Dia, sosok ayah yang seharusnya melindungi, tapi malah menghilangkan diri disaat seperti ini.
Suasana ramai, itulah yang dapat di deskripsikan di jalan besar ini. Tengah malam, pukul 02 dini hari lebih tepat nya.
"Dimana, Za?"
+628xxx
Di jalan manggis di gedung tua. Tepat pukul 02.25 harus tiba. kalau tidak, dia akan tiada."Dijalan manggis gedung tua" Sahut Reza.
Deru motor motor itu pun semakin nyaring dan cepat. Secepat mungkin sampai di tujuan karena ini telah puku 02.05.
Tepat didepan gedung tua ini, mereka berhenti. Memarkirkan motor mereka lalu masuk kedalam dengan Reza, Elang, Alka, dan Albar berjejer didepan.
Mereka masuk kesana, namun tak menemui apapun selain bangunan tua yang kumuh.
Tapi, kaki Reza berhenti, ia mendapati pakaian terakhir adik nya berceceran ditanah. Langkah nya pun semakin cepat sambil meneriaki nama adik nya, dibantu oleh anak The Eagle tentunya.
satu info ; adik Reza berumur 14 tahun. yang artinya kelas 8 smp.
"FLORA!" Teriak mereka.
tap
tap
tap
Dari kegelapan, terlihat sorang lelaki berjalan santai sambil memasuk kan kedua tangan nya di saku celana.
Orang itu tersenyum licik.
"Mana adek saya?" ucap Reza mencoba tenang dan tidak lemah.
"Adek? oh, servis adek kamu boleh juga," ucap lelaki itu santai, namun dapat membuat semua anak Eagle ternganga.
"Bangsat," gumam Reza kecil.
"Mana dia sekarang?" tanya nya.
"MANA?!" Tanya nya lagi.
The Eagle hanya menemani kesini, membiarkan Reza menyelesaikan masalah nya. Tapi kalau ada yang macam macam barulah mereka maju.
"Wow, santai. Ikuti gue," lelaki itu berjalan kembali kedalam kegelapan.
Elang, Albar, Alka, dan yang lainnya pun ikut mentusul.
Semua nya terkejut, panik, dan merasa iba diwaktu bersamaan. Bagaimana tidak, Flora, adik Reza. Berada di tengah kegelapan, dibawah lampu redup itu tanpa sehelai benang pun. Parah nya, ia di ikat dengan kuat di sebuah kursi tua, dan wajah nya terlihat memar dan badan nya pun sama.
"Flora!" baru berancang ancang ingin lari, dada Reza telah di tahan oleh beberapa bodyguard lelaki itu.
Anak anak ingin maju, namun Albar menahan nya. Ia pikir, selagi belum terjadi kekerasan, mereka tidak boleh maju dan ikut campur.
"Floraaa .." lirih Reza di dalam tangis nya.
Flora hanya diam memandang Reza dengan takut, bahkan untuk bersuara saja ai sudah tak mampu.
"Lepasin adek gue, tolongg.." lirih Reza lagi.
"Duit? gada duit? gabisa," ucap lelaki itu.
"Ada, nih." Ucap Elang mengangkat sebuah tas coklat.
"Ohh, dimana kalian dapetin uang nya?" tanya lelaki itu.
"Gak penting!" tukas Alka tajam.
"Siniin adek Reza, kami serahin uang nya" ucap Albar.

KAMU SEDANG MEMBACA
WLHFS [HIATUS]
Genç KurguWHEN LOVE HAS FOUR SIDES. !!Buku ini benar-benar berantakan!! Maka dari itu saya memutuskan untuk hiatus. ...... Menceritakan tentang kisah cinta empat orang anak SMA yang berpola segi empat. Segi empat, sebuah bangun datar di pelajaran matematika...