"Jangan sungkan!"
Seokjin tersenyum lebar selepas ia terkikik geli pada adik dari kekasihnya. Seokjin tak berniat menganggu privasi orang, hanya ia tak sengaja mendapati isi buku diary milik Taehyung saat membersihkan kamarnya.
Yang lebih muda satu tahun itu hanya bisa menggeleng pasrah. Gugup mengalihkan pandangannya dari kekasih kakaknya yang kini tak gentar menggodanya. Kenapa bisa buku diary miliknya diketahui oleh calon kakak iparnya itu. Memalukan!
"Ayo ceritakan siapa orang yang kau sukai di buku diarymu itu!" desak Seokjin dengan tatapan menggoda pada Taehyung.
"Tidak perlu" tolak Taehyung halus.
"Tapi aku penasaran!". Seokjin berujar lucu.
Taehyung melirik pada kekasih kakaknya itu. Menimbang apa perlu ia sampaikan hal ini pada kekasih kakaknya. Kenapa?
"Apa dia temanmu?" tanya Seokjin.
"Bisa dibilang begitu"
Seokjin mengangguk paham. "Apa kalian punya hubungan yang dekat?"
"Lumayan" jawab Taehyung berpikir keras.
Seokjin mengerutkan dahi mencoba untuk berpikir pertanyaan apalagi yang kiranya bisa ia tanyakan untuk menggali lebih dalam urusan cinta calon adik iparnya itu.
"Apa dia juga menyukaimu?"
Taehyung tersenyum getir menggelengkan kepala. "Tidak, dia sudah punya kekasih"
Mata Seokjin spontan melotot terkejut tak percaya akan apa yang baru ia dengar. Apa ini? Taehyung itu tampan dan tipe idaman sekali. Bagaimana bisa kisah percintaannya justru naas bertepuk sebelah tangan?
"Kau yakin?" ulang Seokjin gemas.
Taehyung mengangguk. Tertawa kecil. Ia menertawakan nasibnya yang sepertinya memang begitu menyedihkan bagi orang lain. Memalukan sekali!
Seokjin meraih bahu Taehyung agar bisa berhadapan dengan adik dari kekasihnya. "Taehyung! Dengarkan aku!"
Walau ragu dan malu, Taehyung berusaha mengangkat kepalanya dan saling bertatap dengan kekasih kakaknya. Walaupun pada akhirnya ia merona sendiri. Cantik sekali.
"Kau pantas mendapatkan orang lain yang bisa membuatmu bahagia" ucap Seokjin.
"Aku tahu" lirih Taehyung "Terima kasih"
Seokjin tersenyum menatap jahil pada adik dari kekasihnya itu. "Meski dalam beberapa kesempatan, kau bisa merebutnya karena mereka bahkan belum terikat pernikahan bukan? Ayolah! Itu masih sah saja!"
Taehyung merona. "Sungguh?"
Seokjin menepuk bahu Taehyung dan juga tertawa nyaring. "Kenapa tidak? Kau bisa mendapatkan dia asal kau berusaha"
"Bukankah itu tidak baik?" lirih Taehyung.
"Mereka belum menikah!" sanggah Seokjin "Jodoh siapa yang tahu? Barangkali dia itu memang ditakdirkan untukmu?"
Taehyung terkesiap. Masih tidak percaya pada yang kekasih kakaknya ucapkan ini. Yang benar saja? Apa itu boleh?
"Kau tahu? Aku sedang berusaha agar bisa lebih dekat denganmu" ucap Seokjin lirih.
"K-kenapa?". Taehyung bersemu begitu ia mendengar ucapan kekasih kakaknya itu.
Seokjin berkedik santai. Agaknya ia gugup sekarang. "Kakakmu mengajakku untuk lebih serius" cicitnya malu-malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Carnation
Fanficada beberapa pilihan warna, merah berarti kekaguman, kuning berarti kekecewaan, dan merah bercorak putih berarti penolakan. NamJin AU! with TaeJin