TSOL~Dua✓

244 30 0
                                    

Mungkin sekarang waktunya untuk tidak bersedih lagi.

Kebahagiaan datang dengan sendiri, tetapi hanya sementara.

Aku mengenalnya dengan kejadian yang tidak terduga.

Dan ia meninggalkan ku dengan cara yang tidak bisa di ubah.

Jangan pernah meninggalkan berlian hanya demi sebuah batu krikil.

Dengan kejadian yang tidak terduga, bisa menjadi hal yang paling indah.

~Intan Permata🌑

___________________

Sepulang sekolah, tepat pukul 14:15. Intan pulang dengan naik taksi, ia sudah memesan sebuah taksi. Intan berniat untuk pergi ke toko buku, untuk membeli novel.

Saat intan tengah menunggu taksi, ada motor yang berhenti di depan nya. Motor berwarna hitam merk Ducati. Terdapat seseorang yang menggunakan helm full-face nya.

Laki-laki itu membuka helm full-face nya. Bukannya ini orang yang tadi pagi ya? Batin intan.

"Ngapain Lo disini?" Ucap Intan.

"Sibuk banget Lo?" Ucap Aldivaro.

Ya, lelaki itu adalah Aldivaro fandrasyah. Seorang murid dari sekolah yang sama dengan Intan. Aldivaro sering sekali melakukan tawuran dan masuk ke ruang BK.

"Bodo! Ngapain disini? Mau anterin gua? Ogah!" Jawab intan.

Aldi menaikkan alisnya "ogah ngaterin Lo." Ucap Aldivaro, ia memakai helm nya dan langsung melajukan motornya.

Setelah kepergian orang yang sangat menyebalkan itu. Taksi yang sudah di pesan oleh intan datang. Intan masuk ke dalam taksi tersebut.

Saat sudah sampai di toko buku, intan masuk ke dalam toko itu. Ia berjalan ke arah rak buku yang terdapat buku yang dicarinya.

Ketika intan hendak mengambil buku tersebut, ada sebuah tangan seseorang yang sudah lebih dulu ingin mengambil nya.

"Kamu ingin buku ini?" Ucap lelaki itu.

"Eh? Nggausah. Lo kan udah duluan ambil nya," Ucap intan.

"Nggak papa ambil aja," Ucap lelaki itu, "Kenalin, nama aku Putra Anggardian panggil aja Putra," Ucap putra menjulurkan tangannya ke arah Intan.

Intan menaikkan alisnya sebelum ia menjabat tangan lelaki itu, "Gua Intan Permata, Panggil aja intan," Ucap Intan, ia tersenyum hangat.

"Makasih ya, padahal tadi lo duluan yang ambil buku nya," Ucap intan.

"Santai aja kalo ada keluaran baru paling aku beli," Jawab putra.

"Oke, gua duluan, dah!" Ucap intan melambaikan tangannya.

Setelah selesai membayar, intan sedang ingin memesan taksi. Akan tetapi ada yang menawarkannya untuk pulang dengannya. Ya, itu putra lelaki yang tadi ingin membeli buku yang sama dengan Intan.

"Balik bareng aku aja, gausah pesen taksi," Ucap putra.

"Eh nggausah ngerepotin put," Ucap intan tidak enak hati.

"Ngga ngerepotin kok, ayok buru," Ucap putra menarik pergelangan tangan intan dengan pelan.

Sedangkan intan? Ia hanya diam, ia tidak tau mengapa jantung nya tidak karuan berdetak sangat cepat. Dia berpikir, mungkin saja karena berjalan dengan cepat.

The Secret Of Life [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang