Kedua mata Seokjin memandang kosong ke arah tubuh gempal Jungkook kecil yang sangat ia sayang itu. Balitanya kini tertidur dengan mengulum puting dadanya. Tidak mau dilepaskan dan Seokjin tak berniat untuk melepas kuluman balitanya.
Ketika Seokjin pulang ke rumah dengan tubuhnya yang letih melayani Namjoon semalam, Jungkook menangis sesegukan dalam gendongan Taehyung. Wajah bayi kecilnya sangat pucat dan merah. Bahkan kedua mata bulat yang lucu itu bengkak.
Ada rasa penyesalan dalam hati Seokjin. Seharusnya ia langsung pulang selepas bersenggama dengan kakak iparnya itu. Bukan malah meladeni sesi lain.
Mungkin sudah dua jam Seokjin berbaring menyamping dengan putingnya dalam kuluman Jungkook. Seokjin hanya ingin menebus rasa bersalahnya pada si kecil.
"Seokjin?" panggil Taehyung lirih dari pintu kamar mereka.
Jungkook menjerit hebat, menolak tidur di kamarnya sendiri. Ia merajuk ingin tidur dengan empeng favoritnya. Mau tidak mau akhirnya Seokjin menidurkan Jungkook di ranjang kamarnya dan Taehyung.
"Ada tamu" lanjut Taehyung sambil duduk di sisi ranjang "Kakakku datang"
Sepertinya Namjoon memang tak main-main berkata ingin datang ke rumahnya untuk menemui keponakan kecilnya.
"Kau bisa temani kami mengobrol di ruang tamu?" tanya Taehyung hati-hati.
Seokjin mengangguk mengiyakan.
"Kami tunggu di depan" ucap Taehyung dengan senyuman. Ia kemudian keluar dari kamar meninggalkan Seokjin di dalam.
Dengan lembut dan hati-hati, Seokjin lalu berusaha melepaskan kuluman mulut kecil Jungkook dari puting dadanya agar tidak membuat si kecil gempal itu terbangun.
"Huaaaaa! Jangan!"
Kedua mata Jungkook spontan terbuka dan langsung menjerit histeris. Terbangun dari tidurnya dengan terkejut kemudian si kecil meronta marah di atas ranjang.
Seokjin buru-buru membenahi piyama tidur yang dipakainya lalu mengangkat tubuh gemuk Jungkook kecil ke dalam gendongannya. Berusaha menenangkan si kecil yang menangis kembali.
"Empeng! Mau empeng lagi!"
"Sssttt! Jungkook, Sayang, ada yang mau ketemu Jungkook" bujuk Seokjin.
Tenaga Jungkook kecil cukup kuat dalam meronta pada gendongan Seokjin. Dengan langkah cepat membawa balitanya menuju ruang tamu di mana sang ayah ada di sana.
"Mau empeng! Jungkook mau empeng!"
"Sayang, sayang" bisik Seokjin berusaha menenangkan tangis Jungkook "Lihat, siapa di ruang tamu. Ada Ayah, ada tamu yang mau ketemu Jungkook juga"
Tak peduli dengan bujukan dari sosok yang telah melahirkannya ke dunia itu, si kecil Jungkook lebih memilih meronta dan terus berusaha melepas kancing piyama Seokjin.
"Jagoan Ayah kenapa menangis?"
Taehyung dengan sigapnya menghampiri Seokjin lalu berusaha mengambil alih si kecil Jungkook ke dalam gendongannya.
"Ayah jangan! Jungkook mau empeng!" jerit balitanya memberontak.
Seokjin mendudukkan diri ke kursi ruang tamu lalu memposisikan tubuh kecil nan gemuk milik Jungkook yang kini menangis hebat itu di pangkuannya.
Fokusnya kini penuh pada anaknya yang menangis keras. Mengabaikan sosok pria yang semalam baru saja menggagahinya hingga mendesah panjang penuh nikmat. Berpeluh dan mencapai pelepasan seks.
Pria tampan yang merupakan kakak ipar itu hanya diam melihat interaksi sepasang orang tua dari balita yang tengah menangis kencang itu.
"Buka bajunya! Buka buka buka! Buka bajunya! Jungkook mau empeng!"
![](https://img.wattpad.com/cover/217479253-288-k725529.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Carnation
Fanficada beberapa pilihan warna, merah berarti kekaguman, kuning berarti kekecewaan, dan merah bercorak putih berarti penolakan. NamJin AU! with TaeJin