Chapter 16

66 8 2
                                        

"Ada apa Lisa memanggil kita berdua kemari? Tak biasanya" Tanya Jennie setibanya di ruang pusat control markas mereka.

"Entalah, pagi tadi dia menghubungiku dan suaranya terdengar agak aneh" Balas Bambam dengan wajah bingung.

"Hmm yaya kau benar" Jennie setuju dengan ucapan Bambam.

"Jennie apa kau tak berniat membuat janin seperti Lisa dan pria itu?" Tanya Bambam tiba-tiba melenceng dari topic awal pembicaraan.

Jennie yg mendengar pertanyaan konyol Bambam mendelik dan besiap untuk menghantam wajah tampan itu dengan kepalan tangan, namun tertahan karna Lisa muncul dengan wajah yg sangat datar dan aura yg sangat gelap mereka rasa.

Lisa duduk dikursi kebesarannya. "Devil's Mask, adik dari pria bedebah itu Yugyeom" Ucap Lisa.

Jennie dan Bambam memandang Lisa dengan tatapan bingung. Namun, detik berikutnya mereka terkejut. Bahkan Bambam tersedak salivanya sendiri.

"Bagaimana bisa? Bukankah kita?" Jennie masih belum percaya dengan ucapan Lisa.

"Mereka serpihan devil's mask yg berhasil lolos" Balas Bambam.

"Saat aku pergi menjemput Felix dan mengambil alih tugas, tak sengaja aku menemukan sebuah topeng yg sepertinya sengaja mereka tinggalkan. Dan disana terdapat pesan penghuni neraka kembali dengan riasan wajah" Imbuh Bambam.

"Maksudmu? Aku tak tahu apapun soal topeng itu" Tanya Jennie bingung, karna memang sedari awal Bambam dan Lisa tidak memberritahukan soal topeng yg Bambam temukan.

"Topeng yg ada diruangan Jinyoung" Jelas Bambam.

"Kurasa kau sudah tahu Jennie" Imbuh Bambam lagi.

"Maksudmu?" Jennie membentuk kerutan antara alisnya.

"Kau kan biasa melakukan control keruangan anak-anak. Berarti kemungkinan kau melihat bodoh"-Bambam.

Jennie mengangguk paham. "Ah topeng itu" Ucap Jennie yg mengingat akan topeng yg ada diruangan Jinyoung.

"Tapia pa tadi kau bilang? Bodoh!? Siapa yg kau bilang bodoh!?" Jennie mendelik mengingat ucapan Bambam yg mengatainya bodoh. Bamba hanya tertawa puas melihat tingkah Jennie.

Tubuh Lisa sedikit bergetar dan hampir terjatuh sat ia akan bangkit untuk mengambil air.

"Lisa!!" Pekik Jennie dan dengan sigap menangkap tubuh Lisa.

"Heii tenangkanlah dirimu Lisa, kami disini" Ucap Bambam mengelus lembut pundak Lisa berusaha menenangkan sahabatnya itu.

Meskipun tubuh Lisa bergetar, namun wajahnya masih sangat datar. Tak akana day g bisa mendeteksi ketakutan yg ada dalam dirinya, kecuali oleh kedua sahabatnya itu. mereka tahu betuk apa telah Lisa lalui selama ini. Jennie memang Lisa dengan perasaan bersalah. Dan Bambam menatap Jennie kemudia mengelus pundaknya.

"Kita akan melalui semuanya tanpa kehilangan seorangpun diantara kita" Ucap Bambam lembut dengan tatapan hangat dan itu membuat jantung Jennie berdetak kencang secara tiba-tiba.

.

.

.

"Tuan, tuan Huang sudah tiba" Ucap Park Shin Hye sekretarisnya Hyunseung.

"Persilahkan beliau masuk" Perintah Hyunseung.

Park Shin Hyen membungkuk meningaalkan ruangan Hyunseung. Dan beberapa saat kemudian Huang Zitao memasuki ruangan Hyunseung. Tao membungkuk member hormat dan kemudia dipersilahkan duduk oleh Hyunseung.

"Saya ingin minta maaf atas kekecewaan yg anda rasakan karna ulah ceroboh putra saya" Ucap Tao sopan kepada Hyunseung.

"Semua sudah terjadi tuan. Tuan tak perlu meminta maaf" Balas Hyunseung. Hyunseung memang sedikit kecewa, namun disis lain ia juga mendapatkan keuntungan akan kejadian ini.

Vitam et MortemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang