EPILOG

831 15 0
                                        


Seorang perempuan dengan jilbab panjang menutupi setengah badan nya berwarna soft blue, berjalan menyelusuri koridor kampus dengan buku di pelukan nya. Ia berjalan sangat bersemangat karena suami nya sudah berada di depan kampus untuk menjemput nya pulang.

" assalamualaikum mas" ucap Hanin sambil mencium punggung tangan mas fathur

" wa'alaikumussalam dek" jawab nya sambil mengelus pucuk kepala istri nya.

"Istri mas cantik banget, jadi makin gemes" ucap mas fathur sambil memegangi tangan hanin sedangkan tangan nya yang lain menyetir mobil menuju rumah nya.

Hanin tersipu malu membuat suami nya tertawa melihat nya.

Jalanan Jogyakarta kali ini cukup senggang karena masih siang. Hanin berhasil masuk universitas impian nya UGM fakultas farmasi dan ia sekarang sudah semester 6. Ia sudah menikah saat semester 4. Sedangkan fathur sudah menjadi dokter di salah satu rumah sakit di Jogyakarta.

Mereka berdua sangat bahagia, berjuang bersama dari titik nol. Dan saling menguatkan ketika salah satu dari mereka sedang jatuh.

" mas, aku rindu Jakarta" ucap ku sambil menatap suami ku.

" liburan semester kita ke Jakarta ya sayang" jawab nya sambil tetap memegangi erat tangan ku.

Hanin tersenyum manis ke arah suami nya yang membuat ia salah tingkah. Hanin tertawa melihat reaksi itu.

Hanin sudah sangat bahagia dengan suami nya.

Sedangkan teman teman Hanin, masih berkutat dengan pelajaran pelajaran farmasi nya.

Mereka belum menikah, kecuali selly. Selly juga sudah menikah dengan seseorang yang terpaut 5 tahun dari nya. Dia bertemu dengan suami nya saat mengikuti majelis di Jakarta.

Arfan masih berfokus pada kuliah nya dan belum mendekati perempuan lagi. Seperti nya ia sedang berjuang untuk reisya yang sampai saat ini belum ia lupakan.

Tama dan dandi juga seperti Arfan, mereka masih berfokus pada pendidikan nya di dunia kesehatan seperti ku. Saat mereka datang ke acara pernikahan ku, tama meledeki dandi karena kalah saing dengan mas fathur,lucu hahaha.

lalu ayesha, dia mengambil pendidikan di kairo dengan jurusan sastra arab. Memang ayesha se ingin itu kuliah di kairo dengan beasiswa dari pemerintah. Dan tercapai. Aku ikut senang mengetahui kabar tersebut.

" dek, sudah sampai. Kamu mikirin apa?" tanya mas fathur

" oh sudah sampai mas, tadi aku lagi mengingat ingat teman ku saat SMK mas hehe" jawab ku

" jangan mikirin laki-laki yang waktu itu nyakitin kamu" ucap dia sambil memeluk ku.

Aku kembali membalas pelukan nya " iya mas"

Aku sangat paham jika mas fathur tidak ingin aku mengingat luka lama karena ia ingin aku bahagia. Ia sangat tau karena aku menceritakan hal itu ke dia sebelum kami menyayangi satu sama lain.

Reaksi dia sama seperti teman teman ku. Sangat geram dengan arfan dan reisya, namun segera aku yakinkan bahwa aku sudah tidak apa-apa aku sudah bahagia.

Tok tok tok

Tiba tiba ada yang mengetuk pintu rumah kami saat kami baru sampai rumah 20 menit yang lalu. Mas fathur segera menyuruh ku menggunakan jilbab lengkap dengan kaus kaki takut tamu nya teman dokter nya.

" assalamualaikum kakkkk!" suara cowo terdengar dari luar rumah

Ternyata adik nya mas fathur main ke rumah kami tanpa bilang bilang.

" wa'alaikumussalam. Dek imronnn!!!" jawab mas fathur sambil memeluk adik nya

" dek fatimm" ucap ku ketika aku melihat adik ipar ku yang tengah menarik koper ke depan rumah dari halaman.

" kak haninnnnn! Miss u!!" jawab nya sambil memeluk ku.

Kami memang sangat akrab, karena umur kami juga tak berbeda jauh jadi kami sering sharing banyak hal. Ia juga menempuh pendidikan di salah satu universitas di jepang.

Aku sangat bahagia, memiliki suami seperti mas fathur dan keluarga nya yang sangat welcome dengan ku. Keluarga ku juga sangat setuju aku dengan mas fathur. walau waktu itu bilang aku tidak boleh punya suami dari luar jawa. Namun kekuatan takdir tak bisa dielakan.

Aku dan mas fathur menunda untuk mempunyai momongan karena mas fathur ingin aku fokus kuliah untuk segera menyelesaikan pendidikan ku.

Menikah muda memang tidak semudah yang dibayangkan. Kadang ego masing masing membuat kita bertengkar, namun karena kami mengerti kami tidak boleh bertengkar terlalu lama, sering sekali kami membuang ego masing masing. Kami belajar menerima kekurangan masing masing dan kami sama sama belajar untuk menggapai syurga nya Allah.

******

Halo readers Timi tersayang!
Ga nyangka ya sudah tamat aja. Terimakasih banyak untuk semua yang mendukung, semua yang membantu dalam pembuatan cerita. Terimakasih untuk semua tokoh dalam kehidupan nyata yang juga tidak masalah aku bawa ke dalam cerita. Terimakasih banyak pokok nya:)

Sampai jumpa di karya kedua ku! Dadah semuaaa! Love u!

Jangan kangen sama ya sama hanin!  Mungkin ada extra part hihi -hanin

salam hangat
-timi❤

Find me on instagram : @tr.tami

TIRED TO HATE [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang