TSOL~Tujuh✓

120 21 0
                                    

Kebahagiaan yang tak sempurna,menjadi alasan mengapa hidup ku seperti ini

Cara bahagia ku berbeda dengan mereka

Mereka mendapatkan kebahagiaan secara langsung dan nyata

Akan tetapi kebahagiaan ku harus diperjuangkan agar luka tidak terbuka lagi

kebahagiaan itu bentuk nya bagaimana? Apa harus aku rasakan dahulu?

~Intan Permata 🌑

___________________

"Woi tiffa, liat pr Lo!" Teriak intan di ambang pintu kelas. Membuat semua orang di sana menatapnya tajam dengan tidak senang termasuk intan.

Intan berkacak pinggang dan balik menatap semua orang. Ia kesal, padahal kan dia meneriaki Tiffany bukan seisi kelas tapi mereka malah melihat ke arah intan.

"Ngapain si liatin gua, Lo pada! Gua neriakin intan tapi yang marah lo semua," Ucap intan santai, ia berjalan ke arah tempat duduk tiffa.

"Dasar bego, gua tau Lo neriakin gua. Tapi gausa pake teriak juga, Lo kira suara lo ga kenceng gitu sampe ga kedengeran seisi kelas?ha!" Bentak tiffa membuat intan cengengesan.

"Ya sori, gua tu belom pr jadi takut dimarahin guru dan gua kira Lo ga ada di kelas heheh" ucap intan membuat bentuk v menggunakan jarinya.

Tiffa menyodorkan bukunya ke intan, ia gemas dengan tingkah sahabat baru nya ini. Untung sayang, kalo gak udah dihabisin. Tiffa itu termasuk siswi tomboy,sedangkan intan bad girl.

Saat bel istirahat berbunyi, intan langsung mengajak tiffa ke kantin. Ia bilang cacing di perutnya sudah berdemo sedari tadi, lantas karena pelajaran matematika yang membosankan.

"Tif, pesenin gua bakso 2. Mau ya?lagi laper hihi," Ucap intan cengengesan sambil memperlihatkan deretan giginya.

"Giliran ada mau nya aja, baikin orang. Yaudah gua pesenin," Jawab tiffa.

Sepeninggalan tiffa, ada seorang laki-laki yang berjalan mendekat ke arah intan. Laki-laki itu berjalan dengan angkuh ke tempat meja intan.

"Weh ada yang mau makan kayaknya," Ucap Aldi, Intan menatap tajam mata orang tersebut.

"Sumpah serem bat ni cewek di. Pindah aja bege," Ucap fando salah satu teman Aldi, Aldi tak menjawab nya.

"Iyalah, gua mau makan. Kenapa? Ga boleh, emang ini punya nenek moyang Lo," Ucap intan santai.

"Ga ngusik si, tapi cuma pengen kasih tau ntar habis pulang sekolah susul gua ke rooftop," Jawab Aldi, Ia langsung berlalu ke arah meja lain bersama fando.

Tiffa melihat kejadian tersebut dari kejauhan. Ia terlihat kesal sekali mengapa lelaki playboy dan nakal seperti itu mendekati temannya. Ada alasan lain mengapa tiffa sangat membenci seorang aldi.

"Ngapain sih Aldi deketin Lo?" Tanya tiffa.

"Tau, katanya suruh gua ke rooftop pulang sekolah," Jawab intan sambil memakan bakso.

"Tan, Lo masih inget kan yang gua bilang,"

Intan mencerna apa yang dikatakan tiffa, jika makan intan tidak terlalu berpikir baik.

"Oo ituu, iyaa tenang aja. Asal Lo tahu fa, Gua dulu jago silat. Jadi tenang aja hehe," Jelas intan, Tiffa hanya mengangguk.

Saat pulang sekolah, intan mengemaskan barang nya. Ia akan ke rooftop, untuk menemui anak kadal. Bukan tertarik kepadanya, hanya saja intan penasaran apa yang ingin dibicarakan oleh anak kadal itu.

