"Sungguh?!"
Mendekati usia pernikahan lima tahun, tak pernah sekalipun Seokjin dapati Taehyung berwajah seantusias kali ini. Wajah dari suaminya mendadak cerah dan penuh dengan semangat ketika Seokjin akhirnya mengatakan kabar baik.
Waktu yang Namjoon berikan padanya untuk berpikir, sudah Seokjin gunakan sebaik mungkin. Menimbang dan memikirkan keputusan yang harus diambil secara bijaksana. Mengingat keputusan ini akan memengaruhi banyak orang.
Termasuk Seokjin sendiri.
"Jadi proyek digitalmu sungguhan akan dikerjakan di kantor cabang?!" tanya Taehyung mengulang pernyataan Seokjin.
"Ya" jawab Seokjin dengan anggukkan.
Seokjin tak pernah mengira jika keputusan yang diambilnya ini sangat memengaruhi perasaan Taehyung. Suaminya tampak menahan air mata bahagia dan ledakan rasa senang tak terbendung.
"S-seokjin, kau tahu? Aku sangat senang. Senang sekali" ucap Taehyung berusaha menahan diri agar tetap tenang.
Seokjin mengangguk pelan. Dalam hatinya merasa bersyukur telah memilih untuk menjajakan dirinya sendiri demi membuat senang suaminya. Membuat keluarganya tak perlu kehilangan dirinya.
"Tapi, aku akan sering lembur malam dan sesekali pergi ke kantor pusat"
Taehyung mengangguk cepat. "Bukan masalah! Selagi waktumu tetap akan lebih banyak di rumah bersama Jungkook"
Jungkook. Malaikat kecil yang lahir dari dirinya. Menghiasi hidupnya selama empat tahun belakangan ini. Membuat Seokjin merasa lebih hangat dan hidup.
Seokjin tersentak ketika tiba-tiba saja tubuhnya ditarik oleh Taehyung ke dalam sebuah pelukan yang begitu erat dan juga dalam. Pria itu menyandarkan kepalanya pada bahu Seokjin dan sedikit terisak.
Seumur pernikahan mereka, hanya satu kali Seokjin dan Taehyung berciuman, yaitu saat upacara pernikahan mereka. Hanya dua kali berpelukan, saat menikah dan ketika Seokjin tak kuasa menahan rasa sakit kontraksi ketika melahirkan Jungkook
Maka pelukan ini adalah yang ketiga kali. Seokjin sungguh merasa asing dengan kontak fisik yang terjadi antara ia dengan suaminya sekarang ini.
"Ayah peluk Papa!"
Pekikan lucu dari Jungkook yang tiba-tiba memasuki kamar keduanya membuyarkan keheningan yang terjadi diantara Seokjin dan Taehyung. Kecanggungan sontak saja terjadi. Merasa malu dipergok si kecil.
Jungkook menghentakkan kakinya pelan sembari mengerucutkan bibir gemuknya yang menurun dari Seokjin itu.
"Jungkook juga mau dipeluk!"
Suara tawa yang berat nan dalam khas dari Taehyung itu lalu terdengar mengisi kamar berukuran yang tak terlalu luas itu. "Sini, jagoan! Ayah peluk!"
Jungkook berjingkat senang dan lari ke dalam pelukan Taehyung yang telah merendah sembari membuka lebar kedua lengannya agar si kecil bisa masuk ke sana.
"Ayah cinta Papa ya? Makanya tadi Ayah peluk-peluk Papa?" tanya Jungkook polos.
"Ya, Ayah cinta Papa" jawab Taehyung gemas pada pertanyaan balitanya "Makanya Jungkook bisa lahir"
○
○
○
○
○
Sulit rasanya untuk mengimbangi ciuman yang datang dari Namjoon. Kim Namjoon, seorang pencium bibir yang luar biasa. Bisa membuat Seokjin kepayahan dan seolah memaksa submissivenya untuk pasrah pada permainannya saja.

KAMU SEDANG MEMBACA
Carnation
Fanfictionada beberapa pilihan warna, merah berarti kekaguman, kuning berarti kekecewaan, dan merah bercorak putih berarti penolakan. NamJin AU! with TaeJin