BAGIAN 27

409 12 0
                                    

" Datang menyapa lagi, hai. Badai"

***

Liburan semester akhir pun tiba dan Hanin dengan bahagia menyambut kedatangan nya. Sangat sangat bahagia.

Ia lalui dengan full time bersama keluarga, juga bersama sahabat nya. Karena bagi Hanin, bahagia tak melulu soal cinta.

Setelah libur semester yang cukup lama. Hanin kembali bersekolah dengan sangat semangat. Ia menanti Praktik Kerja Lapangan nya, Hanin mendapat PKL di salah satu rumah sakit di Jakarta, alhamdulillah tak jauh dari rumah nya.

Karena sebentar lagi akan PKL, kelas 11 pun di kejar materi untuk PTS, memang aneh, sudah PKL masih ada PTS pikir Hanin.

***

Semua berjalan baik-baik saja. Hingga ketika h-1 pemberangkatan PKL. Kelas Hanin mendapat masalah. Kelas Hanin mendapat suatu hukuman yang cukup membuat Hanin sendiri sangat sedih.

Ketika salah satu teman nya memberi tau masalah tersebut. Sontak seisi kelas menangis pilu.

Semua menyalahkan renal disini, padahal aku tau, bukan hanya renal yang bermasalah. Tapi ARFAN! Arfan juga bermasalah! Kenapa saat seperti ini dia malah tertawa tawa? Arfan masih saja seperti orang bodoh yang tidak tau apa apa padahal sebenarnya tau.

Hanin menangis pilu sambil memeluk selly yang juga menangis histeris, mencoba menenangkan selly bahwa kita semua tidak apa apa, kita bisa. 

" LO YA. KALO ADA MASALAH ITU JANGAN AJAK AJAK TEMAN SEKELAS! LO YANG PACARAN KITA SEMUA YANG KENA IMBAS NYA! BODOH!" ucap elsa tanpa menatap satu pun anak dikelas. Namun kami sangat tau kata kata itu untuk arfan!

" LO MIKIR DIKIT! KITA GA TAU APA APA MALAH KENA MASALAH SAMA SEKOLAH GARA GARA LO! LO ENAK ENAKAN PACARAN! PACAR TRUS TUH URUSIN PACAR! GA INGET SAMA TEMEN" ujar gisel yang tak kalah emosi dengan elsa.

Aku semakin menangis mendengar teman teman ku mencurahkan isi hati nya semua. Ku peluk selly semakin erat karena aku tau, dia sangat syok mendengar masalah ini.

Kami sekelas akhirnya dipanggil ketua jurusan. Kami dikumpulkan dalam satu ruangan. Dengan wajah sembab dan badan bergemetar karena takut. Bagaimana aku bilang ke orang tua ku masalah ini? Tolong, batin ku.

" udah kumpul semua?" Tanya ibu kepala jurusan.

Kami hanya mengangguk dengan kepala menunduk takut dan bergelimang air mata menahan tangis.

Beliau berbicara banyak hal, yang ujung nya membahas masalah ini.

" Hanin. Kamu tau mereka pacaran?" tanya bu fatimah

Aku hanya mengangguk dengan takut.

beberapa anak kelas ditanya seperti itu juga termasuk tama.

" kalian tega ya? ga ada yang ngadu ke ibu mereka pacaran? Kalian lebih ga enak sama arfan dibanding sama ibu? Kalian lebih ga enak sama rei dibanding sama ibu? Kalian tega banget. " ucap beliau, ya beliau adalah wali kelas kami juga.

Kami mulai menangis mengingat kenapa kita tidak memberi tau dari awal masalah ini? Kenapa kami tega?

Hati aku sangat sedih mendengar ibu bilang seperti itu, karena aku pernah merasakan.

Hati ku semakin teriris mendengar setiap kalimat kalimat yang diucapkan beliau. 

Ku lirik ke arfan, ia menangis menyesali kebodohan nya dan juga rei.

Kami meminta untuk rei agar minta maaf ke bu fatim, namun ketika rei ingin bersalaman dengan beliau pun ditolak, sudah kecewa.

Kami sedikit tenang karena hukuman itu dicabut. Namun kami masih merasa sedih karena sudah mengecewakan ibu kami.

Kami, tanpa rei meminta maaf dengan bu fatim dan dimaafkan, kami sangat bersyukur ibu nya mau memaafkan walau dengan mata menahan air mata nya.

Kelas sangat berantakan. Kami semua saling terhanyut dalam pikiran masing masing. Dalam rasa kesal memenuhi relung hati.

Reisya terlihat sangat terpuruk akan kejadian ini. dari mata nya ia sangat terlihat bahwa iya merasa bersalah dan menyesal. Sorot mata yang kosong semakin membuat ia terlihat sedih.

Akhirnya, hubungan arfan dan rei hancur. Sudah tidak mau dipertahankan oleh rei, namun arfan seperti nya masih bersikukuh dengan rei. Namun rei menjauh.

Aku bahagia akhirnya hubungan mereka kandas dan akhir nya rei merasakan sedih nya perpisahan. Kejam memang, tapi batin ku tidak terima kalau ia belum merasakan rasa sakit ini, walau belum terlalu sakit seperti apa yang aku rasa sih, setidaknya mereka sudah menjauh satu sama lain.

Hanin pulang dengan muka sembab dan pikiran yang masih kesal dengan arfan. manusia jahat. Manusia yang tega melihat semua teman kelas nya menangis karena tingkah nya dan membuat masalah.

Aku tak menyangka arfan seperti itu, sama seperti wali kelas ku. Aku juga sangat tak menyangka bahwa arfan yang akan pacaran dan membuat masalah. Arfan yang di cap oleh banyak orang sholeh---termasuk ku dulu. Ternyata seperti ini kelakuan nya.

malam hari nya, Hanin segera tidur untuk menghilangkan rasa sedih nya sekarang. biarlah, aku tidak akan peduli lagi dengan mu ar.

****

Hari ini hari pertama PKL, Hanin merasakan hati nya berdetak lebih cepat karena ia sangat takut.

Namun, ternyata semua tidak seperti yang Hanin bayangkan. Semua berjalan normal, Hanin mendapat ilmu disana dan teman baru.

Hanin diselimuti kekhawatiran berbeda, yaitu ia satu kelompok dengan arfan untuk tugas presentasi setelah PKL.

Hanin takut, apakah ia bisa berbicara biasa saja tanpa menyakiti hati nya?

Apa aku bisa bercanda tawa lagi seperti dulu?

Apa hati aku tidak sakit lagi kalau aku bertemu dia setelah sebulan selama PKL ini tidak bertemu?

Apa arfan bisa baik lagi dengan ku?

Macam macam pertanyaan muncul dibenak Hanin. Hanin sangat membenci Arfan untuk alasan yang sama.

Hanin sangat membenci, dan kenapa takdir menyatukan dalam satu kelompok?

'Sudah sudah, fokus saja menyelesaikan tugas dari RS ini' batin Hanin sambil mengetik di layar komputer RS. Hanin mengerjakan pekerjaan nya. Hari ini Hanin mendapat bagian Gizi yang tidak begitu lelah.

Hanin ingin cepat cepat selesai PKL karena ia sudah sangat rindu dengan teman teman nya yang berbeda RS dan ia juga sangat rindu dengan jajanan kantin khas sekolah nya, padahal baru sehari.

' kangen teman teman. Kangen jajanan kantin' lirih Hanin di sela sela mengetik data.

' semangat, 29 hari lagi' ucap nya menyemangati diri.

Masih lama sekali.






























Hanin Hanin, excited PKL tapi baru sehari sudah mau cepat cepat selesai.  -Timi

Abis, ga ada temen, temen baru semua aku kan ga suka -Hanin

Kenalan makanya - Timi

Udah, kenalan doang ehehe - Hanin

Yeu ada ada aja manusia.

Jangan malu tinggalkan jejak. Hargai karya author:)

Stay tune, jangan lupa di vote ⭐ yaa....
Salam hangat.
-timi✨

TIRED TO HATE [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang