Author POV
Malam ini semua orang sudah berkumpul di ruang keluarga untuk mengenal Aby dan Alvaro lebih dalam lagi karena mereka baru saja kembali setelah 15 tahun lamanya.
Mereka semua sangat bahagia bisa berkumpul bersama lagi dengan adanya Aby dan Alvaro menambahkan keceriaan di dalam mansion besar ini.
Sedari tadi mereka memperhatikan adik kembar mereka yang sedang menceritakan apa yang sudah mereka alami saat masih di panti.
Ken, Marcell dan William sedari tadi menatap Aby dengan intens membuat Aby risih,dia meremas baju Alvaro yang duduk di sampingnya.
"Kak Ken,kak Marcell ,Wil jangan menatap adikku seperti itu dia risih"ucap Julian.
"Wow kak Julian ini seperti bukan dirimu,kau kan dingin dan cuek seperti kak Ken dan kak Marcell"ucap Wil membuat Ken, Marcell dan Julian menatap William tajam
"Aby,putri bunda bisakah kamu ceritakan saat hal itu terjadi"ucap Arsya lembut.
"Maaf,bukanya aku tidak mau tapi aku belum siap,jika aku sudah lebih baik aku akan bercerita,karena hal itu selalu tergiang di pikirin ku,maaf"ucap Aby pelan dan menunduk.
"Maafkan bunda sayang,baiklah jika sudah siap beritahu kami jangan takut ok,dan mulai sekarang Nick akan membantumu dalam mengurangi phobiamu dia seorang psikiater" ucap Arsya.
"Aby,percayalah pada kami,kami tidak akan pernah bisa menyakiti mu kami semua sayang padamu ok,jadi percayalah jika ada masalah kau bisa memberitahu kami jangan di pendam"ucap Nick lembut.
"Iya kak"jawab Aby pelan.
"Nah,Wil jagalah Aby di sekolah ok,Al jika kakakmu ini macam macam bilang pada Mamih ok"ucap Violet dengan tersenyum.
"Jika tidak di suruh pun aku akan menjaga Aby karena dia adik ku"ucap Wil tersenyum senang.
"Dia adik kita"jawab Luois sewot.
"Slow brother"ucap Wil.
"Baiklah karena sudah malam lebih baik istirahat,Al kamarmu ada di samping kamar Aby"ucap Arsya.
"Ayo Aby biar bunda antar ke kamarmu,besok kau tidak perlu sekolah istirahatlah sehari"ucap Arsya.
"Aku tidak apa apa Bunda"ucap Aby.
"Bunda tidak mau mendengarkan penolakan mu besok kau harus istirahat ok,dan lusa baru bisa sekolah"ucap bunda memaksa membuat Aby tidak bisa menolak.
Alvaro tersenyum dia merasa kakaknya sudah sedikit sedikit menjadi dirinya yang dulu,Alvaro bersyukur bisa membuat kakaknya mendapatkan kebahagiaan lagi.
Saat sudah di depan kamar bunda menatap Aby dengan penuh kasih sayang.
Aby dengan perlahan menyentuh tangan bundanya dan menatap wajah bundanya dengan tersenyum tipis, tangan bundanya dia letakan di pipinya.
Tanpa sadar bundanya mengeluarkan air mata karena merasa bahagia bisa menyentuh anaknya dia merasa bahagia.
"Terima kasih sayang"ucap Arsya.
"Masuklah dan istirahat,bunda menyayangi mu" ucap Arsya.
Aby membuka pintu kamarnya dan masuk ke dalam,bunda menatap wajah Alvaro dalam dia mengusap rambut Alvaro lembut.
"Sayang terimakasih sudah menjaga Aby dengan baik,teruslah menjadi anak bunda yang bisa di andalkan saat kakakmu dalam keadaan tidak baik"ucap Arsya dengan memeluk Alvaro erat.
Alvaro mencium dahi bundanya lembut dan memeluk bundanya erat dia merasa bahagia bisa kembali bersama orang tuanya.
Papahnya sedari tadi memperhatikan interaksi istri dan kedua anaknya dengan tersenyum bahagia.
Papahnya mendekati mereka dan memeluk istrinya serta Alvaro erat kedua buah hatinya sudah kembali meski Arham ingin sekali memeluk putri semata wayangnya itu tapi tidak bisa.
"Anak papah ternyata sudah tumbuh dewasa dan menjadi model terkenal papah bangga padamu Al"ucap Arham.
"Benarkah,pantas saja saat bunda melihat wajahmu di majalah,bunda merasa tidak asing wajahmu terlihat mirip Papamu saat muda meski matamu seperti bunda"ucap Arsya.
"Dan yah,Aby juga Mirip denganmu hanya bibirnya saja yang seperti ku,aku iri"ucap Arsya sedikit merajuk
"Bunda ada ada saja"ucap Alvaro dengan tersenyum.
"Oh hai Kak Julian,sedang apa"ucap Alvaro melihat Julian datang.
"Hei,ada apa dengan tatapan mu itu,kau iri tidak ikut berpelukan dengan kami"ucap bundanya menggoda Julian
"Untuk apa aku iri"ucap Julian menyangkal.
"Sudah tidak usah berpura pura"ucap Arsya.
"Astaga Aku hanya ingin mengobrol dengan Al" ucap Julian.
"Bunda ada ada saja"ucap Alvaro.
"Hahah,baiklah kalian jangan tidur terlalu larut" ucap bunda segera pergi dengan menggandeng tangan suaminya.
Alvaro membuka pintu kamarnya dan Mereka masuk ke dalam,Alvaro memperhatikan kamarnya yang terlihat elegan dan mewah.
Mereka menuju balkon menatap pemandangan dari sana terlihat langit gelap di hiasi bintang dan bulan yang bersinar.
"Apa ada yang ingin kakak tanyakan padaku" ucap Alvaro.
"Kau tau aku sangat senang bisa melihat mu dan Aby kembali,aku selalu menanti nanti kalian,dan selamat datang di keluarga Xanders" ucap Julian.
"Kau tau sejak dulu kami sangat menginginkan adik perempuan apa lagi Kak Ken dan kak Marcell mereka sangat berharap bisa memiliki adik perempuan yang mengemaskan dan juga cantik lalu keinginan mereka terpenuhi,bunda melahirkan kalian dengan wajah sangat bahagia apa lagi mendapatkan anak kembar beda gender,adik perempuan yang di harapkan akhirnya kami dapatkan,tapi karena dendam musuh perusahaan papah membuat kalian di culik dan membuat kami semua merasa sangat kehilangan kalian apa lagi kak Ken dan kak Marcel dan aku, Sifat kami yang awalnya cuek semakin cuek dan dingin kepada orang lain,tapi sekarang aku sudah bisa memiliki kembali adik kembar ku,aku berharap kalian selalu menjadi adik kembarku yang aku sayangi,jadi lah adik yang selalu melindungi kakak perempuannya kakak sangat berharap padamu"ucap Julian dengan mengusap kepala Alvaro.
Julian memeluk tubuh Alvaro yang sedikit lebih pendek dari dia sangat senang bisa melihat kedua adiknya masih hidup.
"Kakak tau pasti kehidupan kalian sulit tapi kakak berharap dengan kembali kalian kehidupan kalian bisa menjadi lebih baik"ucap Julian.
"Jika butuh sesuatu katakan padaku aku kakakmu"ucap Julian.
"Istirahat lah sudah larut,aku jarang mengungkapkan isi hati pada seseorang tapi aku menyayangi kalian"ucap Julian dan keluar dari kamar Alvaro.
Alvaro menatap langit dengan tersenyum lebar dia merasa sangat bahagia,kedua orang tua yang menyayangi nya, kakak lelakinya yang membuat merasa aman serta kakak kembarnya separuh hidupnya dan keluarga besar yang hangat.
Alvaro bertekat akan membuat kakaknya tidak takut lagi terhadap sentuhan,Alvaro akan membantu Aby lebih baik.
Dia ingin kakaknya merasa bahagia di dalam keluarga ini dan mendapatkan kasih sayang yang mereka harapkan selama ini.
Sudah cukup penderita yang sudah mereka rasakan dan ini awal kebahagiaan meski mereka tidak tau apa yang akan mereka lewati kedepannya.
*********
KAMU SEDANG MEMBACA
My Posesif Brother
Novela JuvenilBesar di panti asuhan tidak membuat mereka putus asa atas apa yang sudah menjadi takdir mereka dengan keadaan yang seperti itu membuat mereka tau arti kehidupan. Mereka anak kembar yang saling mensupport dan menjadi pribadi yang kuat dengan takdir y...