LEE TAEHYUNG
Dari awal dia memang membuatku tertarik. Caranya memaki malah terdengar seperti melontarkan kata-kata manis yang hanya dia katakan untukku.
Apa yang membuat gadis itu suka memaki, aku pun tidak tau.
Mungkin saja ia menyembunyikan semburat merah saat aku sukses menggombalinya. Masa bodolah jika dia menyebutku buaya, komodo, tirex, atau apapun. Tapi dia adalah satu-satunya gadis yang membuatku berani melontarkan kata-kata gombalan itu.
Bibirku mengambangkan senyum kala jam kerjaku telah usai, sesuai rencana yang ku susun semenjak tadi pagi, aku merogoh saku, mengeluarkan benda persegi panjang itu dari sana.
Sudah lama sejak pertemuan terakhir dia tak menghubunginku. Baiklah! Memangnya ada perempuan yang menghubungi laki-laki terlebih dahulu. Aku mendekatkan ponsel ketelinga. Munggu suaranya terdengar dengan senyum secerah masa depanku bersamanya.
"Hallo!"
"Hai! Ji Ryuka, kau sakit ya? Suaramu jadi seperti laki-laki."
"M-maaf t-tapi tapi..." Suaranya nampak terbata-bata, tetapi bukan karna jaringan yang terputus-putus. Dia seolah sedang gugup.
Aku mengernyit curiga. "Kau bukan Ryuka? Siapa ini? Dimana Ji Ryuka?"
Cukup lama dia tak menjawabku. "A-anu dia-dia di rumah sakit."
Mataku membola di buatnya. "MWO? RUMAH SAKIT? TAPI ADA APA?"
"Dia sakit."
Aku juga sudah tau, bodohnya orang ini. Memangnya ada orang sehat yang masuk rumah sakit.
"Aku akan kesana." Aku segera mengakhiri panggilan itu, dengan langkah yang tergesa-gesa menuju pintu utama kantor polisi.
"Apa apa Lee Taehyung?" Baru aku akan mendorong pintu, dari belakang suara itu membuatku menghentikan niat dan berbalik menatap sumber suara.
Berdiri Noona Ji dengan pria menjengkelkan yang baru-baru ini memempel di dekatnya Opsir Sehun. "Kau sudah mau pulang?" Detektif Ji bertanya sekali lagi.
"Aku akan ke rumah sakit."
"Siapa yang sakit?"
"Ji Ryuka."
Kedua pasang mata itu membulat. "Kami juga akan ikut."
Aku mengangguk saja dan mereka ikut pergi bersamaku.
Butuh waktu sekitar lima belas menit untuk kami bisa sampai di rumah sakit tujuan. Aku bergegas turun dari kendaraan dan berjalan memimpin di depan, berjalan cepat demi segera menemuinya.
Usai bertanya pada resepsionis, lagi-lagi aku melangkah paling depan bak orang kesetanan sedang marah pada rivalnya. Pandanganku mengerdar mencari ruangan yang tadi ditunjukan.
Kami bertiga sampai pada tujuan. Di kursi tunggu netraku mendapat pasangan muda-mudi dengan raut wajah cemas yang sama-sama mereka tampilkan bak akan ada kemungkinan paling buruk yang terjadi.
Dengan kepanikan yang sama aku menuju pada seorang laki-laki yang tadi mengangkat telfonku.
"Ada apa? Kenapa dia sampai seperti ini?" Aku semakin panik.
Pria itu hanya tertunduk lesu seolah tak mampu lagi berujar apa-apa dan malah membuatku panik bukan kepalang. "Katakan padaku ada apa?" tegasku sekali lagi, tanganku bahkan mencengkram pundaknya.
Katakan aku sudah hilang akal sehat. Aku terus mengguncang bahu pria itu dengan kuat. menunggu pria ini membuka mulut dan mulai bercerita tentang asal mula terciptanya keadaan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE SWEET AGENT
Fanfiction[BTS FANFICTION] Summary: Dia Yoongi, di cerita ini kamu akan memanggilnya si pembunuh bayaran berhati dingin yang tak pernah gagal dalam setiap misinya. Lalu kemudian, cerita aneh ini di mulai saat beberapa hari yang lalu seorang gadis dari Seoul...