Chenle | The Missing Puzzle Piece

210 95 3
                                    

"Ahreum!" Yuri yang tertinggal jauh di belakang memanggil Ahreum dengan keras

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Ahreum!" Yuri yang tertinggal jauh di belakang memanggil Ahreum dengan keras.

Ia berlari cepat menyusul Ahreum yang menghilang di tengah keramaian. Matanya sudah tidak bisa menangkap lagi jarak antara dirinya dengan Ahreum.

"Cepat sekali, Nona Ryu."

Berjongkok sebentar, Yuri kelelahan akibat mengejar Ahreum yang melesat secepat kilat demi mendapatkan bangku paling depan di ruang kelas. Sementara Ahreum dengan tenang duduk di kursi incarannya sambil mengeluarkan buku-buku tebal seputar materi hari ini. Matanya bergerak ke sana kemari melihat suasana kelas yang masih sepi. Ia tersenyum lucu, karena lagi-lagi dia menjadi orang pertama yang menginjak kelas pagi ini.

Ahreum sangat menyukai keheningan, tanpa ada orang yang mengajaknya berbicara ataupun sekadar menyapanya. Gadis itu lebih suka duduk sendirian, menarik diri dari pergaulan daripada membentuk sebuah lingkaran persahabatan.

Seperti biasa Ahreum mengeluarkan earphone yang sudah tersambung di gawainya, kemudian menyetel musik klasik favoritnya. Ahreum memejamkan matanya, merasakan kenyamanan ini. Bukan tanpa alasan mengapa Ahreum selalu melakukan hal tersebut.

"Hei! Ryu Ahreum!"

Yuri meradang di depan pintu. Suaranya memecah hening pagi di ruang kelas. Sementara Ahreum masih senantiasa memejamkan matanya, tanpa memedulikan teriakan Yuri.

"Aku sudah memanggilmu berjuta kali, Ryu Ahreum!" Yuri menyerukan kekesalannya di hadapan Ahreum. Namun, gadis itu masih sibuk memejamkan mata 'menikmati' alunan melodi yang tersambung tadi.

Merasa diabaikan Yuri menepuk pundak Ahreum dengan keras. Sontak, gadis itu tersadar dan memandang Yuri dengan wajah tanda tanya.

"Ada apa, Yuri?" tanya Ahreum sambil melepaskan earphone dari kedua telinganya.

Yuri yang masih di hadapannya, mengerucutkan bibir kesal. "Kenapa kau tidak menungguku?"

"Maaf," ucap Ahreum. "Kau tahu aku selalu mengincar bangku paling depan, 'kan? Jika aku terlambat sedikit saja, nanti bangku incaranku diambil orang."

Mendengar penjelasan Ahreum, Yuri hanya menghela nafas berat sambil mengangguk paham. "Aku tahu itu. Maaf jika aku membentakmu."

"Tidak masalah.”   Ahreum   tersenyum   lembut   ke   arah   Yuri. Sedangkan Yuri mendudukkan diri di sebelah Ahreum.

Hingga tak lama kemudian satu persatu mahasiswa memasuki kelas,"suara" berisik mereka mengundang lelah di wajah Ahreum. Dalam sekejap ia menggunakan kembali earphone kesayangannya dan tenggelam dalam dunianya.

Singgah X [K-Pop Idol] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang