Bonus Chap

88.4K 5.4K 1.1K
                                    

Sudah seminggu sejak Taeyong dan si kembar pulang ke rumah, suasana rumah keluarga Jung semakin ramai sejak lahirnya anak kembar Jung.

Mark yang selalu bermain dengan adik-adiknya dan selalu membantu Taeyong ketika salah satu dari adiknya rewel.

Pagi ini Taeyong membawa si kembar ke halaman belakang rumahnya untuk berjemur karena matahari pagi baik untuk bayi. Sementara Jaehyun kini sedang memandikan si sulung Mark.

Taeyong mengangkat penutup trolly bayinya. "Kita berjemur dulu twins." ia mengelus kepala anaknya bergantian.

Jeno hanya diam, ia sibuk memainkan boneka yang di berikan Taeyong sementara Jisung matanya masih terpejam entah Taeyong bingung Jisung itu sedang membuka matanya atau tidak karena mata anak bungsunya itu sangat sipit.

"Mama~" suara Mark dan Jaehyun terdengar membuat Taeyong menoleh.

Ia melihat Jaehyun yang sedang menggendong Mark di punggungnya berdiri di pintu yang terhubung dari dapur ke halaman belakang.

Awalnya Taeyong tersenyum melihat mereka mendekat namun senyumnya luntur ketika Mark menyembulkan kepalanya di balik bahu Jaehyun dengan keadaan wajah yang semuanya putih.

"Sudah ku bilang jangan main bedak Jung Jaehyun." sungut Taeyong.

Jaehyun terkekeh lalu menurunkan Mark dari punggungnya. "Maaf sayang, Mark yang memintanya." ia duduk di sebelah Taeyong.

Mark mendekati trolly kedua adiknya. "Selamat Pagi." Mark melambaikan tangan di depan wajah Jeno dan Jisung.

Jeno menoleh menatap sang kakak lalu tersenyum lucu menampilkan gusinya yang belum tumbuh gigi. "Hihi Nono ndak punya gigi." Mark mencolek pipi gembul Jeno.

Taeyong bersandar pada tubuh Jaehyun. "Bedak siapa lagi yang kalian mainkan?" tanya Taeyong tangannya menggenggam tangan besar Jaehyun.

Jaehyun mengecup pucuk kepala Taeyong. "Bedak Mark sayang, kemarin bedak Jeno habis karena Mark tumpahkan hehe." kekehnya.

Taeyong mencubit pelan punggung tangan Jaehyun. "Kan sudah aku bedakan Jung bedak Mark dan bedak si kembar." ujarnya galak.

Jaehyun meringis pelan sebelum menjawab. "Aku tidak tau jika Mark memainkan bedak Jeno sayang, kata Mark bedak adik-adiknya sangat harum beda dengan milik Mark."

Memang benar kemarin setelah memandikan anak sulungnya Jaehyun mengangkat telepon dulu dari Moonbin dan ketika kembali ia sudah melihat Mark yang masih telanjang dengan tubuh yang di penuhi oleh bedak, dan masalahnya itu bedak milik Jeno bukan miliknya.

Dan berakhir Taeyong memarahi Jaehyun karena tidak mungkin Taeyong memarahi anaknya.

Suara rengekan kecil terdengar membuat Jaehyun dan Taeyong melihat ke arah anak-anaknya. "Ada apa Jagoan?" tanya Jaehyun.

Mark menepuk pelan paha Jisung. "Icung ndak sengaja mengalahkan tangan ke matanya, dan sekalang Icung nangis."

Jaehyun dan Taeyong memperhatikan Mark yang mencoba menenangkan adiknya yang sedang menangis. Tidak lama suara rengekan Jisung pun berhenti saat melihat Mark telah memberikan mainan bola kecil pada adiknya agar tidak menangis lagi.

"Mama Papa lihat, Icung sudah ndak nangis." Mark menatap Jaehyun dan Taeyong dengan mata yang berbinar.

Jaehyun memberikan ibu jari untuk Mark. "Woah Mark Hyung hebat."

Mark tersenyum lucu lalu mendekati Jaehyun, ia memeluk kaki Papanya. "Kan Malk sudah mendiamkan dedek jadi Malk boleh mam semangka ndak?" tanyanya, mata bulat itu berbinar menatap Jaehyun penuh harap.

Naughty Teacher (Jaeyong) End ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang