TSOL~Empat✓

165 23 0
                                    

Keadaan memang terkadang menyulitkan.

Semua terasa seakan sempit, untuk bernapas saja mungkin sulit.

Apa kebenaran akan terungkap setelah kepergian dan penyesalan?

Mungkinkah mereka akan menyesal, dengan cara yang tidak di pikirkan?

Bumi terus berputar dengan rotasinya.

Akan tetapi kehidupan ku pun belum bisa berubah.

,⚡

Terkadang, kita tidak bisa menyalahkan keadaan. Karena keadaan belum tentu sepenuh nya bersalah.

~Putra Anggardian💦

______________________

Hari Senin, hari yang paling tidak diinginkan oleh para siswa. Hari Senin ke Minggu waktunya sangat lama, sedangkan hari Minggu ke Senin cuma butuh waktu satu hari.

Intan bernasib baik hari ini, untung saja ia tidak telat masuk sekolah. Tetapi yang sangat disayangkan, ternyata ia sial karena intan tidak memakai dasi.

Sial, semoga aja hari ini hujan. Batin intan.

Tapi ternyata setelah ditunggu, awan tidak juga menurunkan air nya. Memang sudah nasib intan untuk berdiri di lapangan dan menghormati bendera lalu mendengarkan ceramah panjang lebar.

"Ga lengkap ya Lo? Hahaha ternyata anak baru bisa buat onar juga," Ucap lelaki yang berada di samping intan.

"Elo?" Ucap intan.

"Kenapa? Ganteng, iya dong. Kenalin nama gua Aldivaro Fandrasyah cowok terganteng di sekolah ini," Ucap Aldi menyombongkan diri.

Anjir, pantes bat ngeselin nya minta ampun. Ini kan orang yang dibilangin tiffa? Batin intan.

Intan tidak menanggapi perkataan Aldi, menurutnya itu sangat tidak penting. Sedangkan Aldi? Ia merasa di acuhkan.

"Woe, gua ngomong anjir," Teriak Aldi.

"Aldi, kamu mau berisik di lapangan? Habis ini ikut ibu ke ruang BK," Ucap guru killer tersebut.

"Mampus Lo," Gumam intan.

Sial, awas Lo cewek. Gua jadiin mangsa. Batin Aldi.

Selesai upacara dan selesai sudah penceramah terpanjang nomor 2 setelah bi Wati nya berbicara. Intan masuk ke dalam kelas nya, ia duduk dengan napas yang tersengal-sengal.

"Lo tuh intan, anak baru tapi udah bikin wow guru killer," Ucap tiffa.

"Bodo amat, gua kelupaan bawa dasi. Dasaran tuh guru aja repot," Jawab intan.

Terdengar bisikan murid kelasnya yang membincangkan intan.

Tuh kan bener apa kata gua, anak baru itu pasti sering buat onar deh di sekolah nya.

Baru hari kedua udah dihukum aja.

Dan blaa...blaaa.blaaaa...

"Lo semua para cabe kalo masih ngomongin gua dari belakang, berarti Lo ngajakin ribut singa," Teriak intan.

"Wow! Bisa teriak ternyata? Kenapa, emang bener kan yang kita omongin tentang Lo!" Ucap Shafira, ketua para cabe di kelas nya.

"Gua nggatau ya Lo mau ngomong apa, tapi yang gua tau mulut kayak Lo semua para cabe murah itu ngga pantes di sekolah ini. Kalian bicara, seakan-akan kalian itu tau tentang gue!" Bentak intan, Ia berjalan mendekat ke arah Shafira.

The Secret Of Life [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang