TSOL~Tiga Puluh Empat✔

122 11 0
                                    

Pergilah, aku akan berusaha mengikhlaskan. Terima kasih sudah mengembalikan kebahagiaan yang dulu hilang.

~Intan Permata 🌑

_____________________

Di negeri orang lain, mereka menginjakkan kaki berniat menemui makan milik lelaki yang terkubur satu bulan yang lalu.

Intan, Tiffa, Glam dan Aldi sudah sampai di Australia. Setelah semalaman mereka membujuk sang dokter untuk membiarkan Intan keluar bersama mereka bertiga.

Flashback On.

"Dok, tolong izinkan saya untuk pergi ke Australi." Gadis itu memohon dengan sangat kepada dokter yang sedang berdiri disamping kasur nya.

Dokter itu menghela nafas pelan lalu berkata, "Saya tidak bisa mengizinkan kamu untuk pergi sedangkan kamu baru bangun dari koma selama satu bulan."

Intan menunduk lalu menemukan ide cemerlang, "Dokter bayangkan jika berada di posisi saya, apakah dokter tidak ingin melihat makam orang yang Anda cintai?" Tanya intan.

"Saya mungkin sangat ingin, jika diposisi anda—"

Intan memotong ucapan sang dokter, "Maka dari itu, saya butuh sekali dok."  Ujar nya.

Dokter itu terdiam sebentar lalu berkata, "Kamu bisa melihat nya jika keadaan mu sudah sembuh, untuk sekarang kamu harus menjaga kestabilan tubuh dulu."

Saat Intan hendak menjawab, Tiga orang masuk kedalam ruangan.

"Dok, biarkan teman saya izin untuk dua hari. Anda bisa yakinkan, kami akan menjaga dirinya," Ujar Tiffa meyakinkan sang dokter.

Dokter itu melihat tanda permohonan dari mereka dan hanya bisa menerima permohonan tersebut.

"Baiklah, tolong keruangan saya nanti. Dan kamu, jaga kesehatan di sana." Ujar dokter lalu meninggalkan ruangan.

Flashback off.

Intan menendang batu krikil yang di ujung kakinya. Matanya berkaca-kaca, memainkan rumput yang berada di makam tersebut.

Sedangkan tiga orang lainnya menunggu dibelakang dirinya, membiarkan gadis itu menyendiri disana.

"Maaf, hiks..." Satu kata itu yang hanya bisa terucap dari mulutnya.

Ia memeluk nisan makam tersebut, lalu air mata menetes dari pipi chubby nya.

"Kamu pengen denger aku panggil aku-kamu kan? Ini sekarang udah, maaf telat. Hiks..." Intan berjongkok lalu memegang tanah yang sudah tidak basah lagi.

Satu bulan ia tidak mengetahui kabar lelakinya, dan terbaring lemah seperti orang gila dirumah sakit tanpa tahu arah.

"Maaf... Aku telat buat datang kesini hiks... Pasti kamu marah kan? Aku bego, terbaring lemah tanpa tahu kabar kamu Put," Tangis Intan semakin pecah.

Intan menengadahkan kepalanya keatas, "Aku mau minta sama Tuhan buat kembalikan kamu, tapi itu gak mungkin!! Aku butuh kamu put, ternyata Tuhan lebih butuh kamu!!" Isak nya.

The Secret Of Life [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang