🥀CHAPTER [16]

579 39 2
                                    

Malam ini kepala sekolah meminta murid SMA harapan Ragga, agar segera berkumpul di taman. Bahwa kita akan mengadakan beberapa lomba.

Taman itu mulai terpenuhi dengan murid-murid SMA.
Kepala sekolah mengumumkan siapa saja yang akan ikut lomba.

“lomba untuk hari ini, dance dan bernyanyi.” ucap kepala sekolah.

“untuk dance pembukaan, kita sambut dengan kelompok 1 dari Alex,” ucap kepala sekolah

Sorak suara dan tepuk tangan mulai terdengar kencang. Suara musik mulai terbunyi, dan memulai untuk berdance.

Alex mulai menggerakkan seluruh tubuhnya dengan lihainya.
Alunan musik itu mulai terhenti, satu persatu kelompok dance telah maju menampilkan segala keahliannya.

“untuk lomba bernyanyi, kita saksikan oleh Reynald geraldino!!” teriak hebohnya bapa kepala sekolah.

“maaf Pak, apa boleh saya bernyanyi dengan teman saya?” tanya reynald sopan

“oh silahkan,”

Reynald melangkah ke tempat gadis itu berada, ia setengah jongkok dan menjulurkan tanganya berlagak pangeran dan princess.

“do you want to sing with me?” tanya reynald.

Mereka berdua mendapatkan suara sorak gembira dan patah hati dari ciwi-ciwi yang menyukai reynald.

“ayo dong ra, mau ya ra?”

Shakira masih terdiam di tempat, setelahnya ia mengangguk mau. Dan menerima uluran tangan itu.

Shakira dan reynald berjalan beriringan, membuat dua kontak mata itu menggeram.

Reynald mulai memetik senar gitarnya, dan berduet bersama Shakira.

Bilur makin terhampar, dalam rangkuman asa
Kalimat hilang makna, logika tak berdaya
Di tepian nestapa, hasrat terbungkam sunyi
Entah aku pengecut, atau kau tidak peka.

Shakira mulai bernyanyi,

Ku mendambakanmu, mendambakan ku

Bila kau butuh telinga tuk mendengar,
Bahu tuk bersandar, raga tuk berlindung
Pasti kau temukan aku di garis terdepan
Bertepuk dengan sebelah tangan.

Reynald mulai menyahut,

Kau membuatku yakin, malaikat tak selalu bersayap
Biar saja menanti tanpa batas, tanpa balas
Tetap menjelma cahaya di angkasa
Yang sulit tertampik dan sukar tergapai

Mereka berdua mulai bernyanyi bersama,

Ku mendambakanmu, mendambakan ku

Bila kau butuh telinga tuk mendengar
Bahu tuk bersandar, raga tuk berlindung
Akulah orang yang selalu ada untukmu
Meski hanya sebatas teman.

Petikan gitar mulai terhenti, sorak gemuruh disertakan tepuk tangan yang meriah menghiasi mereka berdua, nanar mereka saling berpandangan. Membuat yang lainnya terasa baper dan sakit hati.

REYNALD Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang