(11) sebelas;

33 6 0
                                    

-MURID BARU-

Albar telah tiba disekolah dengan motor sport -nya. Kaki panjang nya langsung melangkah kekelas. Pagi ini ia datang lebih awal.

"Ajay bro, tumben dateng pagi amat" Sapa Alden yang baru datang bersama Rendy.

"pengen aja" jawab Albar sekenanya.

"Eh btw, jadi ngga dia pindah kesini?" Tanya Alden seraya meletakkan tas nya.

"Oh, jadi lah." Albar berucap.

Alka memasuki kelas mereka tanpa permisi. Ia langsung duduk di meja Albar. Menatap sinis ketiga teman nya.

"berasa kelas sendiri ni orang" ucap Rendy

"Kok kalian ngga pernah cerita?" Ucap Alka datar.

"Apaan?" tanya Albar.

"ngomong itu dipanjangin dikit Al" ucap Alden.

"tau, ngomong setengah setengah" timpal Rendy

"kalo temen kita mau pindah"

"Yaelah, kita udah cerita itu setiap hari diminggu ini. Elo nya aja yang budek" Ucap Albar.

"Oh" Ucap Alka singkat, lalu beranjak pergi dari kelas.

"Tu temen lo Bar" Ucap Alden

"oh jadi lo gak ngakuin Alka temen?" tanya Rendy

"eh engga-

"Gue aduin lo!" Rendy segera berlari keluar kelas meninggalkan Alden yang panik.

"Cepu banget tu anak" Ucap Alden

"ya gitu lah si Rendy"

"btw lo jadi malam ini?" tanya Alden

"jadi? kemana?" tanya Albar balik.

"ngajak jalan si Alin" Alden bertanya seraya menaik turun kan alisnya.

"Harus dong, soal nya yang gue omongin ini penting bangett"

"Emang nya apa yang mau di omongin? penting amat ya?" Tanya Alden kelebihan penasaran.

"adalah" ucap Albar sambil tersenyum.

☆☆☆

"Silahkan perkenalkan nama kamu nak," Ucap Bu Sri pada seorang lelaki.

"Nama gue Zayn ramadhan, panggilannya Zayn" Ucap nya sambil menampakan deretan gigi rapih nya. Membuat para gadis dikelas XI Ips3 histeris.

"Kamu sebelum nya sekolah dimana?" Tanya bu Sri kembali

"L.A" Jawabnya singkat. Sontak semua pujian dari para ciwi kelas kembali terdengar.

"Baik, silahkan kamu duduk disebelah Adin" Ucap Bu Sri.

Lelaki bernama Zayn itu, memberikan tatapan bingung ke Bu Sri. Sebab ia tak tau yang mana yang nama nya Adin. Dan seolah paham Bu Sri menunjuk seorang perempuan bertubuh gendut. Tanpa penolakan Zayn duduk disitu, namun mengapa semua mata menatapnya iba? ah biarkan saja. Paling mereka hanya iri dengan perempuan disamping nya.

"Ayo kita mulai pelajarannya" Ucap bu sri,

Semua murid mengeluarkan seperangkat alat sekolah mereka dari tas.

Alden menoleh kepada Zayn, memberi tunjukan kepada Adin. Zayn mengangkat kedua alisnya bingung. Dan sepersekian detik Zayn merasakan ada tangan yang memegang tangan nya diatas meja.

WLHFS [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang