Singgah X [K-Pop Idol] ✓

Jaemin | Without You

"Eomma-aaaah!" Xiao Ni berteriak keras memecah keheningan kamar tidurnya. Bahkan teriakan gadis itu terdengar oleh Nam Mirae-sang Ibu, yang sedang berada diruang kerja.

"Nini-ah, ada apa? Mengapa kau berteriak?" Mirae menghampiri anak tunggalnya dengan sedikit kesal.

"Eomma, lihat ini!" Xiao Ni menunjukkan sebuah artikel dari laptopnya.

'Cedera saat konser, Na Jaemin vakum satu tahun'

"Eomma, bagaimana ini?" Xiao Ni tampak khawatir sekali, ia takut jika sesuatu yang buruk menimpa Jaemin-idol Kpop favoritnya.

Xiao Ni adalah gadis berdarah campuran. Ayahnya keturunan Tionghoa sementara Ibunya berasal dari Korea Selatan. Saat ini ia tinggal bersama Mirae dan menetap di Korea Selatan.

"Apakah Nana Oppa baik-baik saja?" gadis itu menjambak rambut frustasi.

Dihadapannya Mirae hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala saja. Entah bingung menjawab pertanyaan Xiao Ni atau lelah dengan aktivitas fangirling yang dianggap menganggu, hanya Mirae yang tahu.

"Tidak bisa begini! Aku harus bertemu Nana Oppa digedung agensi sekarang!" tekad Xiao Ni sudah bulat.

Mirae membulatkan matanya, ia benar-benar tidak habis pikir dengan anaknya. Memang benar, seorang fangirl tidak segan-segan untuk mengekpresikan emosinya secara berlebihan. Namun, Xiao Ni tidak peduli sebab menjadi seorang fangirl harus siap dan terbiasa dipandang aneh karena betah berburu kabar Idola kesayangannya.

"Bagaimana kalau eomma melarangmu pergi?" tanya Mirae, tangannya bersedekap di dada.

Xiao Ni terperangah tidak percaya, "Eomma, biarkan aku pergi!"

"Tidak boleh!" pungkas Mirae. "Kau di rumah saja. Jangan sia-siakan masa muda mu demi mengejar pemuda yang tidak berguna untukmu, paham?!"

Mendengar penuturan Ibunya, rahang Xiao Ni mengeras karena menahan marah. "Aku tetap ingin bertemu Na Jaemin!"

"Tidak!" bentak Mirae, "Jika tidak mau namamu ku coret dari KK, jangan pergi!

"Eomma, ku mohon." Xiao Ni meminta dengan sungguh-sungguh, "Aku hanya ingin melihat Jaemin oppa bersama anggota komunitas fangirl lainnya."

Mirae tidak menggubris permintaan itu sama sekali. Ia hanya diam dan mencoba menenangkan dirinya.

"Nini-ah, eomma tidak bisa mengabulkan permintaanmu kali ini." ujar Mirae. "Sekarang ini sedang musim dingin. Berbahaya sekali."

Setelah mengatakan itu, Mirae beranjak kembali keruang kerja untuk melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda. Sementara Xiao Ni mengepalkan tangan sesekali menggeram karena keputusan sepihak Mirae yang merugikan dirinya.