Chapter 12

78 10 0
                                    

"Wahh aku sangat merindukan kalian!!" Bising Bambam sembari memukuli satu per satu anak didiknya kecuali Moonbyul karna Moonbyul yg seusia dengannya dan memiliki aura yg sama dengan Lisa. Itulah alasan yg memuat Bambam enggan untuk bermain-main dengan Moobyul.

"Peresmian resort itu besok. Kau pulanglah dan beristirahat" Perintah Lisa pada Bambam.

"Aku sedang melepas rinduku pada mereka. Mengapa kau sangat terburu-buru mengusirku?" Protes Bambam.

"Tidakkah kau lihat bagaimana wajah mereka yg menahan sakit karna pukulan dan jambakanmu itu?" Kali ini Jennie angkat bicara.

Setelah menanda tangani surat kontrak mereka dengan pemerintahan Denmark, Lisa dan Bambam bergegas kembali ke Korea untuk menghadiri acara peresmian resort baru itu. Dan saat mereka tiba di Korea tempat yg pertama mereka kunjungi tentu saja markas mereka. Dan disinilah mereka, di ruangan yg memang Lisa siapkan khusus untuk berkumpul, dan bersenang-senang. Kenapa? Karna ruangan ini memiliki barnya sendiri lengkap dengan bartender dan juga meja billiard. Tak lupa kelima anak didik Lisa memberikan laporan mereka selama Lisa tak ada.

"Lisa sebulan lebih kau di Denmark kau terlihat sedikit berisi" Ucap Jennie yg menyadari perubahan pada tubuh Lisa.

"Ahh itu aku sedang mengandung" Ucap Lisa.

"HAHH?" serempak semua orang diruangan itu terkejut kecuali Bambam.

"Aku akan pulang" Ucap Lisa dan berbalik meninggalkan ruangan itu dan kelima anak didiknya juga Jennie yg masih belum menutup mulut mereka.

'Dasar' batin Bambam sambil melihat ekspresi orang-orang dalam ruangan itu.

Ya, Lisa sudah menjelaskan setengahnya kepada Bambam saat didalam pesawat menuju Korea. Karna jika Lisa tidak menjelaskannya maka Bambam akan terus mengganggu Lisa. Rasa penasaran Bambam adalah hal yg paling mengerikan dalam dirinya. Dan mengapa setengahnya? Karna Lisa tidak memberitahu siapa nama pria itu. Mengapa tidak? Karna Lisa terlalu sibuk untuk mengingat nama ayah dari anaknya.

Saat Lisa tiba diapartementnya bibi Lee sudah menyambutnya dengan senyum yg sangat lebar. Membuat hati Lisa sedikit tenang.

"Nona, nyonya Jang menitipkan sesuatu" Ucap bibi Lee sembari menyodorkan sebuah kotak berwarna navi kepada Lisa.

Lisa hanya mengernyit dan mengambil kotak itu. "Baiklah aku akan mandi dulu, apa bibi sudah menyiapkan air hangat untuku?" Tanya Lisa.

"Sudah nona, apa nona ingin disuguhkan wine kesukaan nona seperti biasa?" Tanya bibi Lee sopan.

"Ahh tidak. Aku ingin buah-buahan saja dan... segelas susu?"-Lisa.

Bibi Lee hanya mengangguk mengerti akan perintah Lisa. Kemudian Lisa berlalu menuju kamarnya yg diikuti 2 pelayan lain membawa barang-barangnya. Kedua pelayan itu dipekerjakan oleh bibi Lee untuk membantunya mengurus apartement Lisa yg cukup besar itu, dan tentu saja atas perintah Lisa dengan alasan tidak ingin melihat bibi Lee kelelahan. Jadi kini bibi Lee hanya turun tangan langsung untuk mengurus segala keperluan pribadi Lisa.

Tok tok tok suara pintu kamar mandi Lisa terketuk.

"Masuklah bibi" Ucap Lisa yg mengetahui pelakunya.

"Ini adalah buah-buahan dan susu yg nona minta" Ucap bibi Lee.

"Terima kasih bibi" Ujar Lisa kemudian bibi Lee pergi meninggalkan kamar Lisa.

Setelah puas berendam dan membersihkan diri Lisa keluar dari kamar mandinya dengan mengenakan bathrobe. Lisa melirik kotak navi diatas tempat tidurnya. Karna penasaran akan paket dari madrenya itu, Lisa segera mengambil kotak itu dan membukanya. Seketika sudut bibir Lisa tertarik keatas. 'Madre selalu tahu seleraku' gumam Lisa.

Vitam et MortemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang