"Ini adalah rincian project yg akan kau lakukan dan pastikan kau harus mendapatkannya" Jelas Hyunseung sembari memberikan sebuah dokumen kepada Lisa dan Bambam.
"Dan Bambam kau akan mengambil project pembangunan resort baru di Jeju" Imbuh Hyunseung.
Seketika Lisa mendongak dan menolak "Tidak! Dari dulu aku dan Bambam selalu bersama untuk urusan project. Lagi pula ayah bisa memberikan project Jeju itu kepada Ibu, project itu tidaklah sulit dan ibu sangat pandai dalam hal itu".
"Kau selalu saja protes" Keluh Hyunseung.
"Paman biarkan aku dan Lisa mengambil project itu bersama" Kali ini Bambam angkat bicara.
"Dan lagi project tidaklah mudah, dan ayah akan mendapat keuntungan yg besar jika project ini berhasil".
Hyunseung yg mendengar ucapan Lisa melipat kedua tangannya didepan dada. Hyunseung sudah sangat hafal akan maksud anaknya itu.
"Kau mau imbalan lebih? Bukankah perjodohan itu sudah lebih dari cukup untukmu?" tanya Hyunseung
"Ayolah ayah, lihatlah ini. bahkan 100 perjodohan tidaklah setimpal" Ucap Lisa sembari menyenderkan punggung di sofa.
"Apa yg kau minta?"
"Uhh tidaklah banyak. Hanya kebun mariyuanamu di Thailand. Bagaimana?" Jawab Lisa sambil menaikkan satu alisnya.
"Kau terlalu serakah" ucap Hyunseung dengan tatapan tajam.
"Ahahaa air datangnya dari hulu ayah" Lisa membalas tatapan tajam Hyunseung.
Bambam yg berada ditengah peperangan anak dan ayah itu hanya bisa menelan salivanya.
"Hehe ayolah Lisa sepertinya kau sedikit berlebihan bersikap, mari kita hentikan adu tatap ini" Ucap Bambam canggung berusaha menyudahi perseteruan nonverbal mereka.
Lisa akhirnya menjadi pihak yg mengakhiri adu tatap itu.
"Aku hanya meminta perjodohanku dibatalkan, bekerja sama dengan Bambam, dan mariyuanamu di Thailand. Dan lihat yg kau dapat, ini sangat banyak ayah, dan Mariyuanamu di Thailand itu bukanlah yg terbesar" ucap Lisa mengangkat bahu acuh.
Hyunseung menghela nafas "Baiklah, tapi bagaimana jika kau gagal? Apa yg akan aku dapatkan?"
"Anda benar-benar tidak ingin merugi tuan Jang TERHORMAT Hyunseung" Ucap Lisa dengan penekanan yg sangat jelas pada kata terhormat.
Hyunseung mengangkat bahu acuh "Siapapun tak ingin merugi dalam urusan bisnis Nona Jang Lalisa"
"Kebun anggurku di India. Bagaimana?" Tawar Lisa sambil mengulurkan tangan.
Hyunseung mengangguk dan membalas jabat tangan Lisa.
Setelah urusan bisnis Hyunseung dan Lisa. Mereka bertiga akhirnya melanjutkan makan siang dikediaman Hyunseung. Ibu Lisa, Jang Hyuna sudah memasak makanan kesukaan Lisa dan Bambam. Hyuna begitu antusias karna Lisa sangat jarang untuk berkunjung.
Perseteruan Hyunseung dan Lisa, membuat seorang ibu begitu jauh dari anak semata wayangnya. Terutama sejak perdebatan mereka karna rencana perjodohan itu membuat Hyunseung mencabut semua fasilitas yg diberrikan dan Lisa menolak menemui diberikan. Pekerjaan kantor yg biasa dikerjakan Lisa harus dilimpahkan seluruhnya kepada Park Shin Hye sekretaris Hyunseung dan membuat gadis cantik itu harus lembur hampir setiap hari, bahkan di akhir pekan.
"Kapan kau akan memulai?" Tanya Hyunseung sembari menyantap makanannya.
"YA! Bisakah kau membiarkan anak-anak menikmati makan siang mereka dengan tenang!?" Hyuna sangat kesal karna Hyunseung selalu saja membuatnya berjauhan dengan putri kesayangannya, entah itu untuk pekerjaan atau karna perbedaan pendapat seperti yg terjadi 2 minggu yg lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vitam et Mortem
Fanfic⚠️KunLisa⚠️ Dimohon bijak dalam membaca, karena terdapat kata yang tidak pantas, kekerasan,pembunuhan, minumam keras, revolver, dan benda tajam. Terima kasih😊 Ketika cinta dan dendam menjadi satu, ketika tekad terlalu kuat hingga cinta pun tidak da...