati Aby dan mengelus rambut Aby perlahan.

Aby yang merasa ada yang mengelus rambutnya melihat orang itu dan menatap wajah bundanya.

"Bunda"ucap Aby lemah.

"Kemarilah sayang"ucap bundanya lembut.

Aby memeluk bundanya erat merasakan rasa hangat di dadanya,pelukan seorang ibu yang begitu menenangkan.

Semua yang melihat kondisi Aby sangat cemas,tapi mereka sedikit lega karena Aby sudah bisa memeluk bundanya.

Bundanya memeluk Aby dengan sayang mengelus rambut Aby sayang,dengan dekapan hangatnya dapat membuat Aby terhenti menangis dan sedikit tenang.

Setelah beberapa menit Aby tertidur di pelukan bundanya dengan wajah tenang meski terlihat lelah.

"Kalian kembali lah ke kamar biar aku yang menemani Aby"ucap Arsya lembut.

My Posesif BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang