Lisa memasuki ballroom dimana pesta dilaksanakan dengan mengenakan gaun elegant berwarna abu-abu dengan design princess off the shoulder lengan pendek hadiah dari madrenya ditemani kedua sahabatnya. Bambam yg mengenakan jas formal berwarna hitam dan Jennie yg mengenakan gaun berwarna hitam membuatnya terlihat sangat cantik dan anggun. Sontak seluruh mata memandang kagum 3 sejoli yg berjalan dengan penuh karisma dan aura yg sangat kuat itu.
Dan tentu saja Kun juga melihat kedatangan 3 sejoli itu. Namun ia memalingkan pandangannya berusaha untuk acuh.
"Selamat malam para hadirin sekalian. Terima kasih karna telah meluangkan waktu untuk menghadiri pesta peresmian resort hasil kerja sama JL's Company dengan Huang Corp...." Hyunseung memberikan sedikit sambutan untuk para tamu undangan yg hadir. Sedangkan 3 sejoli yg tadi, kini berada dipojok ruangan sambil menikmati minuman ditangan mereka. Mereka tak tertarik sama sekali untuk mendengarkan pidato dari Hyunseung yg sangat membosankan untuk mereka.
Saat mereka tengah menikmati suasana damai mereka, tiba-tiba seorang wanita muda yg sangat cantik mengenakan gaun perpaduan gold dan cream datang menghampiri 3 sejoli itu dan mengulurkan tangannya.
"Halo nona-nona dan tuan. Saya Park Rose. Semoga kita bisa menjadi teman" Ucap wanita itu ramah.
Namun Lisa tak menghiraukannya dan berlalu begitu saja. Bambam dan Jennie yg tak enak kemudian membalas jabat tangan Rose dengan senyum ramah.
"Lisa kemarilah" Panggil Hyunseung.
Lisa mendekat dengan langkah malas.
"Perkenalkan dia adalah Huang Xu Kun kolega ayah dan Tuan Huang dia adalah Lisa putri saya" Ucap Hyunseung dan Kun menjulurkan tangannya. Saat Lisa menoleh dan melihat wajah pria muda dihadapannya Lisa seketika tersentak terkejut.
"Kau?"-Lisa
"Ya nona" Ucap Kun.
"Kalian sudah saling mengenal?" Tanya Hyunseung.
"Ah iya kami pernah bertemu di bar" Jawab Lisa singkat.
"Baiklah kalau begitu kalian berbincanglah. Ayah akan menyapa tamu lainnya" Ucap Hyunseung kemudian berlalu menyisakan Kun dan Lisa yg saling tatap.
"Tak saya sangka ternyata nona adalah wanita itu. Saya sempat terkejut saat melihat nona memasuki ballroom ini. Kita sepertinya memang ditakdirkan untuk bersama" Kun dengan senyum percaya dirinya.
"Cihh pada akhirnya tetap kau" Decih Lisa.
"Jadi, ingin berdansa dengan saya?" Tanya Kun sambil mengulurkan tangannya. Lisa memutar bola matanya malas dan pergi meninggalkan Kun. Kun yg melihat tingkah Lisa hanya tersenyum dengan senyum yg tak dapat diartikan.
Suasana yg sunyi jauh dari kata bising, ditemani hembusan angin malam, dan suara deru ombak. Suasana yg sangat sempurna untuk Lisa. Kini Lisa tengah menyusuri pesisir pantai di dekat resort ayahnya itu seorang diri sambil menenteng heels yg ia kenakan tadi.
"Wah ternyata kau ingin berdansa di pesisir pantai seperti ini"Ucap Kun tiba-tiba muncul.
Lisa hanya menghela nafas kasar.
"Nona kita akan menikah dan akan tinggal bersama, bukankah lebih baik kita melakukan pendekatan dari sekarang?" Ujar Kun.
"Aku tidak perduli" Lisa menjawab dengan acuh.
"Tapi kita harus mulai belajar untuk saling mencintai"-Kun.
"Aku tak akan pernah mencintaimu. Jelas? Tinggalkan aku sendiri" Perintah Lisa.
"Tak ada wanita yg tak jatuh hati denganku nona" Ujar Kun penuh percaya diri.
"Cihh" Decih Lisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vitam et Mortem
Fanfiction⚠️KunLisa⚠️ Dimohon bijak dalam membaca, karena terdapat kata yang tidak pantas, kekerasan,pembunuhan, minumam keras, revolver, dan benda tajam. Terima kasih😊 Ketika cinta dan dendam menjadi satu, ketika tekad terlalu kuat hingga cinta pun tidak da...