--Prolog--
"Lo gausah deket-deket gue lagi!" Ucap cowok itu dengan nada dinginnya.
Gadis dihadapanya sontak terkejut, lalu bertanya. "Maksudnya, kita putus?"
"Ya, gue mau kita putus!"
"Tapi kenapa, lo udah gak sayang sama gue?"
"Gak, gue udah bosen sama lo!"
Satu kalimat keluar dari mulut cowok itu. Tubuh gadis itu bergetar dan tak kuasa menahan bendungan air dimatanya.
Gadis itu benar-benar sangat kecewa. Karena orang yang selama ini ia spesialkan dalam hidupnya. Ternyata balasan cowok inilah yang ia Terima.
"Lo jahat!" Gadis itu bangun dari tempat duduknya. Dan memutarkan badannya meninggalkan Raffano. Gadis itu berharap kalau Raffano akan mengejarnya. Itu mustahil karena itu hanya mimpi Raffano tak sama sekali mengejarnya.
Gadis itu berlari, airmatanya pun menetes karena tak kuasa menahanya.
Brukk
"Aduh sakit." Gadis itu terjatuh, dan terlihat uluran tangan yang besar dan kekar.
Ia mendongak. Melihat seseorang cowok berpostur badan tinggi didepannya. Gadis itu tak bisa melihat wajahnya dengan jelas karena matanya terpenuhi dengan air bening itu."Bangun!"
Gadis itu menerima uluran tanganya. Lalu ia berusaha untuk berdiri dan menahan air matanya agar tidak terlihat oleh cowok itu.
"Kalau jalan liat-liat, galiat tuh ada batu gede!" Omelnya.
Cowok itu menatap sorot mata gadis itu dengan tatapan dingin.
Gadis itu tak menghiraukanya, ia malah pergi begitu saja meninggalkan cowok itu. Gadis itu hendak berlalu meninggalkanya namun pergelangan tanganya itu dicekal dengan erat.
"Lo gak punya mulut? Setidaknya bilang makasih tadi udah ditolongin!" Geram cowok itu.
Gadis itu terkejut, dan dengan cepat ia melepas cekatan cowok itu. Lalu segera berlari menjauhinya.
"Tuh cewek gak jelas banget."
KAMU SEDANG MEMBACA
REYNALD
Teen Fiction"TANPA DESKRIPSI, PERILAKU KADANG TELAH MEWAKILKAN~" - - Reynald Geraldino Sagara, siapa yang tak mengenal cowok itu? Satu sekolah pasti mengenalnya. Seorang badboy yang selalu terlambat sekolah, tak pernah mengerjakan tugas, sering membolos. Hingg...