"Jangan sisakan wortelmu, sayang." Kata Jimin lembut pada putri mungilnya yang selalu menyisihkan potongan kecil wortel ketika makan.
"Aaak?"
Veronika menggeleng kecil, "Tidak mau, Dad."
Jimin tidak menyerah, tangan kanannya masih memegang sendok yang berisi potongan wortel yang sudah berbentuk dadu itu. "Wortel kaya akan serat, Princess."
Kali ini Veronika mengerucutkan bibirnya, ia menggeleng cepat. "Tidak mau makan monster Jingga!"
"Ini bukan monster Jingga, loh." Ujar Jimin, "Ini namanya nona Jingga. Baik untuk kesehatan matamu, sayang.
Mendengar pernyataan ayahnya, Veronika tampak berpikir sebentar. Tak lama senyuman jahil tercetak jelas diwajahnya.
"Aaak."
Veronika membuka mulut kecilnya, melampirkan sebuah senyuman dibibir Jimin. Tepat ketika Jimin hendak menyuapkannya, disaat itu pula Veronika melarikan diri dari ayahnya.
"Aku tidak mau makan wortel, Dad!" seru Veronika dari jauh sambil memeletkan lidahnya, kemudian dia memasuki rumah meninggalkan Jimin dibangku halaman seorang diri.
Sepeninggal Veronika, Jimin hanya tertawa kecil mengingat tingkah jahil anaknya yang masih berumur 5 tahun itu. Bahkan alam sadarnya tidak sadar mengucapkan sebuah sumpah yang sepertinya membawa dampak besar dikemudian hari.
Bersaksikan matahari di ufuk barat, bibir Jimin berucap, "Aku bersumpah. Siapapun yang bisa membuat Ero memakan wortel. Akan kujadikan sebagai menantu."
***
"Hei, cantik! Resleting rokmu terbuka." Goda Felix ketika Veronika melewatinya dari kantin.
Sontak hal itu membuat Veronika panik dan segera memeriksa bagian belakang roknya. Namun, apa yang didapatnya? Veronika tidak menemukan apapun. Resleting roknya tertutup dengan benar.
"Resletingku tidak terbuka, bodoh!" seru Veronika kesal. Sementara Felix dan sekawanannya tertawa keras.
"Memangnya kau cantik, ya?" tanya Felix, "Seruanku 'kan untuk orang cantik."
Veronika mengeraskan rahangnya mendengar pernyataan Felix barusan, detik kemudian dia berkata, "Tentu saja, aku cantik! Aku seorang Princess dirumah ya!"
Setelah mengatakan itu Veronika bersama minuman yang dia beli di kantin, segera pergi menjauh dari Felix yang tersenyum miring.
Sepeninggal Veronika, mata Felix tidak lepas sedikitpun memandang punggung gadis itu hingga tikungan koridor kampus.
"Siapa dia?" tanya Felix penasaran, namun wajahnya dibuat sedatar mungkin agar tidak menimbulkan rasa curiga pada teman-temannya.
"Oh dia nona Carrot." Jawab Changbin sumringah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Singgah X [K-Pop Idol] ✓
Kısa HikayeSinggah memiliki makna berhenti sebentar di suatu tempat ketika dalam perjalanan. Sementara perasaan merupakan tempat manusia merasakan pertimbangan batin, baik suka maupun duka. Namun, apa jadinya jika perasaan tersebut hanya sekadar singgah dalam...