TSOL~Sembilan✓

84 19 0
                                    

Semua hal yang menjadi buruk tersimpan begitu saja

Seakan semuanya baik-baik saja

Sekarang, kebahagiaan muncul seketika

Tetapi hati seakan menolak apa yang ditakdirkan

Aku ingin kebahagiaan menerka mu, bukan malah duka.

~Putra Anggardian💦

_______________

POV Putra

"Udah pulang ya? Darimana sayang?" Tanya bunda nya putra yang bernama Novri.

Putra tinggal bersama dengan bunda,adik dan juga kakaknya. Ayah nya meninggal karena memiliki penyakit leukimia.

"Itu Bun, dari taman spesial," Putra menyengir. Bunda nya tersenyum, ia tahu apa yang dibilang oleh anaknya.

"Bunda penasaran nih, siapa sih yang ngerebut hati kamu sayang."

"Ada dong Bun, besok putra ajak kesini."

Putra sering bercerita tentang intan ke bundanya. Bunda nya tidak keberatan jika putra jatuh hati kepada gadis tersebut.

Tapi satu hal yang tidak diinginkan bundanya, Novri tidak ingin jika gadis itu akan sakit hati karena penyakit putra. Ia sudah memberitahu putra agar bercerita kepada gadis itu mengenai penyakitnya.

Jawaban putra hanya nanti bun,belum waktunya. Novri hanya takut, jikalau gadis itu sakit hati.

"Putra, udah dikasih tau keadaan kamu ke gadis itu?" Tanya Novri.

Putra belum siap untuk mengatakan akan keadaannya. Itu tidak terlalu penting bukan, bisa saja penyakit nya akan sembuh?

"Belum Bun, nanti aja."

"Bunda boleh ngomong?"

"Daritadi kan bunda udah ngomong?" Novri hanya terkekeh

"Masalah ga boleh ditutupin dengan temen sendiri, lebih baik kamu cerita biar itu ga terbebani sendiri. Dia juga perlu tau, bisa aja dia udah percaya sama kamu nak. Sebuah kepercayaan ga boleh di kecewakan begitu aja itu malah akan berujung penyesalan. Jadi lebih baik kamu cerita, dia aja udah percaya kan sama kamu soal cerita nya ke kamu."

"Nunggu waktu yang tepat Bun."

"Iya, tapi yang bunda mau jangan sampe kamu nyesel ya sayang."

"Iya Bun."

Apa aku harus cerita semua yang aku simpan dari intan? Mungkin itu lebih baik keadaannya.

"Bun, putra nembak intan," Novri membulatkan matanya menatap tajam ke arah putra.

"Apa? nembak? Kamu tau apa akibatnya?"

Kayaknya bunda salah mengartikan deh huh. Memang emak-emak,rempong.

"Bunda cantiknya putra yang ganteng, putra itu nyatain cinta ke intan. Bukan nembak intan pake pistol huh."

Novri tertawa, ia mana tau bahasa jaman sekarang. Walau bisa dikatakan bunda nya putra ini emak-emak gaul gess. Tapi, tidak sepenuhnya tau.

"Oo, kirain. Bagus dong itu, gimana jawaban nya?" Wajah putra berubah

"Dia butuh waktu, Bun."

Melihat wajah putra yang berubah, Novri tau apa yang di rasakan anaknya.

"Dia kan wanita sayang, dan dia juga baru kenal sama kamu. Dia juga punya masalah sama keluarganya, mungkin dia belum bisa nerima keadaan. Kalo mau, kamu ajak dia pelan-pelan untuk bahagia. Hati wanita bisa diluluhin dengan cara kamu yang istimewa ke dia."

Putra mengerti ucapan bunda nya, tapi apa dia akan bisa terus bersama intan?

"Akan dicoba bunda cantik nya putra." Novri terkekeh.

Putra mencium sekilas pipi bundanya. Menurutnya, bunda nya itu ayah sekaligus seorang ibu yang tangguh.

"Oh iya sayang, jangan lupa dua hari lagi kamu harus berangkat ke luar negri untuk pengobatan yang lebih baik ya." Putra mengangguk.

"Tapi Bun, sebelum hari itu putra nanti pergi. Putra pengen ajak intan ke suatu tempat dulu." Novri tersenyum.

"Iya, sesuka kamu sayang, tapi jangan sampe kecapekan kayak kemarin ya." Putra mengangguk.

__________________

Pendek? Bangeet!
Iya saya tau:)
Jadi ini chapter tentang putra.

23 April 2020

The Secret Of Life [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang