17

1.5K 71 0
                                    

Mereka pun sampai ditempat nasi goreng, mereka memesannya lalu beberapa menit memakannya

"Gimana visbar bang?" Tanya Ricis kpda Wildan

"Alhamdulillah sedikit-sedikit mulai meningkat" ucap Wildan tersenyum

"Alhamdulillah" ucap Ricis

"Ricis bykhayra gimana?" Tanya Wildan

"Alhamdulillah semenjak kejadian itu, Ricis bykhayra juga mulai naik, bnyk yg pesen" kata Ricis

"Syukurlah klo gtu" kata Wildan

"Oh iya bsok aku malu mau ketemu keluarga kmu" kata Ricis

"Gpp, keluargaku baik smua ko ga gigit" kata Wildan tertawa renyah. Ricis terkekeh

"Apalagi kak Lia, dia baik bngt loh" lanjut Wildan. Ricis hanya menganggukkan kepalanya

Kini mereka pulng dan Wildan sudah mengantar Ricis kerumahnya

"Hati-hati Wildan" kata Ricis

"Iya, i love you, assalamualaikum" kata Wildan. Alhasil membuat Ricis memunculkan noda merah di pipinya

"I love you too, waalaikumsalam" jawabnya

Wildan pun tersenyum, dan ia melajukan mobil kerumahnya

Keesokan harinya. 08.00!!

Kini Wildan sudah berada dirumah Ricis untuk menjemputnya, dan mereka sudah berada didalam mobil

"Diem diem bae neng" kata Wildan

"Aku deg-degan bang" jawab Ricis

"Gpp dibawa santai aja" ucap Wildan. Ricis pun tersenyum

Sekitar 2 jam kurang kini mereka sudah sampai dirumah keluarga Wildan

"Gpp ayo" ajak Wildan yg melihat Ricis nervous. Ricis pun mengangguk mengikuti Wildan

"Assalamualaikum" ucap WilCis memasuki rumah keluarga Wildan

"Waalaikumsalam Wildan, gimana kabar kmu nak?" Tanya mamah Wildan

"Alhamdulillah Wildan baik mah" ucapnya sambil mencium punggung tangan mamahnya, diikuti oleh Ricis

"Loh ini siapa cantik sekali" ucap mamah kepada Ricis. Ricis hanya tersenyum

"Ayo mah msuk dlu, Wildan mau ngomong sesuatu" ucap Wildan

"Yaudh ayo, ayo neng" kata mamah

"Iya Bu" ucap Ricis sopan

Mereka pun msuk, Ricis makin nervous karena melihat keluarga Wildan ada disana smuanya

"Gausah nervous gtu" ucap Wildan berbisik kpda Ricis. Ricis hanya mengangguk

"Wildan, apa kabar?" Tanya kak Lia dan langsung memeluk Wildan

"Baik kak, jiya mana?" Tanya Wildan

"Lgi main diatas sama abinya, nnti turun ko" kata Kak Lia

Wildan hanya ber"oh" ria

"Kenalin ini Ricis, klo bang Afri pasti tau kan Ricis ini siapa" kata Wildan. Bang Afri (abang nya Wildan) hanya mengangguk

"Jdi Wildan datang kesini pengen ngomong sesuatu sama kalian" ucap Wildan

Keluarganya mendengarkan dengan seksama

"Wildan pengen nikahin Ricis" ucap Wildan to the point

"Yg bner dan?" Tanya kak Lia

"Iyaa" ucapnya

"Emng neng Ricis mau sama Wildan?" Tanya mamahnya

"Iya Bu, saya mau" kata Ricis

"Emng udh diizinin sama orangtua Ricis?" Tanya ayah Wildan

"Udh yah, keluarga Ricis udh membolehkan Wildan untuk nikahin Ricis" ucap Wildan

"Jdi Wildan kesini pngn minta restu dari mamah, ayah, dan keluarga semuanya" sambungnya

"Klo mamah sih terserah kmu aja nak, klo kmu mau sama Ricis, dan begitu pun sebaliknya, mamah merestui kalian" kata mamah

Nampak wajah bahagia diantara Wildan dan Ricis

"Om wil" tiba-tiba jiya datang bersama abinya

"Jiya" ucap Wildan lalu menggendong jiya

"Angen om wil" kata jiya

"Om wil juga kngen sama jiya" ucap Wildan mencium pipi jiya yg lucu itu

"Mah Lia masak dlu ya" kata Kak Lia. Mamah pun mengiyakan

"Emm kak Lia boleh aku bantuin?" Tanya Ricis yg akhirnya membuka suara

"Gausah cis, ngerepotin kmu nntinya" kata kak Lia

"Gpp kak, aku senang ko bisa bantu" ucap Ricis tersenyum

Kak Lia melihat Wildan, dan Wildan pun mengangguk

"Yaudh ayo kita ke dapur" ajak kak Lia menarik tangan Ricis

Kak Lia dan Ricis pun ke dapur

"Masak apa kak?" Tanya Ricis

"Ayam goreng, sama sayur aja, kesukaan Wildan" jawab Kak Lia

"Ohh Wildan suka itu yah" kata Ricis

"Suka bngt dia, cuma 1 yg dia ga suka, yaitu ikan" kata Kak Lia

"Pantesan kak, pas aku makan di restoran Wildan aku tawarin ikan, dia nolak" kata Ricis

"Oyah hahaha" ucap Kak Lia sambil tertawa

"Yaudh kmu potong sayurannya, kakak yg cuci ayam nya yah" sambung kak Lia

"Iya kak" ucap Ricis. Lalu ia mengikuti perintah kak Lia

"Kmu yakin cis mau sama Wildan, kmu udh pikir matang-matang blum?" Tanya kak Lia sambil mencuci ayam

"Insyaallah udh kak, Wildan orangnya baik, Sholeh, dia sllu membimbing aku kejalan yg benar, setiap aku ada masalah dia yg sllu menenangkanku kak, dia sllu ada disamping aku" kata Ricis

"Wildan emng baik, agama nya juga ketat, trus Wildan tuh orangnya dingin klo ketemu sama orng yg ga dia kenal" ucap Kak Lia

"Oyah kak?" Tanya Ricis

"Iya, yg membuat sifatnya menjadi dingin itu karena masa lalunya" kata kak Lia

"Wildan pernah cerita kak, klo ga salah masa lalunya dia namanya Zalfa yah?" Ucap Ricis

"Iya bner, Wildan tuh orangnya asik, pas tau sifat Zalfa kaya gtu, dia berubah" ucap Kak Lia

"Dia klo udh sayang sama 1 orang, ya akan sayang trus cis" sambung kak Lia. Ricis hanya mengangguk mendengarkan kak Lia dengan baik

Mereka pun memulai masaknya, dan beberapa menit mereka pun selesai memasak

"Ayo bawa ke meja makan" ucap Kak Lia

"Kak, aku takut masakan aku ga enak" kata Ricis

"Tdi kakak udh nyoba sayurnya enak ko cis" kata Kak Lia

"Serius kak?" Tanya Ricis. Kak Lia mengangguk

Dan mereka pun membawa makanan ke meja makan


Yes dapet lampu ijo🤗
Vote & Coment yak!!

Next part 18⬇️

Engkaulah Takdirku (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang