XVIII

298 45 37
                                    


Pada akhirnya aku harus menerima perintah dari dua orang itu. Kami sekarang menuju rumah sakit jiwa tempat di mana kakak tertua mereka tinggal. Menggunakan mobil minimalis milik Jang Hoseok, aku duduk di kursi belakang mendengarkan dua sahabat yang sempat berpisah itu bercerita tentang masalalu mereka satu sama lain.

Membuatku lambat laut mengerti asal muasal OT4 ini dan bagaimana mereka bisa berpisah.

"Yoongi Hyung itu orangnya mudah cemburu meskipun itu dengan sahabatnya sendiri yang sesama jenis. Aku jadi tidak membayangkan bagaimana jika dia memiliki pacar atau istri pasti dia sangat posesif hahaha... " ungkap Hoseok selagi menyetir kemudian disambung tawa kedua orang itu.

Lalu disini ada aku yang diam-diam juga tersenyum membayangkan apa yang Hoseok ucapkan.

"Benar sekali! Seperti yang di feyepe tiktok itu ha-ha-ha... " Tawa mereka semakin kencang setelah Jungkook menanggapi kalimat HoSeok.

"Benar tidak kakak ipar Ji Ryuka? " Haseok menatapku dari spion tengah, telah mengetahui jika aku ikut tersenyum mendengar cerita mereka.

Segera ku buang senyum itu, dan mengalihkan pandang. "Mana ku tau?! kenapa kau tidak coba berpacaran dengannya saja! " ucapku ngawur.

Kalimatku tadi di tertawakan oleh kedua orang di depan membuatku melipat kedua tangan di depan dada sebab merasa jengkel.

"Aku senang ternyata Yoongi Hyung sudah menemukan cinta pertamanya." celetuk Jungkook membuatku semakin kesal.

"Tutup mulut kalian! Kita sudah sampai! " ucapku sambil menggerutu. Haseok segera menginjak pedal remnya.

Kami sama-sama turun dari mobil dan mulai memasuki kawasan rumah sakit jiwa ini. Pertama kali, aku membawa mereka ke resepsionis kemudian menuju kamar yang di tunjukan.

Dua orang itu mengikutiku dari belakang, membuatku seolah-olah dikawal dua bodyguard bobrok tiada obat. Kami pada akhirnya sampai di depan pintu kamar pasien, sebelum membuka pintu itu aku merasa harus memberitahu mereka sesuatu.

"Aku harap kalian tidak salah paham, tapi sahabat kalian ini begitu tempramen. Terakhir kali Yoongi menjenguknya dia hampir terbunuh oleh teman kalian." kelasku sebelum sesuatu yang buruk terjadi pada mereka nantinya.

"Tenanglah! Aku yakin bisa menghadapi itu semua, " tutur Haseok dengan senyumnya.

Akan tetapi ketika laki-laki berhidung mancung itu hampir meraih ganggang pintu, pintu itu terlebih dahulu terbuka menampilkan presensi seorang laki-laki yang pernah ku temui sebelumnya. Han Jimin.

"Oh Ji Ryuka! " sapa lelaki itu begitu mata kami bertemu.

"Hai! Han Jimin, Kami datang untuk bertemu pasien Seokjin, apakah dia bisa dibesuk sekarang? " tanyaku langsung pada intinya.

"Tentu! Apa mereka teman Jin Hyung juga? "

Aku mengangguk untuk menjawabnya. "Mereka lama tidak bertemu. "

"Aku akan memanggilnya, dia tidak suka seseorang masuk ke kamarnya kecuali aku," jelasnya.

"Hyung! Lihatlah siapa yang datang! Ayo kemari kau akan senang! "

Aku meneguk saliva. Akan senang? Benarkah? Bagaimana jika orang itu akan menghajar kami seperti yang dilakukannya pada Yoongi. Dan demi menghindari itu aku berjalan menjauh, lebih memilih mengamati dari jauh.

THE SWEET AGENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang