WLHFS [HIATUS]

(8) delapan;

-CERITA ALIN-

"Bawa taruhan lo?" Hingga pertanyaan seorang lelaki membuat Alin terkejut.

Albar langsung tertawa sambil menatap wajah Alin yang sudah tidak bisa dijelaskan.

"Engga anjir, gue gak jadiin lo taruhan" Jelas Albar, namun wajah Alin masih tidak yakin.

"Canda taruhan, Albar gak pernah naruhin cewek kali" Celetuk orang tadi.

Barulah raut wajah Alin lega.

"Ohhh ini cewek nya Bar?" Tanya seorang lelaki berperawakan tinggi. Dan tampan.

"Yoi Lang"

"kenalin ini nama nya Alin" Albar merangkul bahu Alin, hingga membuat sang empu terkejut.

Lelaki itu pun menjulurkan tangan nya dan disambut langsung oleh Alin.

"Elang" ucap lelaki itu.

"Alin" Alin tersenyum kaku.

"Widi udah bawa cewek aja lo ke markas" Ucap seorang lelaki lagi, membuat Alin kembali menampilkan senyuman kaku nya.

"Temen" Ucap Albar, namun kali ini dengan menepuk bahu Alin.

"Woi kalian berdua, sini. kenalan sama temen Albar" Ucap seorang lelaki. Dua orang yang tengah main kartu itu pun mendatangi mereka.

Alin bersalaman dengan mereka secara bergantian.

"Alin"

"Rendy" tangan alin beralih.

"Alin"

"Alden"

Tangan alin beralih lagi, tapi ia agak malu karena uluran tangan nya tak disambut.

Namun saat ia hendak menjauhkan tangannya, lelaki itu mengambil tangan Alin dengan cepat.

"Alka" ucap nya seraya sedikit tersenyum. Garis bawahi sedikit, karena saking sedikit nya hanya ia yang dapat merasakan bahwa dirinya tengah tersenyum.

"Alin"

Alka terus menggenggam tangan Alin hingga tak sadar ia telah menggenggamnya terlalu erat.

"Awss" Alka yang tersadar pun langsung melepas tangannya.

"sori" Alin mengangguk.

"Nah mereka ber empat ini yang ada di pigura tadi" Jelas Albar.

"Ohh.."

"Yaudah kita kita tinggal dulu ya bro" Ucap Rendy.

"Yoi"

"Albar.."

"Apa?"

"Gue.."

"Lo kenapa?"

"Gue laper, kapan makan nya?"

"Yaampun Lin, bilang kek dari tadi kalo laper"