09

1.7K 75 6
                                    

"Astaghfirullah" mamah Wildan terkejut

"Mamah ga nyangka Zalfa kaya gtu" lanjut mamah agak kecewa

"Sekarang mamah udh tau kan sifat aslinya Zalfa? Aku mau mamah batalin perjodohan ini" Kata Wildan

"Iya sayang mamah juga ga mau punya menantu yg seperti itu, sekarang mamah nyesel udh maksa kmu, maafin mamah ya" ucap mamah Wildan sambil memeluk mamahnya

"Gpp mah, aku ke kamar dlu ya mah" Wildan melepaskan pelukan mamahnya

Wildan pun kekamar nya

"Kasian Wildan mah, disaat dia mulai mencintai Zalfa tpi nyatanya seperti ini" ucap Kak Lia

"Mulai skrng mamah ga mau ngekang-ngekang dia lgi Lia, mamah akan bebasin dia, dia berhak memilih jodohnya sndiri" ucap mamah

"Iya mah, Wildan udh cukup besar, dia bisa menentukan hak nya sndiri" kini Irfan yg berbicara

"Iya, kalian ke kamar gih, takutnya jiya nangis" kata mamah

"Iya mah, kita ke kamar yah, mamah klo capek tidur aja" ucap Kak Lia

Kak Lia dan suaminya memasuki kamarnya

"Ya Allah kenapa aku ga bisa ngelupain Zalfa" Wildan nampak emosi

"Aku harus memulai hidup baru" ucapnya tegas

Lalu Wildan pun tertidur
#Flashback off

"jdi begitu mi, ceritanya..." Wildan mengakhirkan ceritanya

"Menyedihkan sekali ya" ucap Ricis

"Sangat umi. Disaat kita mulai mencintai dia, tpi ini nyatanya, susah buat move on mi" Wildan sedih

"Kmu jngn bgtu, kmu harus lawan ego kmu, awalnya kmu kan tidak mencintai wanita itu, pas kmu sudah tau sifat asli dia, kmu terpuruk seperti ini,, kmu mau selamanya begini? Kmu harus ubah sikap ini dan, demi hidup kmu, demi masa depan kmu, banyak wanita yg baik diluar sana" ucap Ricis menyemangati Wildan

"Umi benar, aku harus mengulang ini dari awal, mungkin Zalfa bukan jodohku, suatu saat pasti aku akan menemukan jodoh yg terbaik" ucap Wildan lalu tersenyum ke arah Ricis. Ricis yg melihatnya pun ikut tersenyum

"Amin.. semoga ya dan"

"Terimakasih umi, sudah mau mendengar curhatan hatiku, juga sudah menasehatiku, umi memang terbaik" ucap Wildan

"Sama-sama Wildan" ucap Ricis tersenyum

"Kenapa aku jdi deg-degan gini ya klo liat umi tersenyum" ucap Wildan dalam hati

"Dan.. hey, malah bengong" Ricis melambaikan tangannya di wajah Wildan

"Hmm.. aku terpesona sama kecantikan umi" ucap Wildan

"Hah? Kenapa dan?" Ricis pura-pura tidak dengar, ia ingin Wildan mengatakan sekali lgi

"Umi cantik" celetuk Wildan. Alhasil Ricis pun salting

"Ah kmu bisa aja, udh gih sana ke kantor, nnti siang kmu harus seleksi dia" kata Ricis

"Siap umi" ucap Wildan hendak berjalan ke kantor

Ricis hanya duduk di sofa, karena hari ini ia tidak terlalu sibuk.

Sekarang tim Ricis sudah ngumpul di ruang tamu

"Ngonten yuk gabut nic" ucap Ricis

"Ngonten apa Yun?" Tanya Aryesh

"Karaokean aja gmna" Rio memberikan saran

Engkaulah Takdirku (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang