Seorang gadis cantik semampai tengah melakukan peregangan ke seluruh otot tubuhnya. Tak berangsur lama, sekitar 15 menit kemudian ia mengenakan sepatu balet dan mengikat talinya agar sepatu lebih pas.
Dengan memakai atasan senam berwarna hitam dan celana karet ketat berwarna merah muda, Felia sang balerina memulai kepiawaiannya dalam menari.
Refleksi tubuh indahnya terpantul jelas dari cermin studio. Tangannya mulai berayun, meliuk-liuk dengan tatapan sendu penuh penghayatan, sesekali telapak kakinya diputar mengarah ke luar dari tubuh, dan disatukan di bagian tumit. Kakinya lurus dan berhimpitan dengan punggung tegak lurus dan kepala yang menengadah.
Hingga puncaknya ia menari en pointe, menyeimbangkan diri di atas jari kakinya dan mengakhiri tariannya bagai angsa danau. Benar-benar seorang gadis yang elegan dan profesional.
"Lee Felia!" Pelatih balet memanggil balerina cantik tersebut.
"Oui, professeur." Jawab Felia tersenyum manis, ia menghentikan tarian dan fokus memandang pelatihnya.
Sang pelatih melempar senyuman hangat kearah Felia, kemudian berkata, "Kita mendapat undangan untuk menghadiri festival budaya di Korea Selatan, Felia."
Dalam sekejap senyum manis miliknya luntur, Felia tertawa hambar. "Hahaha, Korea? Tidak ada tempat selain Korea, professeur?"
Professeur menatap Felia dengan iba, matanya mengikuti jejak Felia yang berjalan kearah jendela studio.
"Aku sudah mencintai negara ini, Professeur." Felia memulai bincang. "La Seine yang mengalir indah di depan studio kita ini merupakan pemandangan indah bagiku."
Professeur menghela nafas, ia berjalan mendekati Felia yang tengah memandang sungai Seine yang jernih. "Sudah 15 tahun berlalu, Felia."
Felia menyela, "Dan perasaanku masih sama jika menyangkut Korea Selatan. Negara itu hanyalah tempat persinggahanku saja."
"Lalu, Perancis adalah tempat menetapmu begitu?" Professeur menatap kedalam mata Felia.
Gadis itu mengangguk, "Korea hanya dapat menoreh luka bagi aku dan Ibuku."
Namun alasan Felia tidak menyurutkan tekad professeur untuk membujuknya. Beliau pun memberikan surat undangan tersebut kepada Felia.
"Aku mohon pikirkan kembali, Felia." Matanya penuh pengharapan. "Festival ini sangat penting bagi yayasan kebudayaan kita. Kau adalah balerina terbaik yang kami punya, selain mendiang Nina."
Melihat wajah Professeur yang sendu, Felia membuka surat itu dan membacanya dalam hati.
Undangan untuk pesta ulang tahun ke 21 Yayasan Kebudayaan Glory.
KAMU SEDANG MEMBACA
Singgah X [K-Pop Idol] ✓
Short StorySinggah memiliki makna berhenti sebentar di suatu tempat ketika dalam perjalanan. Sementara perasaan merupakan tempat manusia merasakan pertimbangan batin, baik suka maupun duka. Namun, apa jadinya jika perasaan tersebut hanya sekadar singgah dalam...