26

2.4K 90 2
                                    

Pukul 09.30
Sinar matahari sudah masuk ke kamar mereka berdua melewati celah-celah jendela. Wildan yg terganggu langsung bangun dari tidurnya. Ia mendapati istrinya berada disampingnya yg memeluk dirinya, lalu ia melemparkan 1 kecupan ke kening Ricis

Ricis yg merasa ada yg menciumnya pun terbangun, ia langsung mendapati suaminya yg sedang membalas pelukannya

"Good morning baby" ucap Wildan

"Morning too, bang kerumah Kak Lia yuk, kngen sama jiya" kata Ricis

"Iya sayang, yaudh bangun yuk siap-siap" kata Wildan

"Mandinya bareng yah" sambung Wildan

"Ih, enggak-enggak, mandi sndiri aja" ucap Ricis bergidik geli

Tanpa pikir panjang Wildan langsung menggendong Ricis dan mereka berdua masuk ke kamar mandi. Ricis memberontak, tetapi Wildan semakin kuat menggendong nya, ia pun pasrah

Cukup lama sekitar 25 menit mereka pun keluar dari kamar mandi (eh buset lama amat wkwk😂)

Ricis pun bersiap-siap, setelah memakai baju gamisnya, ia beranjak ke meja rias

"Cis, apa kita ga beli rumah aja?" Tanya Wildan

"Buat apa bang, rumah ini aja" kata Ricis

"Aku merasa ga enak cis, masa aku tinggal dirumah kmu, yg udh kmu beli hasil dari keringat kmu sndiri, aku pengen nafkahin kmu, aku pengen beli rumah sendiri untuk keluarga kita nanti" jelas Wildan

"Ya klo tujuan kmu bgtu, gpp bang, aku setuju, tpi kita minta persetujuan dari orangtua kita dlu ya" ucap Ricis

"Iya sayang, aku dluan kebawah ya, mau keluarin mobil" ucap Wildan mendekati Ricis dan mencium keningnya. Ricis hanya mengangguk

Kini Ricis selesai berdandan, ia pun mengambil tas kecilnya dan menuju mobil

"Ayo bang" kata Ricis msuk ke mobil

Wildan mengangguk dan melakukan mobilnya kerumah Kak Lia

Sesampainya disana, Wildan dan Ricis melihat jiya sedang bermain dengan abinya

"Om wil... Icis..." Ucap anak kecil itu berlari ke arah WilCis

Wildan langsung memeluk dan menggendong jiya, lalu mencium ke pipi bundarnya jiya

"Kangen ga sama om Wil?" Tanya Wildan

"Angen" ucap jiya

"Mo icis" sambungnya

"Sini sini sama icis" kata Ricis, dan meminta Wildan untuk bergantian menggendong jiya

"Eh kalian datang" ucap bang Irfan abinya jiya

"Iya bang assalamualaikum" ucap Wildan salim kpda kakak iparnya itu, bgtu pun dengan Ricis

"Waalaikumsalam, ayo msuk" kata bang Irfan

"Loh Wildan, Ricis, kalian kesini ko ga bilng²" ucap Kak Lia yg datang membawa bubur untuk jiya

"Ricis yg minta Kak, katanya kngen sama jiya" ucap Wildan

"Mamah mana kak?" Tanya Ricis yg masih menggendong jiya

"Mamah udh pulang ke Bandung, sama ayah sama Afri, Afri harus lanjutin kuliah" ucap Kak Lia

"Ko ga bilng sama aku sih Kak" kata Wildan

"Mamah ga mau ganggu kalian, lgipula seminggu lagi Afri lulus ko, dan mereka akan kesini" ucap Kak Lia

Wildan dan Ricis hanya menganggukkan kepalanya

"Jiya sini makan dlu" kata Kak Lia

"Amaa icis" celetuk jiya

"Ayo makan sama icis yuk" ucap Ricis

Ricis mengambil bubur yg ada ditangan Kak Lia, dan mereka pun masuk kedalam

Ricis sangat telaten menyuapi jiya, begitu pun sebaliknya, jiya sangat semangat disuapi oleh Ricis

"Dan, liat noh Ricis udh pinter ngurus bayi, suatu saat bayi itu akan menjadi anak kalian" ucap Kak Lia

"Cepet² bikin, Kak Lia mau liat ponakan" sambungnya



Nahloh disuruh cepetan tuh sama kak lia😂
Ayo dong ges, Vote & Coment sebanyak-banyaknya!! Biar cepet next part😊

Next part 27⬇️

Engkaulah Takdirku (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang