TSOL~Dua Puluh Sembilan✔

79 12 0
                                    

🌑

Apa dengan kepergian semua akan baik-baik saja?

Jika iya, maka akan kulakukan.

~Putra Anggardian 💦

_______________________

Sudah 5 hari gadis itu tidak mendapat kabar atau pesan singkat dari kekasihnya, putra. Entah kemana, ia selalu menelpon, namun tidak terhubung.

Jika dichat juga, hanya centang satu yang tertera. Kemana putra pergi? Apakah sesibuk itu sampai tidak mengabarinya?

Juga, sahabatnya tidak masuk selama empat hari, satu hari setelah tepatnya waktu putra tidak mengabarinya. Ada apa semua ini?

Intan menghubungi Tiffany..

Tidak terhubung, sudah beberapa kali ia menghubungi Tiffany. Ini adalah hari minggu, mungkin saja temannya itu sedang bersantai dan tidak ingin diganggu.

"Pergi keluar bentar deh, lo harus positive thinking in." Intan merapikan rambutnya menjadi kunciran satu.

Menuruni tangga rumah menuju lantai bawah, melihat keberadaan orang tuanya.

"Intan, mau kemana sayang?" Itu suara zeva, mendekat ke intan.

Intan menghentikan langkahnya..

"Mau keluar bentar bun, refreshing hari minggu." Ucap intan, menunjukkan kunci mobilnya.

Zeva mengelus surai rambut intan pelan, "Hati-hati ya, jangan lupa baca bismillah naik mobilnya." Ujarnya, sedikit khawatir merasa tidak enak.

Intan terkekeh kecil, "Iya bunda, jangan khawatir ya?" Zeva mengangguk.

Intan keluar rumah, berjalan melangkah ke mobil. Tujuannya hari ini, hanyalah taman yang dibuat putra untuk mereka. Sekalian ia ingin menuliskan sesuatu.

Sampai di tempat tujuan, intan masuk ke perkarangan tempat itu. Berjalan memutar melihat pemandangan, mengingat kenangannya. Duduk di kursi panjang, lalu mengambil diary pink miliknya dari putra.

Untukmu, putra anggardian.

Aku rindu, sekaligus kesal. Mengapa begitu mudahnya kamu membuatku merasa gelisah sekaligus marah hanya karena dirimu tidak mengabariku selama beberapa hari ini.

Tapi tenang, diriku selalu menunggu. Ah mungkin ini terlihat mellow dan lebay, tapi ini memang dari hati. Jangan tertawa jika membaca ini nanti.

Aku merindukanmu, putra anggardian.

Intan permata.

Intan menuliskan sebuah diary nya yang cerita ia tahan selama beberapa hari ini. Ia ingin ada yang mendengarkan keluh kesahnya, namun sahabatnya saja tidak ada kabar sama halnya dengan putra?

Terdengar sering handphone..

Tiffany is calling..

"In, hiks.. Lo harus tahu kabar ini, maaf buat lo cemas beberapa hari."

"Maksud lo apa sih fa? Coba jelasin, dan kenapa lo nangis?"

"Maaf kalo selama ini gua gak pernah cerita soal putra ke lo, tapi gua mohon kalo udah tau semua lo jangan sampai benci gua maupun putra."

The Secret Of Life [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang