Matahari menerangi ruang kamar Kun dan Lisa. Mata Kun perlahan terbuka karna tersapa cahaya sang mentari pagi. Jam dinding menunjukkan pukul 8 pagi. Hari yg sangat cerah. Saat Kun membalikkan tubuhnya berniat untuk menyapa wanita yg baru semalam sah menjadi istrinya, namun ia tak mendapati wanita itu.
"Kemana dia?" Gumam Kun.
Kun berusaha mencari keberadaan istrinya keseluruh ruang kamarnya itu, dan tak berhasil menemukannya. Kun menghela nafas, dan akhirnya menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Hari ini Kun sengaja meliburkan diri dari kantornya karna ingin menghabiskan waktu bersama Lisa. Namun, sayang Lisa bahkan sudah menghilang tanpa jejak bahkan sebelum Kun terbangun.
Lisa kini sedang berada dalam perjalanan menuju markasnya. Tidak ada pekerjaan kantor meskipun Lisa sudah mulai kembali bekerja ke kantor, karna Hyunseung sengaja melarang Lisa supaya Lisa bisa menghabiskan waktu bersama Kun dan sengaja memberikan seluruh pekerjaannya kepada Bambam.
'Aku? Menghabiskan waktu bersama manusia itu? Yg benar saja' Gumam Lisa saat Lambo Reventon hitamnya memasuki basement markasnya.
"Eohh! Noona apa yg kau lakukan disini?" Sambut Felix saat melihat kehadiran Lisa.
Seketika semua orang dalam ruangan itu bangkit dan membungkuk untuk memberikan hormat kepada Lisa.
"Lisa apa yg kau lakukan? Bukankah paman Jang menyuruhmu untuk berbulan madu sehari bersama suamimu itu?"-Moonbyul.
"Hahh... Sejak kapan aku pernah jadi putri penurut kepada tua bangka Jang itu?" Ucap Lisa acuh menuju meja bar dan meminta segelas lime juice yg akhir-akhir ini menjadi kesukaannya.
"Hahahaha kau benar noona. Sejak kapan kau menjadi putri manis untuk paman Jang" Jinyoung tertawa.
"Dimana si bangD?" Lisa menanyakan keberadaan Bambam yg biasanya akan berada dimarkas pagi-pagi sekali.
"Eonni kau libur kantor hari ini, jadi seluruh pekerjaanmu dialihkan kepada Bambam oppa" Mina menjelaskan.
"Oh" Balas Lisa singkat.
Jennie? Lisa tak perlu menanyakan keberadaan wanita itu, karna tentu saja dan sudah sangat pasti kini Jennie tengah memegang pisau operasi yg berlumuran darah diruang operasi rumah sakit keluarga Choi.
Dan disisi lain Kun akhirnya memutuskan untuk kembali ke kantor. Akan sangat membosankan untuknya jika seharian berada didalam kamar hotel yg megah dan mewah itu dengan fasilitas sangat sangat lengkap seorang diri.
"Jackson bawa seluruh berkas itu keruanganku sekarang juga" Perintah Kun dari ruangannya melalu telepon tentu saja.
Tok tok tok tok tok
"Masuk" Ucap Kun datar saat mendengar pintunya yg terketuk sama seperti saat Anna membujuk Elsa membuat manusia salju.
"Yo dude! Bukankah seharusnya kau menikmati bulan madumu bersama istrimu itu huh?" ucap Jackson seenaknya.
"Jackson, ini masih lingkungan kantor dan masih dalam jam kerja" Kun mengingatkan.
"Hehehe baiklah Sajjang-nim" Ucap Jackson meledek.
Kun mendengus. "Berikan berkasnya" Perintah Kun.
"Baiklah baiklah. Ini!" Ucap Jackson sembari membanting beberapa berkas ke atas meja kerja Kun.
"Keluar" perintah Kun singkat.
"Tunggu sajjang-nim. Ini adalah berkas dari B Corp. Mereka ingin bekerja sama kembali dengan kita" jelas Jackson memberikan berkas berwarna merah kepada Kun.
Kun mengambil berkas itu dan mengernyit. "Untuk apa keluarga Byun tertarik kepada kita lagi? Bukankah dia sudah memutuskan untuk pergi setelah mendengar bahwa kita kalah dalam project Denmark itu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Vitam et Mortem
Fiksi Penggemar⚠️KunLisa⚠️ Dimohon bijak dalam membaca, karena terdapat kata yang tidak pantas, kekerasan,pembunuhan, minumam keras, revolver, dan benda tajam. Terima kasih😊 Ketika cinta dan dendam menjadi satu, ketika tekad terlalu kuat hingga cinta pun tidak da...