Ada sesuatu yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupannya. Yakni, melihat potongan masa depan ketika makan. Saat menyuapkan sesendok makanan, dalam sekejap kilasan peristiwa itu akan muncul di dalam kepalanya.
Dan, tepat pada saat ini. Ketika pemuda itu tengah duduk di Kafe, dan memakan sesuap Udon hangat yang menggugah selera, siluet itu memenuhi saraf otaknya.
Kali ini seorang gadis berkulit putih pucat, hidung bangir, dengan mata segelap malam, tengah berlari dari kejaran beberapa orang berpakaian hitam yang beringas.
Di malam yang gelap penuh genangan air sehabis hujan, sesekali gadis itu berteriak minta tolong hingga suaranya parau memecah sunyi. Namun, sekuat apapun ia berteriak tidak ada seorangpun yang menolongnya.
Gadis berkerudung merah yang terlihat sangat familiar di mata, berlarian di jalanan sepi di sekitar bangunan tua sendirian. Hingga tak lama seseorang berhasil menangkap, membekam mulutnya, dan suara tembakan di dalam sebuah mobil yang terparkir pun terdengar.
Dalam sekejap pemuda itu menghentikan kegiatan makannya. Menikmati semangkok Udon yang sudah dingin ditambah lagi potongan masa depan naas itu, menghilangkan nafsu makannya. Rasanya sangat sulit baginya untuk mengunyah sesuatu tanpa kehilangan nafsu makan.
Ia ingin hidup normal seperti orang lain pada umumnya. Meskipun Ibunya selalu menyiapkan sebotol Jus demi terpenuhi nutrisinya, ia ingin mengenyangkan perut untuk sekali saja dalam hidup. Sebenarnya ini bukan hanya berbicara tentang perut, tetapi ini juga menyangkut psikisnya.
Setiap kali potongan masa depan itu muncul, ia akan diliputi oleh rasa cemas. Apa yang harus ia lakukan? Haruskah ia menyelamatkannya? Atau salahkah jika ia mengabaikannya begitu saja?
Hingga ujungnya ia akan berakhir menyedihkan seorang diri. Menyalahkan diri karena tidak mampu berbuat apapun terhadap potongan masa depan tersebut.
"Jhonny!"
Dia adalah Seo Johnny, pemuda yang bisa melihat masa depan lewat sesuap makanan.
Jaehyun menghampiri Jhonny setelah hampir 30 menit menunggu di sini. Jhonny melihatnya sekilas, sama seperti Udon yang tidak ingin ia jamah. Menjengkelkan.
"Mengapa kepala redaksi Pers kampus, baru tiba, hah?" Tanya Jhonny sedikit kesal. Jaehyun memandangnya dengan cengiran saja.
"Maaf, aku dipanggil oleh Presdir tadi." Jawab Jaehyun sambil mengeluarkan selembar surat dari sebuah amplop cokelat.
"Apa itu?" Jhonny mulai penasaran, Jaehyun dengan cepat menghilangkan dahaga dari pertanyaan tersebut.
"Surat perintah untuk meliput acara di Belanda."
Jhonny bertanya lagi, "Acara apa? Apakah penting sekali?"
Jaehyun mengangguk cepat dan menjawab, "Tentu saja! Ini adalah pentas balet berskala Internasional, kawan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Singgah X [K-Pop Idol] ✓
Historia CortaSinggah memiliki makna berhenti sebentar di suatu tempat ketika dalam perjalanan. Sementara perasaan merupakan tempat manusia merasakan pertimbangan batin, baik suka maupun duka. Namun, apa jadinya jika perasaan tersebut hanya sekadar singgah dalam...