Seorang wanita muda yg terlihat sangat cantik dan elegant mengenakan gaun pengantin dengan perpaduan warna gold dan putih yg menyatu dengan sangat sempurna rancangan dari seorang designer terkenal dunia sedang menyapa tamu undangan yg hadir diacara pernikahannya dengan senyum terpaksa.
Sang pengantin wanita sesekali milirik pria yg berdiri disampingnya yg terlihat tampan dan gagah mengenakan jas yg tampak sangat serasi dengan gaun sang pengantin wanita, tak lupa saku kiri yg dihiasi dengan baby's breath putih."Ah pada akhirnya terjadi juga" gumam sang wanita dengan suara yg sangat pelan, tapi masih dapat di dengar oleh pria yg baru saja sah menjadi suaminya.
"Sebaiknya kau harus focus menyapa tamu kita dengan ramah istriku tercinta, Tidakkah kau sadar ini memang takdir kita?"
Sang wanita hanya mendelik lalu memalingkan pandangannya sambil bergumam "Malam terkutuk itu dan takdir sialan".
***
"Ya! Sehunnie berikan aku sebotol lagi"
"Wahh Lisa-ya kau sudah meminum sangat banyak. Sebaiknya kau berhenti" ucap seorang bartender yg bernama Sehun, tetapi masih tetap menuruti perintah wanita dihadapannya. Disodorkannya lagi sebotol Macallan 1939.
"Kau terlalu cerewet!" balas Lisa dengan wajah yg sudah sangat merah.
Sehun. Oh Sehun adalah bartender favorit Lisa sekaligus pemilik dari club malam yg sangat elit di Seoul. Sehun dan Lisa sudah saling mengenal sejak lama karena Lisa adalah pelanggan tetap disana. Sehun selalu saja diminta untuk menemani Lisa setiap kali Lisa mengujungi tempatnya. Awalnya Lisa mengira Sehun adalah bartender, dan mereka terlibat perdebatan kecil.
Perdebatan kecil bagi Lisa karna iya hanya mengeluarkan Glock 20, senjata api buatan Austria yg mampu memuat 15 peluru 10 mm yg masing-masingnya mampu dilontarkan dengan kecepatan 1600 kaki perdetik dan menaruh ujung bibir pistol tersebut tepat ditengah kening Sehun. Sehun saat itu akhirnya hanya pasrah dan menuruti kemauan lisa, lagipula ia hanya diminta menemani minum bukan hal lain. Tapi siapa sangka perdebatan malam itu yg membuat hampir semua pelayan dalam ruangan itu tak mampu bernafas malah berujung dengan kedekatan Sehun dan Lisa hingga saat ini.
"Lisa-ya apa yg membuatmu jadi begini huh?" Tanya Sehun yg menopang dagunya sambil menatap Lisa.
"Ayahku yg terkutuk itu..." jeda Lisa beberapa saat.
"Ah sudahlah! Aku kemari untuk melupakan masalah itu, tapi mengapa kau malah mengingatkanku bodoh! Dan minuman murahan ini! Harusnya aku berada diruang VVIP dengan beberapa botol minuman kesukaanku. Tapi, lihatlah aku yg seperti pengemis ini"Sehun hanya mendesah mendengar ocehan Lisa sejak seminggu yg lalu. Dia sudah sangat terbiasa menghadapi Lisa yg seperti ini.
"Lisa-ya aku harus pergi menemui teman-temanku dulu"
"Huh? Si caplang dan mesum disini?"
"Hm" gumam Sehun singkat.
"Apa kau mau menemui mereka?" Tanya Sehun.Lisa hanya menggeleng dan Sehun pun pergi berlalu meninggalkan Lisa.
Tak terasa minumannya sudah hampir habis begitu juga dengan kesadarannya. Ditengah kesadarannya yg mulai menghilang, samar-samar Lisa melihat seseorang mendekatinya. Lisa menyipitkan matanya untuk memperjelas sosok dihapannya.
Saat sosok tersebut tepat berada dihadapannya pandangan Lisa hanya terfokus pada bibir yg agak tebal berwarna merah. Entah apa yg ada dipikirannya saat itu, Lisa tiba-tiba mengalungkan tangannya dileher pria dihapannya lalu mencium dan mengulum lembut bibir sang pria.
