TSOL~Sembilan Belas✓

82 16 0
                                    

🌑

Kerapuhan seseorang terlihat dari seberapa kuat ia menahan penderitaan yang tidak diketahui akhirnya dan ditutupi dengan senyuman pahit.

~Putra Anggardian💦

🌑

___________________

Intan pergi kesekolah seperti biasa tapi sekarang ia terbiasa pergi dengan mobil bersama adiknya glam. Karena, glam pindah kesekolah Jakarta ditempatnya.

"Kak, kalo lagi ada masalah disekolah itu panggil glam." Ucap glam.

"Iya." Jawabnya singkat.

Sudah sampai disekolah, intan tidak dapat tatapan sinis lagi atau nyinyiran dari para siswa. Mungkin karena mereka telah mengetahui kalau glam adalah adiknya? Entahlah, gosip memang selalu secepat itu menyebar.

Intan langsung berjalan santai ke kelas, namun dipertengahan koridor, ia mendapat sahutan tak enak, ternyata masih ada! Mungkin mereka hanya sebagian yang ikut gosip.

Kak intan kan cantik, kok masih mau sih Deket sama glam yang statusnya adek kelas?

Ia tidak mengindahkan ucapan adik kelasnya itu, apalagi glam yang kini menatap tajam para siswi yang bergosip tentang nya.

"Intan.." Panggil tiffa, saat intan baru masuk ke kelas.

"Gua mau ngomong sama Lo." Ucapnya, intan menoleh lalu tersenyum.

"Gua ngerti, gapapa kok. Btw, gua minta maaf karena gak cerita soal masalah gua sama lo, Lo pasti berpikir kalo Lo gak berguna jadi sahabat gua, itu nggak bener fa. Gua sayang sama Lo, cuma kemarin gua butuh waktu buat nenangin diri gua sendiri." Jelasnya langsung, karena intan tahu apa maksud yang akan diucapkan tiffa.

"Tapi, Lo gak marah kan sama gua?" Lirihnya, intan menggeleng.

"Ya nggaklah, justru gua yang mau minta maaf, gua yang salah nggak terbuka sama temen gua sendiri." Ucapnya tersenyum dengan merentangkan tangan seolah menyuruh tiffa untuk memeluknya.

Tiffa memeluk sahabatnya itu, ia ternyata salah beranggapan bahwa intan tidak memerlukannya. Nyatanya, intan menyayanginya hanya saja intan perlu waktu.

Selang beberapa menit mereka berpelukan berdua di kelas, mendapat nyinyiran dari cabe ujung kelas.

"Pagi-pagi udah Mellow aja Lo berdua, senyum ngapa! Gak baik nangis." Ketus Shafira, intan terkekeh.

"Udah ah, gak Tomboy Lo kalo nangis gini." Ucap intan memukul bahu tiffa.

"Yee, gua gak nangis kali, cuma terhura aja." Jawabnya tidak mau kalah.

"Terharu woii!" Kesal Shafira.

"Ngikut aja lo!" Ketus tiffa.

Di sisi lain, glam tengah memperhatikan pelajaran yang sedang berlangsung. Ia melihat bagaimana Wanita yang disampingnya itu diam dan tidak berbicara sedikitpun, namun terlihat telaten mengerjakan soal yang diberikan oleh guru yang sedang mengajar.

"Kamu namanya patrisilia ya?" Tanya glam, cewek itu menoleh dan mengangguk singkat.

"Sisil." Jawabnya pelan, lalu memerhatikan pelajaran lagi.

"Panggilan?" Sisil mengangguk, lalu glam menjulurkan tangannya tanpa dibalas oleh Sisil. Tanpa disadari Sisil, glam melihat ketakutan dan keringat dingin didirinya.

Aneh ya. Batin glam.

Dilain tempat, Bram dan zeva meminta perusahaan Safa untuk diberikan kepada glam saja. Mereka menentang keputusan Safa untuk meneruskan perusahaan kepada intan.

The Secret Of Life [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang