-Bad Junior- [On Going]
Rashefa Alveeda, cewek yang judesnya cuman ke para cowok 'fakboi'. Prinsip Rashe; "Fakboi itu hama, makanya jangan ramah dan lengah." Ketua Osis di Light High School yang disiplinnya kebangetan. Hingga semua adik kelas mau pu...
Akhirnya gue, Jared, Sergio bolos ke Apartemennya si Jared. Iya gais, Jared tinggal sendiri. Sama kayak Sergio.
Kalian terkejut? Tidak ya.
"Apartemen lo... di sini?" Gue speechless pas Jared berhentiin mobilnya di depan gedung Apartemen Ultraland, yang samping-sampingan sama gedung Mall Ultraland.
Dan faktanya, cuman orang-orang yang bener-bener keturunan sultan yang bisa tinggal di sini. Karena uang sewa setiap bulannya aja mahal banget gak ketulungan. Ya tapi, keluarga gue mampu tetep mampu.
"Iya."
Abis speechless-speechless-an, gue ngintil di belakang Jared bareng sama Sergio. Sergio dari tadi asik aja main hp. Sedangkan gue, celingukan ngeliatin basement ini apartemen yang mewah gila.
"Sinian." Sergio narik gue pelan.
Karena badan gue terlalu kecil, ya jadinya ketarik aja walau pun nariknya pelan. Huhuhu so sad.
Kita berhenti di depan pintu nomer 101. Desain di koridor ini lebih mewah dari pada desain di basement.
Gimana ya? Desainnya mewah tapi elegan. Mereka gak pake warna emas, tapi lebih dominan ke silver gitu. Jadi elegan gak terlalu mewah. Tapi mewah.
Dahlah. Susah jelasinnya.
Pip
"Ayo masuk." Jared ngebukain pintu apartementnya.
Sergio masuk duluan, abis itu Jared. Sedangkan gue? Kagum dulu di depan pintu.
"Wouw!" Gue nganga ngeliat interior di dalem apartemennya Jared.
Gilaaaa keren banget!!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kita duduk di sofa. Jared ke dapur ngambil minum sekaligus cemilan. Si sergio juga duduk samping gue. Dari awal masuk, dia tuh cuman diem sambil mainin hp.
"Nih, minum dulu." Jared naro nampan beserta gelas, satu botol jus. Dia juga bawain wafer buat camilan.
Gue nuang jus ke gelas. Baru mau minum, tapi tangan gue langsung ditahan sama Sergio.
"Awas ada racunnya entar." Sergio ngomong dengan nada datar ples ekspresi datar.
Hmm, rasanya pen gue strika deh biar makin datar.
"Gak ada kok." Jared cuman ketawa kecil terus duduk depan gue.
Abis itu kita mengheningkan cipta.
Gue sibuk ngeliatin jus yang ada di gelas bekas gue minum.
