TERDAPAT ADEGAN KEKERASAN☡
○
○
○
"Terus nanti anak kelincinya dapat wortel dari petani karena anak kelinci baik mau bantu-bantu di kebun buat panen-----
-----Ayah! Jangan ganggu! Jungkook lagi cerita anak kelinci!"Seokjin tertawa pelan ketika balita gembil kesayangannya itu memekik marah karena sang ayah menciumi pipinya tanpa henti saat Jungkook tengah asyik menceritakan kembali buku fabel tentang anak kelinci. Muka balitanya memerah seketika dan si kecil mengerucutkan bibirnya kesal.
Suasana kamar sedang tenang. Memakai waktu malam ini untuk berbaring di kasur bertiga dan bercengkrama. Seokjin tertawa ketika Taehyung tak gentar mengerjai buah hati mereka yang asyik mengoceh dengan menciumi pipi gembilnya.
Taehyung terkekeh. "Terus setelah panen?"
Mata Jungkook kembali berbinar. "Anak kelinci yang tadi bulunya putih pulang ke rumah terus ketemu sama saudara kelinci yang bulu hitam sama bulu coklat terus---
----Ayah! Jangan!"Suara teriakan Jungkook melengking keras di kamar tidur Taehyung dan Seokjin ketika tubuhnya diangkat tinggi oleh Taehyung ke atas tubuh sang ayah.
"Ayaahhh!!!"
Jungkook berteriak sambil menutup mata saat Taehyung justru makin mengangkat tinggi tubuhnya. "Nanti Jungkook jatuh!"
"Jungkook terbang tinggi!" seru Taehyung tertawa dan menggoyangkan tubuh buah hatinya yang tengah ia angkat tinggi.
Seokjin tersenyum tipis. Mengulurkan satu tangan menyentuh bahu suaminya pelan. "Tae, Jungkook sudah mengantuk"
Taehyung mengangguk. Menurunkan dua lengannya dan membaringkan badan buah hatinya di kasur. Tepat diantara dirinya dan juga Seokjin. Putra pertamanya memang sudah terlihat lesu dan mengantuk.
"Peluk!" rengek Jungkook lalu ia menarik piyama Seokjin agar mendapat pelukan.
Seokjin mendesah pelan. Menatap gemas wajah Jungkook yang memohon. Balitanya sudah mengeluh mengantuk sejak masih menonton televisi tadi. Ia mendekatkan diri pada si kecil dan segera memeluk tubuh buah cintanya dengan Taehyung itu.
"Sebentar!". Taehyung mencegah lantas ia meletakkan sebuah bantal tepat di depan perut Seokjin. Membatasi antara kedua kaki Jungkook dan perut Seokjin sekarang.
"Kenapa?"
Taehyung menatap lembut Seokjin. "Tidak, aku hanya khawatir saja pada kalian"
Jungkook mengabaikan interaksi yang kini terjadi pada orang tuanya. Memilih untuk memasukkan empeng favoritnya ke dalam mulut dan mulai menghisapnya pelan. Ia memejamkan mata pula hendak tidur.
Taehyung tersenyum. Mendekatkan dirinya pada tubuh pasangan dan juga anaknya. Bergantian mengusap kepala Seokjin dan Jungkook. Lalu menelusupkan tangannya mengusap lembut perut Seokjin.
Seokjin menepuk pelan pantat Jungkook si kecil kesayangannya. Balitanya sudah tidur dengan deru napas tenang. Ia memberikan satu kecupan lembut di dahi buah hatinya. Mengeratkan pelukannya pula pada si kecil.
Taehyung menatap Seokjin. Ia memberikan isyarat pertanyaan apakah Jungkook telah tertidur. Disambut anggukkan pelan oleh Seokjin. Jungkook memang sudah berkata mengantuk sedari tadi menonton televisi.
Dengan gerakan pelan, Taehyung mencoba bangkit dari posisi berbaring menyamping. Menjorokkan tubuh dan mengecup lembut dahi dan bibir Seokjin. Menyalurkan afeksi dan perasaan cintanya pada sosok itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Carnation
Fiksi Penggemarada beberapa pilihan warna, merah berarti kekaguman, kuning berarti kekecewaan, dan merah bercorak putih berarti penolakan. NamJin AU! with TaeJin