Intan berjalan ke rooftop sekolah, ia melihat ada orang yang tengah duduk disudut yang tengah menghisap batang rokok.

"To the point aja, Lo ngapain nyuruh gua ke sini?" Tanya intan, Lelaki itu terusik akan ketenangan nya yang sedang merokok, Ia Aldi.

"Duduk," Ucap Aldi.

Intan duduk di samping Aldi, ia melihat lelaki yang tengah menatap lurus ke depan.

"Jawab pertanyaan gua tadi," Ucap intan.

Aldi masih menatap lurus ke depan sambil menghisap rokok.

"Ada sebuah pertanyaan yang gak perlu di jawab," Ucap Aldi santai.

"Lo tu kenapa sih?" Tanya intan, Aldi tidak bergeming sama sekali.

"Budek," Gumam intan.

Aldi berdecak, "Ck, Gua ga budek."

"Makanya jawab pertanyaan orang," Ketus intan.

"Gimana sih saat Lo lagi terpuruk dan butuh seseorang, tapi semua orang seakan ngejauh dari Lo."

Intan mengernyitkan kening nya. Ia mendekatkan wajah nya ke lelaki itu untuk melihat nya lebih dekat. Intan menempelkan punggung tangan nya di dahi aldi.

"Lo sakit? Atau ada masalah?"

Aldi menoyorkan dahi intan untuk menjauh dari wajahnya. Sekarang giliran intan yang menatap lurus kedepan. Ia terbawa akan keadaan dan pertanyaan dari Aldi.

"Gua pernah ngerasain saat di mana posisi tersebut, kenyataan memang gak sebagus khayalan. Gua pernah berharap orang bakal ada di saat gua tertekan akan luka yang ada di kehidupan gua. Tapi kenyataannya, semua itu hanya harapan gua. Dari itu, gua belajar hidup belum tentu selalu butuh orang lain," Ujar intan panjang lebar.

"Itu jawaban, atau curhat lo?"

Intan kesal, memang perkataan nya seperti gurauan anak kecil, atau sekedar perkataan belaka?

"Gua kesel ya sama Lo, masih mending gua jawab omongan Lo."

"Jadi curhat mamah Dedeh gua njir."

"Santai, mungkin Lo ada masalah yang berat dan butuh tempat curhat walau gua musuh Lo. Sekarang, Lo harus hadapin apapun itu masalah nya gak semua masalah itu susah. Mungkin itu ujian buat Lo, kayak di sekolah."

"Udah, jadi mellow musuh gua."

"Bukannya Lo!" Ketus intan.

Ia tidak terima jika dibilang lemah didepan orang lain selain keluarganya dan orang terpenting di kehidupannya.

Aldi berlalu meninggalkan intan, intan berlari kesal menuju parkiran. Intan lupa kalau pak Tono tidak menjemputnya hari ini.

Intan berencana untuk memesan taksi saja, tapi itu terhenti kan oleh laki-laki yang sudah berhenti di depan nya menggunakan motor. Ya,itu Aldi.

"Lo gak pulang Curut?"

"Pulang naek taksi."

"Gua anter, naik sini."

Intan menimang permintaan Aldi tersebut. Ia berpikir, apa jangan-jangan Aldi akan menculik nya. Ah terlalu korban sinetron.

"Gua mau, tapi bukan pertanda kalo gua bakal jadi temen Lo!"

"Dih,siapa juga yang mau temenan sama Lo Curut!"

"Bodo amat gua juga ga mau kali, anter gua!"

Intan naik ke atas motor milik Aldi, tanpa ia sadari dari kejauhan ada seseorang yang melihat kejadian tersebut.

Peran aku bakal berakhir saat bersama kamu intan, tapi peran aku di kehidupan kamu bakal lebih jauh lagi. Aku belom menyelesaikan masalah kamu, aku bakal jauh dari kamu tapi ngga dari masalah kamu.

_____________________

21 April 2020✓

The Secret Of Life [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang