TSOL~Delapan✓

110 18 0
                                    

Kamu hampir sama kayak bulan

Tau kenapa?

Karna bulan, menerangi saat bumi diselimuti kegelapan.

Kayak kamu, tapi bedanya

Kamu hanya sekilas menerangi, lalu pergi begitu saja.

Apa aku bukan bumi yang harus diterangi?

Aku rindu kehangatan, aku rindu semuanya. Kenapa takdir seolah berputar?

~Intan permata🌑

Kehadiranku, hanya akan membuat mu terusik. Jadi akan lebih baik aku pergi terlebih dahulu.

~Putra Anggardian💦

__________________

"Fa, gua dari kemaren ga ketemu sama putra. Terus putra ga chat gua lagi, dia kemana sih?" Tanya intan.

"Gua gatau Tan, coba Lo chat duluan. Kali aja dia ada urusan sampe sibuk," Jawab tiffa ragu.

Maaf tan, untuk saat ini gua ga bisa kasih tau Lo dulu tentang kebenaran yang ditutup.

"Fa, gua mau bolos hari ini. Lo izinin gua ya, gua lagi pengen sendiri hari ini."

"Bolos Mulu lo dari kemaren, mentang cucu donatur."

"Ga gitu fa, Lo ngertiin gua."

"Yaudah sana, ntar gua bantu."

Intan pergi ke rooftop, ia berdoa semoga saja tidak ada kadal seperti kemarin. Setelah sampai, ternyata dugaan nya salah Ada Aldi disana.

"Kenapa sih, Lo selalu aja ada disini?" Ucap intan.

"Lo yang ngapain disini, ini wilayah gua."

"Buset dah, Lo kira ni sekolah punya nenek moyang lo!"

"Ya bukan, tapi ngapa si kesini?"

"Serah gua!"

Keheningan terjadi di antara mereka, tidak ada satu kata pun yang keluar. Intan sedang memandang ke depan, sedangkan Aldi masih dengan kegiatannya yaitu merokok seperti biasanya.

"Emang kebiasaan lo, suka ngerokok ya? Apa manfaat nya sih ngerokok?"

"Menurut gua, rokok itu penenang saat gua lagi ada masalah. Cuma rokok yang ada saat gua butuh orang."

"Itu menurut Lo, bagi orang lain rokok itu cuma bikin sesak nafas. Apalagi buat yang punya penyakit asma? Apa Lo bakal berfikir saat ada orang disamping Lo yang punya penyakit asma?"

"Gua ga peduli."

"Rokok mungkin enak bagi Lo, tapi itu bisa merusak kesehatan Lo."

"Apa peduli nya Lo sama gua? Sedangkan orang lain aja, bodo amat."

"Gua musuh Lo, tapi bukan berarti gua ga peduli sama Lo. Hidup itu buat dinikmatin, bukan buat diri Lo sengsara kayak gini."

"Ini udah dinikmatin dengan cara gua."

"Bego juga ya Lo, diomongin juga!"

"Inget, nasehat Lo gabakal masuk. Percuma, jangan abisin ludah Lo aja."

Intan kesal, kenapa masih bisa ada orang yang seperti disamping nya ini? Apa bumi ini masih terima spesies seperti Aldi, yang kerjaannya hanya merusak bumi dan hidupnya termasuk orang lain.

"Seorang musuh, bisa jadi teman saat Lo sedang ada masalah dan butuh bantuan. Disaat temen dan keluarga Lo ngilang."

"Ngilang kemana si? Gaada yang ilang bege."

The Secret Of Life [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang