" jangan senang-senang dulu, balasan tengah berjalan menuju mu. "
***
Di sisi lain, reisya tengah berbunga-bunga dengan arfan, begitu pula arfan. Mereka sangat bahagia menikmati kedekatan mereka.
Arfan sama sekali tidak peduli dengan apa yang di rasakan Hanin. Ia hanya peduli dengan reisya, cewek nya.
Begitu pula dengan reisya. Dia sama sekali tidak memperdulikan perasaan sahabat nya. Yang ia tau, ia mulai sayang kepada arfan.
Kalau dia peduli dan tidak mementingkan perasaan sendiri, tidak akan seperti ini.
****
Teman- teman nya Hanin seperti elsa, indah, ayesha sangat geram dengan sikap nya reisya. Semakin lama tingkah reisya semakin menjadi, Akhir nya reisya dijauhi oleh teman teman nya. Reisya sekarang hanya memiliki 2 teman dan arfan tentu nya.
Dan bagaimana dengan reisya? Dia terlihat biasa saja dijauhi oleh teman teman nya.
Aku awal nya bingung, kenapa reisya hanya bertiga sekarang? Ternyata sikap nya yang seperti itu.
Elsa masih memantau reisya, namun ia masih tidak menyadari nya. Elsa sangat geram dan ingin memaki maki reisya. Elsa sesekali menyindir rei, dan mungkin rei menyadari bahwa ia mulai tidak di sukai teman teman nya.
Namun, siapa sangka. Ternyata rei dan teman nya bergabung dengan anak laki-laki kecuali tama dan Arno.
teman-teman aku semakin geram dengan perilaku nya. Bagaimana bisa mereka bergabung dengan laki laki? Kenapa laki laki di ikut sertakan dalan masalah ini? Bukan kah ini hanya untuk perempuan di kelas?.
Dan mengejutkan nya lagi, ternyata dandi di pihak reisya. Ku kira dia akan jadi penengah kami ketika sedang memanas begini, namun? Ia malah ikut seperti itu.
Aku selalu berusaha tersenyum, untuk menyakinkan bahwa aku baik- baik saja ke teman ku.
Tersenyum namun hati tersayat.
Tertawa namun hati ingin menangis
Berharap semua baik baik saja namun kenyataan nya tidak.
****
Malam hari, Hanin masih di selimuti hawa sedih, rasanya ingin menangis lagi, lagi, dan lagi.
Merelakan dan memaafkan tak semudah itu.
snap whatsapp nya Hanin, berisi quotes galau semua. Teman teman nya menyadari itu.
Gisel : jangan terlalu sedih, biasa saja ok?
Ada WhatsApp masuk dari gisel. Aku membalas nya dengan sticker 'oke'.
Tama : bisa kok pasti
Iya aku bisa, aku pasti bisa!
Hanif : kuat nin!
Hanif, teman ku, yang selalu menghibur ku ketika seperti ini.
Hanin : nif, sakit banget
Hanif : iya iya gue tau kok
Hanin : kok tega gitu niffff
Hanif : makanya jangan terlalu percaya
Iya juga. kenapa aku sangat percaya kepada reisya?
Hanin : oke gue akan move on!!
Hanif : nah gitu dong
Namun tidak semudah mengucapkan niat untuk move on. Hanin masih terus mengingat arfan.
Hanin sedang melihat lihat snap WA teman teman nya, hanin dibuat terkejut karena rei memposting sedang video call dengan arfan.
Sakit bodoh, ucap Hanin sambil tersenyum getir.
Akhir nya Hanin memutuskan untuk tidur dan berharap ia akan lebih baik baik saja esok dan lebih kuat.
****
Disekolah, Hanin selalu menguatkan diri karena ia akan melihat rei dan arfan berdekatan mesra. Mereka sudah tidak bersembunyi lagi sekarang dan mungkin satu sekolah sudah tau.
Ayo dong jangan sedih trus, mau praktikum ntar nilai jelek, ucap ku pada diri sendiri.
Itu lah kata kata penguat Hanin, Hanin sekarang lebih berfokus pada nilai dan ia tidak mau ada yang mengganggu fokus nya.
Pokoknya harus balap ranking rei, batin ku.
aku mengutarakan niat itu ke selly. dan selly setuju untuk ikutan. Ia sangat kesal dengan rei.
" sell, pokok nya, besok kita harus bisa balap rank nya rei " ucap ku
" iya harus! Oke semangat belajar! " jawab nya
syukur lah aku mempunyai teman yang pengertian seperti selly. Karena rank kami menurun kemarin, maka kali ini kami bertekat.
Di sela sela berbincangan selly dan Hanin. Hanin melihat bahwa rei sedang duduk berdua mengobrol sambil tertawa tawa dengan Arfan.
Hanin cemberut, dan selly menyadari itu langsung menengok ke arah yang dilihat Hanin.
" jangan diliat, udah. Cukup. ". ucap nya sambil menutup mata ku.
Iya, cukup aku menyakiti diriku dengan melihat ia berduaan, mari kita pura pura tidak lihat saja dan tetap tersenyum. Batin Hanin.
tak terasa sudah jam pelajaran ke 3 dan kami berpindah tempat. Sekarang mata pelajaran bahasa inggris dan terletak di lt.2 A.
Karena disini menganut sistem class moving atau kelas yang berpindah pindah. Jadi murid harus berpindah dari satu ruangan pelajaran ke pelajaran lain.
Disini Hanin memilih duduk baris kedua dari depan dan ke 2 dari kanan. Didepan Hanin ada tama dan dandi, Always. Hanin juga heran kenapa didepan nya pasti mereka.
Hari ini guru nya sedang tidak masuk dan kami diberikan tugas. kami mengerjakan dengan tenang, karena susah jadi kami tidak tenang.
Kami masing masing berdiskusi dengan teman nya. Tiba tiba, Arfan yang tadinya duduk di depan, berpindah ke belakang untuk berdiskusi dengan rei.
Aku menoleh ke belakang dan mendapati pemandangan itu di depan ku. Dan dengan cepat mengalihkan pandangan ke depan.
Tama menyadari hal itu, ia langsung menengok ke belakang dan ia juga terkejut.
" ar, ngapain di belakang?" tanya tama
arfan yang ditanya hanya cengar cengir tidak jelas. Mengesalkan.
Aku melanjutkan untuk fokus mengerjakan tugas ini.
*****
Jam pulang sekolah, lagi lagi Hanin harus dihadapkan dengan latihan. Hanin membatin, ia ingin latihan namun ia tidak ingin ada rei dan arfan. Menyakitkan.
Hanin menjalani setengah jam setelah pulang sekolah untuk berlatih dan langsung bergegas pulang untuk mengistirahatkan diri nya.
Sekarang, sudah mendekati hari ujian akhir semester dan sudah pasti Hanin disibukkan oleh itu.
Namun, ketika Hanin ingin meluangkan waktu nya untuk fokus, ada saja kegiatan yang akan menyita sebagian waktu nya.
November ini, menjadi titik lemah ku. Dan akan menjadi penguat di keesokan hari nya.
Saat ini, selain di sibuk-an dengan latihan puisi, Hanin juga....
Malah berduaan depan Hanin si rei, kurang ajar memang minta di kick dari cerita:(
Stay tune, jangan lupa di vote ⭐ yaa....
Salam hangat.
-timi✨
KAMU SEDANG MEMBACA
TIRED TO HATE [COMPLETED]
Ficțiune adolescențiBagaimana ketika kamu sudah sangat percaya namun kamu di kecewakan? halo, kenalkan nama ku Hanin raihana syahira biasa di panggil Hanin. ini cerita ku, cerita ketika aku sangat kecewa dengan semua hingga aku memutuskan untuk tidak peduli lagi bahkan...