"TIDAK MUNGKIN! KAU TERLALU BANYAK MENONTON DRAMA!"
Dengan mudahnya aku menggebrak meja di depanku dengan penuh nafsu sambil bertriak pada pria hadapanku sesaat setelah mendengar penjelasannya yang tidak bisa di terima olehku.
Pria itu lagi-lagi tersenyum alih-alih kaget dengan kelakuanku. Baiklah itu wajah untuk orang yang selalu bahagia menghadapi kerasnya dunia ini. Jang Haseok. Senyum lebarnya seakan bahagia melihat diriku sebagai sahabat semata wayangnya baru saja mendapat tekanan batin yang menyiksa.
"Memang begitu adanya Yoongi hyung, jantungmu berdetak kencang di hadapannya, kau merasa nyaman saat kau memeluknya, kau tidak suka saat melihat pria lain mendekatinya, apa lagi kalau bukan jatuh cinta namanya?!" jelasanya dengan tangannya yang pelan-pelan menuangkan alkohol pada gelas kecil milikku.
Lagi-lagi aku tak dapat menerima bahwa kata jatuh cinta itu harus tertuju padaku. lagi pula aku tidak pernah mengetahui apa-apa soal jatuh cinta, jatuh hati atau jatuh-jatuh lainnya. Rasanya seperti kata-kata asing yang belum pernah telingaku dengar dan hatiku rasakan.
Aku sedikit tidak terima saat Hoseok
mendiaknosis diriku tengah jatuh cinta. Apalagi dengan dia. Rasanya sungguh tidak waras.Sekarang bagaimana aku akan menyembuhkan penyakit ini?
Oh Tuhan! Seharusnya aku membunuhnya malam itu juga.
Ku teguk alkohol dalam gelasku, lantas bertanya, "bagaimana cara menyembukannya?"
Alih-alih jawaban yang kudapat, mata Hoseok justru melotot tak percaya, sepersekian detik kemudia tertawa dengan begitu kerasnya, seakan ada sebuah acara guyonan di hadapannya padahal nyatanya hanya ada aku yang tengah bingung tuju keliling memikirkan jenis penyakit baru. Seolah akan segera menjadi zombie jika aku tak kunjung mendapat penawar yang manjur.
"Dengar Hyung! Jatuh cinta bukan penyakit yang harus di obati segera! Jatuh cinta adalah sebuah rasa dimana setiap manusia meraskannya! Dan jatuh cinta harus di pertahankan demi terjalinnya sebuah hubungan yang langgeng." dawuh Hoseok sukses membuat aku harus mengerutkan dahi demi menelaah setiap katanya.
"Aku tidak paham! Pokoknya aku tidak mau jatuh cinta! Hal gila seperti apa itu?" aku masih ngotot dan tak bisa menerima ini.
"Hal gila yang sedang kau rasakan itu hyung!"
"Tidak! Seok, tidak! Aku tidak sedang jatuh cinta!" aku masih berusaha menolak diagnosis itu.
"Sudahlah hyung! Memang kenapa kalau kau jatuh cinta? Apa masalah? Kau seharusnya senang sudah mendapatkan cinta pertamamu, kau seharusnya mendekatinya."
Ku pijat keninku yang berdenyut. "Masalahnya bukan begitu Seok. Aku tidak boleh jatuh cinta dengan dia, sama sekali tidak boleh!"
"Kenapa tidak boleh? Dia siluman ikan seperti di drama The Legend Of Blue sea, Atau dia siluman srigala, atau siluman rubah seperti di My Girlfriend Is Gumiho? Apa siluman monyet seperti Sunggokong? Atau Vampir?"
Aku memang tidak salah menyebutnya korban drama. Aku bahkan tidak mengerti judul drama yang dia lontarkan. Sepertinya dia mulai mabuk di botol ketiga.
"Aku rela jatuh cinta pada semua yang kau ucapkan tadi, asal jangan gadis itu!" gumanku masih dengan tangan memijit kenin. Aku juga mulai kehilangan akal sehat.
"Memangnya siapa sih gadis itu?"
Dengan kesadaran yang masih tersisa aku membalas pertanyaannya, "gadis bodoh yang seharusnya sudah mati!"
Hoseok sepertinya sudah benar-benar hilang kendali dengan kewarasannya, pria itu tidak dapat mencerna perkataanku dengan jelas. Aku pun mulai merasakan hal yang sama. Mabuk bersama satu-satunya temanmu memang hal terbaik melepas segala beban hidup yang konyol.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE SWEET AGENT
Fanfiction[BTS FANFICTION] Summary: Dia Yoongi, di cerita ini kamu akan memanggilnya si pembunuh bayaran berhati dingin yang tak pernah gagal dalam setiap misinya. Lalu kemudian, cerita aneh ini di mulai saat beberapa hari yang lalu seorang gadis dari Seoul...