.
.
.
Lisa terbangun dari tidurnya dan merasakan sakit dikepalanya 'ah tadi malam' gumamnya.
Lisa yg awalnya berniat memejamkan kembali matanya kini membulat sempurna saat mendapati seorang pria bertelanjang dada tertidur pulas dihadapannya. Sontak Lisa berdiri dari tempat tidur dan mendapati tubuhnya yg polos tanpa sehelai benang, dengan gerak cepat Lisa menarik selimut dan menutupi tubuhnya.
"Ya brengsek! Siapa kau!?" Tanya Lisa dengan nada yg cukup tinggi.
Sang pria dihadapannya hanya menggeliat ringan dan dengan santai menyapa Lisa "Selamat pagi nona".
"Siapa kau brengsek!? Berani-beraninya kau memasuki kamarku!" Bentak Lisa lengkap dengan tatapan tajam yg mampu membelah dua sebuah pohon.
"Huh? Nona sepertinya kau masih mabuk"
"Apa kau lupa nona? Semalam kaulah yg memulai terlebih dahulu menciumku, memelukku, dan menuntunku keruangan ini. dan ya ini bukanlah kamarmu nona" jawab pria itu dengan santai sembari memainkan ponsel."APA!!!??BOHONG!!! BA-BAGAIMANA BISA!?" Tanya Lisa yg tak percaya.
"Namaku Kun, Huang Xu Kun dan ini adalah kartu namaku. Kau bisa menghubungiku jika terjadi sesuatu padamu, bagaimanapun juga aku adalah pria yg bertanggung jawab" Ucap Kun sembari mengenakan kemejanya.
TOK TOK TOK
Suara pintu terketuk membuat Kun pun berjalan dan membukakan pintu. Terlihat beberapa wanita dengan pakaian yg seragam seperti pelayan yg segera memasuki ruangan Kun dan Lisa. Lisa hanya menatap Kun dengan tatapan bingung.
Kun yg mengerti akan ekspresi Lisa pun menjelaskan "Aku sudah menyediakan supir untuk mengantarmu pulang, karna tubuhmu masih dalam pengaruh alcohol tidak baik jika kau menyetir. Dan ini adalah pelayanku, mereka sudah membawa pakaian yg kurasa cukup untuk tubuhmu itu, mereka juga yg akan membantumu membersihkan tubuhmu. Aku yakin kau masih kesakitan karna ini yg pertama untukmu".
Lisa mendelik pada Kun "Kurang ajar kau bajingan!".
Lisa ingin mengumpat lagi pada Kun tapi Kun segera memotongnya dengan berkata "Baiklah aku harus segera pergi. Maafkan aku karna meninggalkanmu dalam keadaan seperti ini"
Kemudian Kun berlalu tetapi diambang pintu Kun menghentikan langkahnya dan berbalik "Aku akan bertanggung jawab, begitupun dengan keluargamu", dan bayangan Kun pun menghilang dibalik pintu menyisakan Lisa yg masih menatapnya bingung.
.
.
.
Lisa akhirnya sampai di apartementnya. Dia masih belum percaya akan apa yg baru saja ia alami. Pria asing, kehormatannya yg sirna, dan...
Ting Tong Ting Tong
Bunyi bel membuyarkan lamunan Lisa.
Dengan langkah malas Lisa membuka pintu menampilkan sosok yg sangat ia kenal. Pria dengan aura dictator yg sangat terasa, rahang tegas, tatapan yg sangat tajam, serta ekspresi tenang setenang air danau.DEG!
Hallo Terima Kasih sudah membaca *^_^* jangan lupa untuk vomentnya. Terima Kasih *^_^*
KAMU SEDANG MEMBACA
Vitam et Mortem
Fanfiction⚠️KunLisa⚠️ Dimohon bijak dalam membaca, karena terdapat kata yang tidak pantas, kekerasan,pembunuhan, minumam keras, revolver, dan benda tajam. Terima kasih😊 Ketika cinta dan dendam menjadi satu, ketika tekad terlalu kuat hingga cinta pun tidak da...