DUA BELAS

2.4K 237 97
                                    

Seokjin memberikan senyuman tipis ketika Taehyung masuk ke dalam kamar mereka. Suaminya sudah berpakaian seragam kerja hari sabtu. Hari kesukaan Jungkook karena saat hari sabtu bank hanya akan beroperasi setengah hari. Itu berarti Jungkook punya waktu bersama ayahnya lebih banyak.

"Badanmu sudah terasa lebih baik?"

Seokjin menjawab pertanyaan Taehyung dengan anggukkan kepala. "Ya, aku sudah baik-baik saja"

Taehyung tersenyum lega kemudian duduk di sebelah Seokjin yang sedang menggosok rambutnya supaya cepat kering memakai handuk kecil. Tangannya terulur meraih handuk itu dan menggantikan tangan milik Seokjin untuk mengeringkan rambut.

Taehyung pasti mengingat momen mereka malam tadi. Momen intim yang tidak sering mereka berdua lakukan. Setelah penantian lima tahun. Momen yang terpatri kuat di dalam ingatan Taehyung. Tak akan pernah ia lupakan. Sangat berarti baginya.

Masih jelas dalam pikirannya bagaimana mereka melakukan penyatuan malam tadi. Saling bergairah dan mendamba sentuhan satu sama lain. Puas. Mereka berdua sama merasa puas. Taehyung melepasnya tanpa rasa ragu membasahi dalam tubuh Seokjin.

Tipsy Seokjin sedari dulu lucu. Sosok yang telah melahirkan Jungkook itu memeluk erat tubuhnya bergelanyut menolak untuk dilepaskan. Bahkan merengek agar tidak memisah penyatuan mereka malam tadi.

Kulit mereka bersentuhan. Tubuh mereka yang saling bertindihan. Taehyung sangat bisa merasakan kenikmatan dari jepitan yang Seokjin berikan padanya. Desah dan jerit panjang Seokjin yang menghias kamar dan indera pendengaran Taehyung.

Rasanya tak ingin berhenti. Taehyung ingin lebih. Lagi dan lagi. Lebih banyak lagi dan lebih lama lagi. Namun, akal sehat masih mendominasi dirinya. Teringat jika besok mereka masih harus melakoni rutinitas. Mengurus si kecil buah hati mereka lalu pergi berangkat ke kantor.

Niat awal Taehyung adalah memakaikan Seokjin piyama tidur agar tidak kedinginan. Namun, justru berakhir dengan keduanya tidur telanjang tanpa busana. Berpelukan satu sama lain. Seokjin bahkan meletakkan kepalanya saat tidur di atas dada telanjang milik Taehyung.

Bahkan Taehyung kini mengerti mengapa Jungkook suka sekali mengulum puting dada Seokjin. Taehyung mencobanya juga malam tadi. Belum lagi aktivitas mereka saling mencium dan melumat bibir satu sama lainnya. Seokjin itu memabukkan.

Taehyung merasa seperti kecanduan.

"Sudah" ucap Taehyung lalu menurunkan handuk dan tangannya dari kepala Seokjin.

Bangun dalam kondisi telanjang dan juga tubuh lengket bekas bercinta. Taehyung memilih langsung mandi lalu bergantian dengan Seokjin. Awalnya Taehyung pikir Seokjin akan marah padanya karena apa yang mereka lakukan semalam. Namun, Seokjin justru bangun dengan ekspresi wajah malu-malu dan tertunduk.

Taehyung selalu terpesona pada Seokjin. Ia menarik tubuh Seokjin dan membawanya ke dalam pelukan hangat. Menyandarkan kepala Seokjin ke dadanya. Taehyung lalu menciumi puncak kepala Seokjin.

"Taehyung" lirih Seokjin di dalam pelukan suaminya.

"Ya?"

"Kau mengeluarkannya di dalam, aku bisa saja hamil" ucap Seokjin pelan.

Taehyung memandang sendu pada Seokjin dalam pelukannya. "Seandainya memang kau hamil, kau akan menerima janinnya?"

"Tolong jangan ajukan pertanyaan seperti itu padaku" mohon Seokjin "Aku sungguh menyesal atas apa yang aku lakukan pada janin Jungkook dulu"

"Maaf mengungkit itu kembali"

Seokjin mengangguk lemah dalam pelukan hangat suaminya. Menikmati aroma segar khas tubuh Taehyung. Aroma tubuh pria yang semalam mengagahi dirinya.

CarnationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang